Chapter 23

129 9 0
                                    

It's just Hospital not death sentence Darling

Sudah hampir seminggu Roman berdiam diri di ruangan bertirai biru itu. Roman tentu tidak sendiri, selain Gwen siang hari ini, Thomas associatenya datang untuk mendiskusikan lebih lanjut dari kasus – kasus yang menimpa Mr.Montgomerry. Kasus tertembaknya Roman sendiri sudah di usut oleh Randolf dan Roman hanya akan memberikan kesaksian. Roman sendiri memercayakan seluruhnya pada Randolf, lelaki itu tidak bisa ikut menuntut atau mengoarkan pendapatnya sebagai pengacara penuntut di meja hijau nanti, dia punya sematan baru di belakang namanya untuk itu yaitu korban.

Gwen bukannya tidak melarang Roman bekerja di ruang rawat rumah sakit. Wanita itu sudah menyerah. Roman tidak bisa hidup jika tanpa kasus yang harus dia selesaikan, dia akan gelisah seharian dan lebih mengkhawatirkan dari pada dia di sodori berkas kasus. Alhasil hari ini dan entah kesekian kali nya Roman di sambangi Thomas.

Mereka sibuk membahas kasus, Thomas berdiri di dekat ranjang sibuk memerhatikan Roman. Terkadang lelaki itu duduk di kursi dekat ranjang menyingkirkan Gwen yang kini lebih memilih duduk di sofa. Jam makan siang Gwen hampir selalu di ruangan Roman kecuali dia harus mengoperasi mendadak. Selebihnya dia akan menemani Roman.

"Sayang, aku kapan bisa pulang?"

"Kau baru membuka setengah jahitanmu kemarin sayang. Mungkin seminggu lagi kau sudah bisa pulang." Gwen yang sedang mengupas apel menjawab Roman sambil lalu.

"Tidak bisa besok?" Roman setengah merajuk.

Tawa sudah hampir di udarakan Thomas. Atasannya yang terkenal dingin dan berotak cemerlang itu bisa merajuk dan memperlihatkan wajah yang menurutnya bukan Roman sekali.

"Sabarlah. Aku tahu kau sudah gatal untuk Kembali ke persidangan. Tapi kau memang harus pulih dulu." Jawab Gwen.

Wanita itu kemudian mendekat mendekatkan potongan apel yang di tusuk garpu pada Roman. Roman menerimanya sama sekali acuh pada Thomas yang memang sedang memperhatikan mereka. Thomas yang beberapa kali singgah di ruangan ini sudah tidak asing melihat kemesraan yang di pamerkan kedua manusia yang berwajah di atas rata – rata itu.

"Good point nya aku akan selalu bersamamu 24 jam." Bisik Gwen di telinga Roman.

Roman tidak lagi merajuk, kini dia menampilkan senyumnya pada Gwen. Tentu saja di balik musibah pasti ada keberkahan. Dan Roman sama sekali tidak menampik, berada di sekitar Gwen selama 24 jam penuh membuatnya berseri – seri.

Gwen harus segera pergi saat seorang perawat memanggilnya di pintu kamar rawat Roman. meninggalkan Roman dan Thomas di dalam ruangan.

"Jelaskan pada ku sekali lagi. Kenapa pembunuh bayaran itu menargetkanku alih – alih Mr. Montgomerry yang seharusnya dia lukai. Dia pembunuh bayaran tentu dia sudah menerima bayaran untuk melukai Mr. Montgomerry. Terus terang saat itu aku bingung."

"Pembunuh bayaran itu bernama Johan Smith. Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan Jeremiah Smith yang tak lain orang yang dengan tidak sengaja menusuk Dr. Gwen. Anda lah yang selama kasus itu di usut memberikan banyak bukti dan mengumpulkan korban yang sanggup membuat Jeremiah Smith di hukum hukuman penjara seumur hidup."

"Jadi dia dendam padaku atas adiknya."

"Lalu Frank Montgomerry?"

"Frank Montgomerry selama ini selalu iri akan kesuksesan Ferdinant Montgomerry yang tak lain sepupunya sendiri. Usaha yang di dirikan Frank selalu berada di bawah Ferdinant Montgomerry. Selain itu banyak pihak yang katanya terlalu mengagung – agung kan Ferdinant. Itu membuatnya marah. Tapi tentu saja perbuatan itu tidak bisa di benarkan."

Somewhere in the MiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang