Bagian 29

209 33 10
                                    


"Ada apa ayah?"

"Ayah dengar akhir-akhir ini kau selalu menginap di rumah temanmu, kenapa?"

Gadis itu menghela nafas pendek. "Ayolah ayah, aku bosan sendirian di rumah."

"Kau ini pura-pura bodoh atau bagaimana!? Pembunuh itu masih belum ditemukan! Bagaimana kalau dia membunuh mu?"

"Tenang saja ayah, dia tidak akan membunuhku," jawab Eun Ra santai namun seketika ia sadar sesuatu.

"Kenapa kau bisa yakin seperti itu?"

Eun Ra langsung terdiam, apa yang harus ia katakan? Gadis itu memukul-mukul mulutnya sendiri saking kesalnya. Namun kegiatannya terhenti karena Soo Jin tiba-tiba saja datang sambil berteriak.

"Ayo kita pulang!"

"Ah iya ayo! Ayah nanti Eun Ra telepon lagi ya!"

Untuk pertama kalinya Eun Ra merasa terselamatkan karena kehadiran Soo Jin. Kedua gadis itu berjalan menuju halte untuk menunggu bus. Seperti biasa, sambil menunggu mereka menikmati beberapa snack yang Soo Jin beli tadi.

Tak lama, bus tujuan ke rumah Soo Jin datang. Mereka berdiri dari posisi duduknya lalu memasuki bus itu. Entah perasaan Eun Ra saja, tapi penumpangnya lebih sedikit dari hari-hari biasanya.

Sedang enak-enaknya menikmati snack dan angin segar, kedua gadis itu dikagetkan karena seseorang tiba-tiba saja duduk di kursi mereka. Yah, memang kursinya cukup tapi bukankah masih banyak kursi kosong?

"Seonbae-nim?"

Lelaki itu tersenyum lalu memberikan sebuah kresek hitam dan menaruhnya di pangkuan Soo Jin. "Hadiah dariku."

Eun Ra membuka hadiahnya, ternyata dua pasang baju. "Kenapa kau memberi hadiah ini "

"Yah, sebagai bentuk ungkapan terimakasih. Kehadiran kalian berdua memberi harapan bagi kami, Suga hyeong mulai berubah. Aku harap kalian akan terus membantuku agar dia benar-benar kembali."

Eun Ra tersenyum senang mendengarnya. Namun saat ia melihat Soo Jin wajahnya begitu aneh. Kau tahu ekspresi seseorang saat sedang menahan buang air? Yah, kira-kira seperti itulah. Eun Ra tertawa pelan lalu menunjuk wajah Soo Jin.

"Ada apa dengan wajahmu itu?"

Lelaki itu juga ikut menatap wajah Soo Jin, dan malah membuat gadis itu menegang seketika. "Ma-maaf seonbae-nim kau duduk terlalu dekat denganku."

"Ah maaf maaf, kursinya terlalu sempit hehe."

Eun Ra menahan tawa dalam hati. Pasalnya dia tahu kalau Soo Jin tengah merasa gugup karena keberadaan lelaki itu di sini. Meskipun Soo Jin belum pernah mengakuinya, tapi Eun Ra yakin kalau dia menyukai Namjoon.

"Baiklah, aku duluan. Semoga kalian suka hadiahku!" serunya kemudian berdiri untuk keluar dari bus.

Selama lelaki itu berjalan keluar, mata Soo Jin terus mengikuti pergerakannya. Hingga bus mulai kembali berjalan pun Soo Jin terus melihatnya.

"Kau sangat menyukai Namjoon seonbae-nim, ya? Haha dasar kau ini."

"Apa? Ti-tidak tuh aku hanya--"

"Jangan membohongi dirimu sendiri, itu tidak baik."

=====

SooJin

Eun Ra, maaf sekali hari ini aku tidak sekolah. Aku dan keluargaku harus pergi ke Busan untuk menengok nenekku yang sedang sakit.

Baru kemarin Eun Ra menginap di rumah Soo Jin, dan hari ini dia bilang tidak akan sekolah. Eun Ra merengek kesal, kalau begitu dia harus berangkat sendirian ke sekolah.

AGUST ' D || myg ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang