Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Selama aku dapat melihatmu
Marah, benci, senang, sedih,
Seluruh raut wajahmu itu, aku tidak peduli._JP Helden Verleden_
"Lebih baik kita hentikan hubungan yang membingungkan ini"
Sekarang aku benar-benar menyesal. Bagaimana bisa satu kalimat itu membuat tatapan matanya kembali seperti dulu.
Sepertinya peranku disini memang menjadi budak. Bagaimana bisa aku mengharapkan suatu hubungan dengan seorang jendral kebanggaan VOC. Bahkan setiap hari diatas kapal tidak pernah sekalipun aku melihat dia sendiri, selalu berada diantara aristokrat.
Tidak terasa sudah berlalu satu minggu dan dia benar-benar tidak mengganggu ku sama sekali. Hanya datang dan pergi saat melihatku bekerja. Syukurlah, karena selama itu juga aku terus beradaptasi dengan angin laut dan tim medis. Kupikir aku akan terbiasa dan tidak mabok laut lagi.
Hubunganku dengan Helden sepertinya benar-benar renggang. Bukan hanya aku tapi hubungan Helden dan Bostton pun renggang. Bostton lebih sering bersama Luzy diruang medis.
Sedangkan aku?
Hanya mebantu alakadarnya di sini. Tidak punya lisensi medis dan lainnya. Bahkan identitaspun tidak punya. Benar kata Helden, aku bisa apa tanpa dia. Sampai sekarang aku bertahanpun karena dia.
"Kamu melamun lagi?" Luzy membantuku merapikan kasur pasien yang kosong.
"Eh! Tidak, aku hanya-"
"Tidak usah berbohong. Keluarlah, Helden memanggilmu." senyum terukir dari bibir Luzy.
Sebenarnya aku ingin berlari menemuinya. Tapi-
"Helden sosok yang mengagumkan. Dulu banyak sekali gadis yang menyukainya. Tapi sayangnya mereka menyerah terlebih dahulu. Kamu tau kenapa?" aku hanya diam saat Luzy bertanya dan menatapku.
"Karena keluarga aristokrat dia. Kamu tau VOC?"
"Siapa yang tidak tahu VOC." Tentu saja semua orang diabad ini mengetahui perusahaan raksasa tersebut.
"Pendirinya adalah keluarga Helden. Lebih tepatnya pengusung, yah meskipun dunia masih belum tau semua. Berawal dari pedagang kaya yang menawarkan pembagian modal dan penghasilan."
"Bukankah VOC milik negara?"
"Yah, untuk sekarang. Tetapi tetap saja presentasie saham terbesar ada ditangan keluarga JP sekarang."
"Jadi Helden, salah satu calon pewaris saham itu?" tanyaku sembari menutup mulut saking terkejutnya. Pantas saja rumah dia sangat besar dan dia juga punya kedudukan sangat tinggi diumurnya yang muda. Kupikir karea ini zaman dulu akan sangat wajar kedudukan itu di umur mudanya.
"Lebih tepat satu-satunya calon pewaris saham itu." Seketika aku merasa insecure mendengar itu. Pantas saja dia seenak jidat kepada wanita.
"Kamu tidak penasaran kenapa aku bercerita seperti ini?"
"Bukannya untuk menyadarkan aku?"
"Benar menyadarkan kamu! Agar kamu sadar kalau tidak ada satupun wanita yang berani mendekatinya."
Benar tidak ada wanita yang berani mendekatinya, tapi bukan berarti Helden tidak mendekati mereka. Mengingat kejadian sebelumnya yang menunjukan betapa ahlinya dia menggoda wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOW AND KNOW
RomanceHIATUS nb.Kecuali ada kendala lain Sebuah kisah mengenai seorang gadis di tahun 2017 yang kembali pada abad ke-17 dimana jiwanya masuk kedalam raga dikehidupan sebelumnya. Kehidupan rumit yang sama sekali tidak diketahui Stela. Masa-masa kelam negar...