“Apa maksudmu, V? Aku pikir kita hanya akan makan malam biasa dengan Isabella,” ucapku protes.
Terus terang, aku sedikit gentar memandang gedung mewah Osiris Hotel yang menjulang tinggi mencakar langit.
Aku tidak menduga Taehyung akan membawaku ke acara gala dinner yang diadakan di hotel bintang lima Isabella.
“Tidak akan ada wartawan, Sayang. Jangan khawatir,” bisik Taehyung menenangkan aku yang sudah berkeringat dingin.
“Seluruh keluarga besar Hollands Group pasti ada di dalam sana termasuk keluarga Jimin dan Jungkook,” balasku mencicit. “Aku tidak mau berurusan dengan dua pria sinting itu.”
“Mereka tidak ada di sana. Keduanya sedang bersenang-senang dengan wanita di Nightshade Club,” ucap Taehyung meyakinkanku.
“Bagaimana kau bisa yakin mereka ada di club?” tanyaku menyipitkan mata. Aku masih duduk di dalam mobil. Merasa ragu menyambut uluran tangan Taehyung yang dengan sabar menungguku keluar dari mobil.
“Tadi Jimin iseng menelepon dan mengajakku ikut bergabung, tapi aku tidak mau,” jawab Taehyung.
Mendengarnya mengatakan itu membuatku sedikit bernapas lega. Baguslah, setidaknya Jimin tidak ada di sini. Pria gila yang gemar berkelahi dan bermain wanita itu sangat menjengkelkan dan suka menggodaku. Aku membencinya sampai ke tulang-tulang dan sel darah putihnya.
Taehyung mengusap wajahku dengan telapak tangannya yang besar dan hangat. “Selama ada aku, kau aman, Ann. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu,” ucapnya lembut.
Marcus berdehem. “Tuan, sebaiknya Anda segera masuk, Nyonya Isabella sudah menunggu Anda sejak tadi.”
Takut dan ragu, aku menyambut uluran tangan Taehyung. Dengan sabar, pria itu memelankan ayunan kakinya untuk meyeimbangi langkahku yang lambat.
Para pelayaan hotel menunduk hormat ketika kami berjalan melewati mereka. Taehyung membawaku menuju ballroom Osiris Hotel. Tampak glamour dengan hiasan berwarna serba perak.
Keringat dingin menetes membayangkan apa yang akan terjadi di dalam sana. Semua orang akan kaget jika melihat aku berada di sisi Taehyung.
Demi kucing kembarku, suasana ini sangat tidak nyaman. Dari pada di sini, aku lebih suka mendekam di kamar dan membaca novel Jane Austen sampai jam tiga subuh.
Benar seperti dugaanku sebelumnya. Begitu kami tiba, semua kepala memutar serentak dan memandang penasaran ke arah kami.
Aku bisa mendengar bisik-bisik tajam semakin nyaring. Tatapan menghakimi mereka menghujaniku bagai anak panah.
Aku merasa tersudut apalagi ketika mataku bertemu pandang dengan mata Isabella yang tampak masih sangat cantik dengan gaun Armani Prive abu-abunya. Ia terlihat amat elegan, berkelas, dan mengintimidasi.
Taehyung mewarisi tatapan tajam Isabella.
“Oh My Lord, aku sangat yakin gadis itu pasti Marianne – putri bungsu Dokter Harper Lee!" ucap wanita bergaun merah memandangku tak berkedip.
"Aku dengar dia memang pernah menjalin hubungan dengan Taehyung,” bisik wanita paruh baya yang mengenakan gaun hitam terbuka lebar di bagian bahu.
“Wow, just wow! Dia begitu cantik dan manis mengenakan gaun itu. Wajahnya bersinar, ia tidak kalah cantik dengan Celine. Aku jadi bingung harus mendukung siapa,” balas teman di sampingnya tidak berhenti menatapku.
Aku meringis kesal dan mempercepat langkah. Sekali lagi, ini sangat tidak nyaman.
“Lama tidak berjumpa Anne, kau terlihat cantik,” sapa Isabella dengan senyum manis ketika kami tiba di hadapannya yang berdiri begitu angkuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You | KTH
FanfictionTaehyung berjuang mengejar mantannya. Namun tunangannya yang abusif menghalalkan segala cara untuk memiliki Taehyung seutuhnya. ----- "Aku putus dengan Ann dan memiliki tunangan sakit jiwa. Kurang drama apa lagi hidupku?" -Taehyung ----- "Jangan be...