Complete, means you're with me right here right now.
Roman dan Gwen bergelung berdekatan saling memeluk. Angin berhembus dari jendela yang sedikit terbuka. Tubuh mereka di balut selimut putih polos.
"Aku harus pergi ke Atlanta rabu besok, sekitar 4 hari. Hari minggu sore aku sudah akan di sini." Roman mengeratkan pelukan nya pada tubuh Gwen yang berkilauan terkena cahaya bulan yang malam ini bulat.
"Okay." Gwen bergumam, menelusupkan wajahnya ke dada Roman nyaman.
"Shift mu sampai hari apa?" Tanya Roman pipinya menempel sepenuhnya pada puncuk kepala Gwen.
"Aku kebagian Shift malam hari jum'at jadi aku akan pulang hari sabtu pagi. Kau akan ke sini?"
"Ya, aku akan bersamamu. Tentu saja tiger." Mereka pun bergulung lebih erat seakan sebelumnya masih ada jarak diantara mereka.
"Jujur saja, aku menikmatinya bersamamu. Maksudku di dapur melakukan hal Bersama memang hal baru buatku tapi aku tak keberatan."
"Jujur saja, melihatmu di dapurku. Berusaha terlalu keras bahkan saat merebus sayuran, atau cuci piring setelah makan. Aku tak keberatan..." kata Gwen.
"Aku tidak pernah merasa bahwa 'barefoot and pregnant' gagasan yang bagus selama ini. Tapi melihatmu berjalan mondar-mandir entah kenapa aku membayangkan mu hamil." Gwen tertawa renyah.
"haha, fantasi mu ini. Berapa banyak anak yang kau inginkan Roman?" Gwen bertanya setelah tawanya mereda.
"2 aku ingin punya satu jagoan dan satu princess. Membayangkan ada seseorang yang memanggilku daddy rasanya aku bisa berteriak saking senangnya. Kamu?"
"2 juga. Aku rasa aku tak sanggup jika harus melahirkan lebih dari 2 kali."
"Itu cukup buatku tiger." Mereka pun berciuman di bawah cahaya bulan yang mengintip dari balik jendela.
In his arms when everything feels just right. Dalam pelukannya semuanya terasa benar, terasa tepat seolah apa yang Gwen selama ini cari akhirnya bisa dia temukan. Gelisah dan takut seolah fantasi, tak nyata. Gwen hanya takut satu hal dia takut kecanduan dan takut tidak bisa menghirup udara yang sama dengan Roman.
*
Pagi-pagi sekali Roman sudah bangun, Gwen sudah bangun mungkin beberapa saat sebelum dia bangun. Karena wanita itu tidak menampakan batang hidung nya. Tapi aroma kopi sudah tercium memenuhi udara. Wanginya terasa gurih dan Roman yakin itu adalah jenis kopi yang dia sukai.
Roman keluar kamar sudah dengan suit rapi nya, jas nya berwarna abu-abu dan di balik itu dia menggunakan kemeja hitam, dasinya warna merah maroon.
"Morning beautiful." Roman mengecup bibir Gwen cepat.
"Morning handsome. Aku buat pancake dan bacon. Hope you'll love it."
"Awesome." Roman mengambil blueberry di mangkuk berisi macam-macam berry untuk pancakenya dan memakannya.
Roman lalu duduk di kursi, membuka beberapa berkas dan mulai membaca. Gwen sudah menyelesaikan masakannya, kopi juga sudah tersedia. Pagi ini Gwen menggunakan kemeja polos berwarna merah marron dengan rok span diatas lutut. Tampak mengagumkan. Dia mulai menyajikan pancake ke piring dan mereka mulai makan. Pagi yang sempurna untuk mengawali hari yang sibuk. Senin tidak pernah tidak sibuk bukan.
Roman akan bertemu dengan Client mudanya, sementara Gwen ada jadwal operasi hari ini. mereka sama-sama membutuhkan energi untuk bisa terus bekerja.
"Hari ini aku ke apartment mu, babe?" Gwen memastikan.
"Oh, aku akan menjemputmu. Kau pulang pukul 5 bukan hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere in the Middle
RomansaMeet Gwen , doctor cantik nan jenius. Wanita modern yang Independent. Hidupnya hanya di Rumah Sakit dan Apartement nya. Bertemu dengan Roman bukan sesuatu yang selalu dia angan-angankan. Bertemu dengan Roman membawa Gwen ke satu Cerita yang tak pern...