Hampir 1 bulan pacaran. Tim bukanlah cowok yang brengsek seperti kebanyakan orang bilang. Dia dapat diandalkan apalagi dalam hal rahasia. Tara menyukai hubungan yang berawal dari taruhan tersebut. Selain dia dapat separuh dari uang taruhan, dia bisa memiliki teman.
Bukan hanya Sela yang berteman dengan Tara, iya- meski Sela selalu saja merecoki hubungin Tara dengan Tim lantaran masih tidak terima jika Tara berpacaran dengan cowok buaya darat. Selain itu, beberapa teman cewek datang untuk berkenalan dan menyambutnya. Mereka nampak mengagumi pasangan Tim dan Tara.
Tara tahu, apa yang teman-teman-nya hanya sekedar basa-basi mendapatkan keuntungan. Kepopularitasan. Tara sangat benci pada manusia bermuka dua. Didepannya baik dibelakangnya buruk. Tak heran jika dia hanya menanggapi dengan senyuman.
Pagi ini, didalam kelas yang sunyi hanya ada suara guru menerangkan pelajarannya. Tak lama, Kepala sekolah datang dengan cowok yang berjalan dibelakang. Anak baru.
"Maaf menganggu pelajaran kalian. Bapak disini menyampaikan bahwa ada murid baru." Bapak kepala Sekolah mempersilahkan murid baru berkenalan.
"Perkenalkan nama saya Barata Lesmana. Panggil saja Bara."
"Kalau di panggil Barat, boleh?" Tanya salah satu siswi centil. Rara.
"Disini ada Selatan, Utara dan Barat. Sayang Timur tidak satu kelas disini. Kan lengkap jadi kompas." Suara siswa mengandung gelak tawa satu kelas. Membuat kebisingan. Tara benci keheningannya terganggu oleh keramaian. Dia menggebrak meja untuk menghentikan tawa.
"Sudah-sudah. Bara, kamu duduk di belakang dengan Tara." Bara berjalan.
"Oh iya, kalau kamu ada masalah dengan siswi itu bilang saja ke kepala sekolah." Kata Kepala Sekolah.
"Saya mendengar ucapan Bapak. Tidak perlu bisik-bisik." Kata Tara tanpa melihat sekeliling yang sudah menatap mengintimidasi.
Bara hanya mengangguk dan duduk di samping Tara. Tak ada perkenalan diantara mereka. Bahkan sampai jam istirahat.
Bara tidak berniat untuk ke kantin. Tara juga memilih untuk di dalam kelas. Ada beberapa siswa yang duduk ditempatnya masing-masing hanya sekedar mengobrol. Tara bangkit dari tempat duduk, melakukan kegiatan seperti biasa. Menggambar sesuatu yang mengerikan, seperti yang sudah-sudah.
10 menit hasil gambarannya masih nampak buram.
"Gambarannya bagus." Suara itu mengembang di udara.
Tara mengabaikan.
"Aku serius." Lanjutnya.
Tara memicingkan matanya melihat anak baru yang berusaha sok ramah.
"Gambaran 4 kematian." Kata Bara. Kali ini siswa yang masih ada didalam kelas memilih untuk menghentikan perbincangan, memilih untuk fokus pada anak baru dan Tara.
Suara langkah kaki mendekat. Tara tahu jika Bara akan menghampirinya. Masih beberapa langkah. Saat Tara membalikkan badannya, Bara sudah ada tepat di belakangannya.
Dengan menunjuk Bara menjelaskan apa saja kematian yang digambar Tara.
"Aku melihat berbagai macam kematian. Gambar ini menunjukkan bunuh diri dengan gantung diri, kalau yang ini-menggores tangan dengan serpihan kaca.... " Bara melanjutkan penjelasan yang digambar oleh Tara yang tak diketahui oleh teman-teman yang lain. Bara adalah murid baru tapi dia sudah bisa melihat betapa anehnya Tara.
"....dan 2 kematian ini sama seperti pada umumnya, meneguk racun dan membiarkan tubuh ditabrak oleh truk." Bara melihat Tara dengan senyuman manisnya.
Teman-teman yang tadinya memperhatikan, mereka lebih memilih untuk pergi karena pembicaraan yang mereka dengar sangat menyeramkan.
Hanya mereka berdua di dalam kelas.
"Elo siapa? Sok berani menjelaskan gambaran gue."
"Aku Bara." Jawab Bara membuat Tara semakin kesal. Bukan itu yang di maksud Tara. Tara ingin menjelaskan bahwa Bara tidak perlu berempati atas apa yang dia lakukan.
*****
Aku sengaja membuat nama2 pemainnya antimainstream seperti kematian yang diminta Tara ke Tim di bab sebelumnya. Kematian antimainstream.
Aku bingung kematian macam yang diinginkan Tara.
Yuk tinggalkan Vote dan komen. Jangan biarkan bintang itu tak berwarna oranye, dan jangan biarkan kotak itu kosong tanpa kata.
Thank you udah mampir
💜💜💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara Kematian Tara
Teen FictionAkan dijelaskan bagimana Tara telah melakukan beberapa cara untuk mengakhiri hidupnya. Sepertinya dia tak tahu bukan hanya 4 cara kematian yang sudah ia lakukan. Ternyata cara ke 5 ampuh membuatnya benar-benar menghilang, cara ke 5 itu dikenalkan ol...