07- hari wedding

38.3K 3K 20
                                    

Happy reading!!

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Padahal baru lalu-lalu dua remaja berbeda jenis itu bagi undangan pada sahabat- sahabatnya. Namun kini, hari pernikahannya telah tiba.

Setelah acara janji suci tadi pagi, rencana malam hari nya juga resepsi akan diadakan. Di salah satu ballroom hotel megah bintang lima milik keluarga Echa.

Hari pernikahan Rey dan Echa memang besar-besaran mengingat Rey adalah anak sulung dan Echa adalah anak satu-satunya. Meski pernikahan mereka atas dasar perjodohan namun harapan sekeluarga, ini adalah yang pertama dan terakhir kalinya.

Tepat 30 menit lagi acara resepsi dimulai, namun Rey baru saja beres mandi. Keluar kamar mandi hanya dengan celana bahan hitam nya saja. Berbeda dengan Echa yang sudah ready--duduk di pinggir kasur-- dengan gaun off shoulder nya.

Rey sempat merilik Echa sebentar. Kalo kalian ingin tau, sejak insiden penarikan paksa Rey waktu itu, sampai sekarang Echa belum juga mau bersuara pada Rey.

Rey sampai bingung sendiri dibuatnya. Bahkan diajak pulang bareng waktu itu pun Echa tidak menolak namun tetap diam.

Cuih. Dasar cewek, kerjaannya bikin cowok mikir terossss. Apa-apa mau nya dingertiin.

"Cha," panggil Rey yang hanya disahuti dehaman singkat Echa.

"Jawab kek, jangan cuma 'hm' doang,"

"Apa,"

"Ck. Bantuin gue kancingin kemeja. Gue mau pake sepatu,"

Echa sedikit kaget dengan permintaan Rey. Namun sebisa mungkin ditutupi, ia kan masih mogok interaksi sama Rey. Tanpa berkata lagi, Echa justru keluar kamar nya menuju ruang tamu yang di sulap menjadi ruang rias dadakan.

Disana Echa memanggil salah satu make up nya--si bences--buat bantu pasangkan kancing kemeja Rey dikamar. Terus ia memilih keluar kamar hotel, menuju kamar dua sahabatnya yang memang bela- belain menginap di hotel ini karna permintaan nya. Peluk sayang untuk Felia dan Kenzy.

Sedangkan dikamar Rey dibuat bingung waktu melihat si bences yang masuk dan mengampiri dirinya. Ia kira yang masuk itu Echa. Sampai-sampai Rey menghentikan kegiatannya yang sedang pakai jam tangan. Belum juga si bences meraih kancing kemejanya buru-buru Rey menepisnya.

"Mau ngapain?" tanyanya terdengar tidak bersahabat.

"Aduh mas ganteng galak amat deh... Aike cuma jalanin perintah doang kok, gak ada unsur modus-modusan. Situ kan udah punya mba cantik. Mana mungkin Ai tikung,"

"Maksud lo?"

"Mas ganteng tu yaa, tadi mba cantik nyuruh saya pasangkan kancingnya situ,"

Jadi Echa malah nyuruh orang lain?

"Gak usah. Gue bisa sendiri,"

"Beneran bisa? Kan situ belom ini itu, jadi mending Aike bantu aja deh. Nanti takutnya terlambat lho,"

"Bisa, lagian acara gue ini. Sana,"

Si bences yang tidak mau ribut semakin lama dengan pelanggannya pun memilih untuk pergi.

"Awas aja lo Cha. Gak berbakti banget jadi istri," monolog Rey.

***

Pintu besar altar terbuka secara otomatis, hingga menampilkan sepasang raja dan ratucnya malam ini. Siapa lagi kalo bukan Rey dan Echa.

Para tamu yang hadir dibuat tak henti- henti nya berdecak kagum melihat pasangan itu. Yang satu cantik dan yang satu cakep. Yang jadi pertanyaan, besok wajah anak nya gaimana?!

Senja yang PerihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang