Chapter 24 (END)

276 17 2
                                    

I said yes!

Palu sudah di ketuk. Para terdakwa menundukkan kepala dalam – dalam. Kekalahan telak yang di terima nya tidak bisa membuat mereka menganggkat kedua matanya. Percuma, segalanya percuma. Kejahatan yang mereka rancang bertahun – tahun kini membuat mereka akan masuk dan membusuk di dalam jeruji besi. Jika saja orange is a new black untuk Sebagian orang hanyalah serial Netflix yang selalu di tontonnya saat waktu senggang tapi untuk 3 orang ini, itu lah hidup mereka kedepannya.

Frank Montgomerry terlihat lebih tua secara instan. Ray Dessaunge yang biasanya mengenakan pakaian parlente kini tertunduk merana. Dan seorang staf keuangan ikut terseret. Sementara untuk pembunuh bayaran yang sudah mencelakai Roman harus puas dan berbahagia bisa Bersama dengan adik yang di belanya mati – matian akan hidup seumur hidupnya di balik jeruji besi yang kotor dan dingin.

Mr. Montgomerry masih menatap Frank lama. Sebagian dari dirinya masih tidak percaya bahwa sepupu yang dulu saat mereka masih kanak – kanak bermain berlarian di taman sambil di kejar anjing – anjing kesayangan mereka. Kini dia harus hidup dengan orang – orang criminal lainnya. Tapi kini alih – alih akur dan saling menyayangi di waktu senjanya malah akan membunuhnya. Frank harus berpuas diri berbagi ruangan yang sama dengan tahanan lainnya. Alih – alih menikmati empuknya Kasur berbahan bulu angsa atau ruangan kerjanya yang di penuhi prabot jati dan berbau cendana.

Sementara Roman melihati mereka dengan tatapan lurus dan kejam nya. Tidak dia pungkiri, rasa puas menjalar sampai ke kaki – kakinya. Semua pekerjaan yang menghantuinya beberapa waktu kebelakang terasa terangkat dari bahunya. Rasa sakit di perutnya kini tak terhiraukan. Hanya kepuasan. Kemenangan sekali lagi di menangkan oleh Roman.

Dirinya keluar dari pengadilan dengan lega. Mr. Montgomerry pamit dan mereka berpisah di parkiran. Roman merogoh saku jas yang di kenakannya, mengeluarkan wadah cincin berlabel Tiffany &co. Cincin yang sepenuhnya dia pesan sendiri. Tapi untuk wanita yang sudah memenuhi hatinya dengan kebahagiaan itu Roman akan membelikan dan membawakan apapun.

He's so head over heels.

Dia memberhentikan mobil nya di depan sebuah florist. Memilih bunga mawar biru. mawar biru melambangkan ungkapan terwujudnya sesuatu ketidak mungkinan. Karena bagi Roman yang dingin dan sulit menerima cinta, bertemu dengan Gwen dan jatuh cinta dengannya merupakan ketidakmungkinan. Tapi kini, dia sangat bersyukur dan ketidakmungkinan itu terwujud dengan sangat indah. Selain itu arti bunga mawar biru adalah imajinasi dan misteri dalam kesempurnaan cinta. Karena bagaimana pun ke hadiran Gwen di hidupnya bukan merupakan hal yang di sengaja atau berada dalam scenario yang dia ciptakan. Tapi murni dari scenario takdir. Dan menurutnya jatuh cinta dengan Gwen adalah makna yang sesungguhnya dari imajinasi dan misteri kesempurnaan cinta itu sendiri.

Roman bahkan tidak berfikir panjang saat mobilnya melesat ke Rumah sakit tempat Gwen bekerja. Roman sudah sangat yakin wanitanya itu pasti sedang berada di cafetaria Rumah sakit. Dan Roman sudah tidak bisa menunggunya lebih lama lagi.

Dilihatnya Gwen tengah duduk Bersama sarah di meja berwarna beige yang cantik. Wanita itu masih menggunakan snellinya untuk menutupi baju biru seragam dokternya. Rambutnya di kepang ke belakang dari sisi sisi nya dan mengikatnya menjadi ponytail tinggi yang menunjukan leher jenjangnya yang cantik.

Roman mendekat. Kemudian menyodorkan sebuket mawar berwarna biru ke depan Gwen. Keterkejutan nampak kentara di mata Gwen yang abu – abu. Bulu matanya mengerjap kaget. Tidak siap akan kejutan yang kini di terimanya. Roman tersenyum semakin lebar. Kemudian Roman membawa Gwen untuk berdiri. Sementara dirinya sendiri melangkah mundur menjauhi Gwen sebanyak dua Langkah kaki.

"Gwendolyn Alexandria Wheleers. I never expect that I'll found a woman like you. Like everyone said love is mysterious, curious, and also scared. I've never felt that to any woman in my entire life before you. I felt that love is mysterious like I see you with your blue blouse in that supermarket. Or as curious when you shown up in my best friend's room the other day. I felt crazy to know who you are. The lil fairy without wing. I felt scared to saw you when you fall asleep after the tragedy. That day I promise myself to take care of you. I feel so blessed that I felt that only with you. I love you. And if you don't mind.. would you life with me, being half of me, and loving me for the rest of our lives?"

Mata Gwen berkaca – kaca. Tidak ada kata yang di suarakannya. Dia hanya melangkah dengan cepat ke arah Roman memeluk lelaki itu erat – erat dan mengangguk dengan semangat.

"I couldn't say No. babe."

Roman memeluk Gwen dengan sama eratnya. Hatinya lega bukan main. Suara gemuruh mulai terdengar. Nampaknya tadi mereka sudah menjadi tontonan di cafetaria rumah sakit. Tentu saja mereka bahkan tidak menyadarinya. Tapi Roman tidak menyesal.

Di belakang Gwen, Sarah terisak di kursinya. Dia bertepuk tangan dengan riuh. Bahagia, dokter yang selama ini terlihat dingin dan tak tersentuh kini menemukan tambatan hatinya.

Di tengah riuh cafetaria, Roman mencium Gwen dengan dalam. Mengumumkan bahwa wanita di pelukannya hanya miliknya. Saat ciumannya terlepas Roman merogoh saku jas Birunya, mengeluarkan kotak cincin. Lalu di bukanya.

Cincin itu terlihat indah, bertahtakan berlian berwarna emerald. Cincinya sendiri berukiran seperti mahkota. Indah. Cincin itu sangat pas di jemari Gwen yang ramping. Roman mencium jemari Gwen sekali lagi sebelum memeluk wanita itu dengan erat. Kemudian berteriak.

"I love this Girl."

Orang – orang bergemuruh tertawa dan bertepuk tangan. Mereka ikut bahagia pada pasangan yang sama – sama saling mencintai itu. Gwen tersenyum pada Roman, begitupun sebaliknya.

"I Love you too. My man."

Mereka pun Kembali berciuman. Meluapkan kebahagiaan dan rasa cinta mereka.

*** 

haiii hohoho maafkan I've been sooo busy lately...  so kawan - kawan siap - siap mengucapkan selamat tinggal atau see you later  sama Gwen dan Roman ya.. kisah mereka selesai ....

To be honest aku seneng banget sebenernya tulis cerita ini karena buat aku pribadi aku juga jadi belajar sesuatu dan baca lebih banyak jurnal tentang medical gitu. which i love. Ini juga cerita pertama aku setelah 4 tahun aku nggak nulis. Maklum teknik kan terkenal hetic kan. Jadi aku berharap banget masukan dari kalian sebetulnya. karena ya gimana dong tau sendiri kalo lama nggak nulis jadi gimana kannn... dan novel - novel yang aku baca juga malah lebih sering cerita hukum kayak buku - bukunya John Grisham gitu, sebenernya baca juga buku Nora Roberts. karena dia juga salah satu penulis fav aku banget lah .. tapi jiwa keromantisan ini tidak bisa keluar gitu aja. aku masih harus ngasah nulis cerita Romance semacam ini. I'll learn don't worry.  

Tapi aku akan kembali lagi sama cerita yang lain dari cerita ini. Aku masih buat angan - angannya gituuu... but stay tune yaaa

Salsa 💙

Somewhere in the MiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang