I wanna be with you more. More. More than Forever.
Jalanan terlihat sepi. Roman menyetir tenang , penampilannya berbeda dari yang biasa Gwen lihat. Celana Jeans hitam baju hitam oblong di balik jaket kulitnya yang hitam juga, jangan lupakan boot hitam sexy yang di pakainya. Sesekali Roman melihat Gwen yang sulit tidak terlihat cantik. Dress kuning bunga-bunganya pas di tubuh Gwen yang sexy di balut jeans jaket dan boot hitamnya yang membuat Roman mengumpat dalam hati meneriakan kata sexy.
Setelah menempuh perjalanan lumayan panjang, Roman memarkirkan mobilnya di dalam hutan yang sunyi.
"Can you gimme a hand?"
"Sure." Gwen lalu mendekati Roman yang sudah membuka bagasi mobilnya.
"Kita piknik?" ujar Gwen Girang.
"Yup, let's go. Kita tidak piknik disini. Tapi ada satu tempat rahasia. Berjanjilah kau tidak akan pernah mengatakannya pada siapapun." Kata Roman.
"I promise with all my heart." Janji Gwen lugas.
Mereka pun berjalan lebih dalam kedalam hutan. Gwen memeluk alas piknik sementara Roman membawa keranjang piknik. Gwen terkekeh geli. Lelaki yang terkesan sangat manly sekarang sedang menenteng keranjang piknik di sebelah tangannya, tapi jujur saja itu tidak mengurangi kesan manly dan sexy nya.
"Roman, what is this place." Gwen tidak berkedip.
"Hide away place." Ujar Roman bangga berhasil membuat Gwen terkesan.
Di hadapan mereka ada danau dengan air jernih di sosong oleh semacam dermaga dari kayu kokoh. Di sekelilingnya tertutupi pohon-pohon berwarna hijau tua, kesan sejuk langsung terasa. Pulih dari keterkejutan Gwen menggelar alas di atas permukaan kayu. Roman duduk di atasnya disusul oleh Gwen yang duduk di depan Roman setelah lelaki itu menepuk bagian depan tempat duduknya. Gwen pun bersandar dengan nyaman.
Alasnya lebut, warna nya hijau tua yang cantik tanpa motif. Roman membuka jaket kulinya dan di sampirkan ke paha Gwen yang terbuka. Kemudian tangannya memeluk perut ramping wanitanya.
"Bagaimana kau bisa menemukan tempat seindah dan setenang ini?" Gwen bertanya, tangannya memain kan jemari Roman yang panjang.
"Tidak sengaja. Dulu ada kasus sulit, akhirnya aku berkendara untuk menjernihkan fikiranku. Dan aku menemukan ini. Danau cantik yang jarang di ketahui." Roman menatap Gwen lekat.
"I love this place. Peaceful." Wanita itu menyamankan diri di pelukan Roman.
"Aku punya mimpi. Nanti setelah aku pensiun saat anak-anakku sudah menemukan tempat mereka. Aku selalu ingin punya rumah tepi danau. Berdua Bersama suamiku. Duduk menatap danau di kursi kayu di temani chamomile tea menatap matahari tenggelam." Dia mengenggam jemari besar Roman sembari tersenyum.
"Aku tidak pernah berfikir akan keluarga Gwen. Aku bahkan tak tau bisa kah aku mencintai satu orang selama hidupku. Aku juga tak pernah berfikir tentang komitmen selama hidupku. Hidupku hampa kau tau." Roman memeluk Gwen lebih erat.
"Tapi baru-baru ini seorang wanita mampu membuatku berangan-angan tentang masa depan. Aku bahkan tidak keberatan mendengarnya bercerita tentang harinya. Dia wanita paling luar biasa setelah mom. Dan membayangkan menua dengannya , menatap matahari tenggelam di tepi danau akan sangat sempurna jika Bersama tiger ku."
Gwen menoleh dan mereka pun berciuman. Setelat tautan keduanya terlepas Gwen membelai pipi Roman yang di tumbuhi bakal janggut. Bibirnya tersenyum kemudian kening mereka menempel di iringi tawa mereka.
"Kau lapar tiger?" setelah sekian lama berpelukan Roman membuka suara.
Gwen melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukan pukul 1 siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere in the Middle
RomanceMeet Gwen , doctor cantik nan jenius. Wanita modern yang Independent. Hidupnya hanya di Rumah Sakit dan Apartement nya. Bertemu dengan Roman bukan sesuatu yang selalu dia angan-angankan. Bertemu dengan Roman membawa Gwen ke satu Cerita yang tak pern...