Tiga Belas

60 9 48
                                    

Ivanov Residence, Saint Petersburg, Russia

“Cium aku!” perintah Celine mengalungkan kedua lengannya di leher Taehyung.

Setelah tiga hari dirawat dan hari ini dinyatakan boleh pulang dari rumah sakit, Celine memaksa Taehyung menemaninya ke Saint Petersburg. Tepatnya ke Ivanov Residence yang baru selesai dibangun setahun lalu. Di kediamannya itu, Celine menggoda Taehyung habis-habisan.

"Apa sebegitu susahnya membalas ciumanku?" tanya Celine frustasi. Tatapannya menuntut, liar dan beringas.

Pria itu mendengus dan membalas Celine dingin, “Di dunia ini, hanya ada satu wanita yang akan kucium.”

Celine berdecih sinis, "Siapa? Mantanmu yang tidak tahu diri itu? Marianne Bitch Lee?" hinanya menjelek-jelekkan nama Ann.

Taehyung menarik napas panjang guna mengontrol emosinya. "Hati-hati berbicara, Jalang. Aku bisa lepas kontrol jika mulut kotormu menghina Ann."

Menutup mulutnya dengan jari lentiknya, Celine tertawa mencemooh, "Apa kau masih memiliki perasaan padanya?" tanyanya terang-terangan.

"Bukan urusanmu."

"Menjadi urusanku karena aku adalah tunanganmu, Sayang. Bagaimana mungkin aku akan menikah dengan pria yang belum bisa lepas dari masa lalunya," ujarnya begitu dekat di telinga Taehyung.

Salah satu tangan Taehyung terangkat, perlahan jarinya menekan kuat rahang Celine. Lalu ia berbisik tajam dan penuh penekanan, "Jangan bermimpi terlalu tinggi. Aku tidak akan pernah sudih menikah dengan jalang sepertimu."

Celine menggeram marah. Ia mencengkeram bahu Taehyung dan berjinjit untuk mempertemukan bibirnya dengan milik pria itu.

Taehyung yang terkejut terlambat menghindari. Bibir iblis di hadapannya itu terlalu tiba-tiba mengecup bibirnya.

Celine semakin menempel dan memperdalam ciumannya ketika menyadari bahwa pria kaku sedingin es itu sama sekali tidak membalas ciumannya.

Sial. Celine menyumpah dalam hati. Apa Taehyung gay? Begitu banyak laki-laki yang sujud menyembah Celine seperti berhala demi mendapatkan ciuman darinya. Namun, hanya Taehyung yang lancang terus-terusan menolak dan mengabaikannya.

Celine menjilat bibir bawah Taehyung dengan ujung lidahnya. Lau menyesapnya pelan.

Taehyung mendorong Celine menjauh. Ia sama sekali tidak menikmati ciuman ini. Hanya Ann yang mampu membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

Mendesah marah, Celine tidak terima tautan bibirnya lepas. Tangannya melayang menampar pipi Taehyung dua kali, bagian kiri dan kanan.

“Sudah tiga bulan berlalu sejak kau sah menjadi milikku, tapi tidak sekalipun kau mau membalas ciumanku,” bentaknya marah. Napasnya tersengal menahan emosi yang meledak-ledak.

“Aku bukan milikmu,” ucap Taehyung penuh penegasan.

Celine tertawa mencemooh dan membalas Taehyung dengan sinis, “Kau tunanganku, Tae. Itu artinya, kau adalah milikku seutuhnya! Jangan mencoba-coba melawan takdir, sejak awal kita memang diciptakan untuk bersama,” serunya setengah berteriak.

“Kau bukan Tuhan, jangan bicara soal takdir seolah-olah kau tahu segalanya,” ucap Taehyung dengan sorot mata yang semakin dingin.

Ia mengambil duduk di ranjang empuk Celine. Sementara wanita itu masih berdiri di dekat lemari dengan tangan terlipat di depan dada. Sorot mata angkuh itu terlihat penuh percaya diri dan tidak mau kalah.

“Aku yang mengatur takdirku sendiri. Dan aku pastikan kau hanya akan menjadi milikku."

"Teruslah bermimpi."

Chasing You | KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang