VoMentnya gratis kok🥰
Makasih🌈💜Jeong Yonhee
Kejadiaan untuk 3 hari yang lalu rasanya memang masih sulit kulupakan. Rasanya juga baru pertama kali Jimin membuat kupu-kupu di perutku berkumpul.
Atau sudah pernah ya? Entahlah
Dirumah lagi, aku ingin melakukan sesuatu. Ah sepertinya lari keliling perumahan ini tak buruk.
Aku mengganti baju tidurku menjadi baju olahraga. Kenapa? Aneh ya pagi-pagi pakai baju tidur. Atau kalian sudah banyak yang peka karena ucapan Jisung sebelumnya?
Aku menggunakan pakaian bewarna putih dan celana sporty hitam dengan garis putih disampingnya. Sepatu lari juga sudah kupakai, walah ujungnya tidak lari sih.
Seperti sekarang, sudah limabelas menit lamanya aku berputar-putar dan belum juga lari. Tiba-tiba aku menjadi malas untuk berlari.
Alhasil, aku hanya berjalan ringan dengan sedikit loncat-loncat seperti anak SD.
Tiba-tiba aku teringat dengan kenangan di panti dulu, berjalan bersama dengan perempuan yang kuanggap sebagi kakak sendiri.
Ia hanya pengunjung, tapi sangat kusayangi. Pengunjung yang tidak mengharapkan hal hal tersembunyi seperti popularitas.
Jadi rindu.
Aku bukan orang yang terlalu banyak keluar rumah dan menyapa tetangga-tetangga. Disini kawasan elite, jadi aku agaknya susah untuk beradaptasi.
Berteman sejak menikah dengan Jimin saja aku tidak pernah.
Melirik jam sudah 30 menit aku berputar, sebaiknya selesai. Terik matahari juga seolah sudah menolak untuk melihatku.
Sepuluh langkah lagi aku sampai di gerbang depan rumah, sebuah dorongan bayi terpampang nyata didepanku. Sendirian.
Apa ada bayinya?
Aku mendekat untuk menemukan jawaban itu, membuka tudung yang menutup tempat bayi.
Jelas saja, disana masih ada bayinya. Dan iya, sendirian. Pipinya sangat gembul lucu, mungkin menginjak satu tahun umurnya. Lucu sekali.
Kulitnya putih dan kakinya menendang-nendang lucu, aku menyentuh perlahan pipi yang seperti tahu jepang itu, "Hai..."
Dia hanya mengoceh khas bayi sebagai jawabannya, "Lucu sekali, dimana ibumu?" Masih menendang-nendang, seperti bayi biasanya ia juga mengenggam jari telunjukku yang tadi menyentuh pipinya.
"Eh ada Tante" Mendengar itu aku mengeluarkan kepalaku yang tadi sedikit masuk untuk menengok, "Hehe, ini anak kamu?" Sepertinya masih seumur denganku dan sepertinya pula itu ibu dari sang bayi.
"Iya, tadi aku jemur sebentar" Aku ber-oh ria,"Kamu tinggal disekitar sini?" Tanya si Ibu, "Itu di sebelah" Sepertinya kita memang bersebelahan, mengingat anaknya yang ia jemur mendekati rumah, "Wah tetangga dong" Aku tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promettere [Park Jimin]
Fanfiction"Jimin, Choi Jimin" Ucapku sembari menepuk cepat meja mengisyaratkan segera. "Sudah dikamar VIP, lantai 5 nomor 1564" Aku mengangguk dan berlari menuju kamar itu. Setibanya kita didalam, dapat kita lihat sebuah gorden penutup kantor dan ruang istira...