“Kau yakin melakukan ini?” tanya Jungkook sekali lagi memastikan Celine sadar sepenuhnya atas konsekuensi permintaannya yang tidak masuk akal.
“Kenapa tidak? Aku membutuhkan tubuhmu, dan sebaliknya kau juga pasti membutuhkan tubuhku sebagai pria normal,” jawab Celine santai.
Perempuan itu melepaskan kaus merah yang membalut tubuhnya hingga bra abu-abunya terpampang nyata.
“Tapi kau adalah temanku. Aku tidak meniduri perempuan yang kuanggap teman. Aku pikir kita adalah sahabat,” ujar Jungkook masih duduk di tepi tempat tidur. Memandang aksi Celine yang menanggalkan satu persatu pakaian yang menutupi tubuhnya.
Celine kini hampir telanjang sepenuhnya. Hanya celana dalam satu-satunya pakaian yang menutupi area intimnya.
“Ayolah, Jung. Apa susahnya tidur denganku? Aku tahu kau sudah tidur dengan puluhan wanita di luar sana. Kenapa kau tidak mau bermain-main denganku?”
“Tapi kau berbeda. Aku menghormati ayahmu. Aku tidak akan menyentuhmu sembarangan, Lin. Jangan seperti ini,” ucap Jungkook mengalihkan tatapannya ke luar jendela apartemen mewah Celine.
Sepulang dari rumah sakit tadi, Jungkook berencana menginap di apartemen Jimin. Namun Celine menelepon pria itu untuk datang karena ada kepentingan mendesak.
Jungkook sungguh tidak habis pikir bahwa kepentingan mendesak yang dimaksud sahabat masa kecilnya itu adalah ini. Celine ingin tidur bersamanya.
Celine yang begitu mendambakan sentuhan Taehyung tidak pernah mendapatkan apa yang diimpikannya. Dia patah hati dan kecewa. Rasa ditolak yang teramat sakit itu membuat Celine membutuhkan pelarian. Ia menginginkan Jungkook sebagai obat sakit hatinya.
"Let's do this, Jung. I need your body," bisik Celine sensual.
Jungkook menahan perang hormonnya ketika jari-jari lentik Celine mengusap lehernya, turun ke bahu, lalu ke perut kotak-kotaknya.
Senyum menggoda di bibir perempuan itu membuat Jungkook merasa melihat orang lain. Dia tidak pernah melihat Putri Perdana Mentri Matthew itu berbuat seliar ini sebelumnya.
"Cameron kakakmu akan membunuhku jika mengetahui ini," kata Jungkook mengerang berat.
Pangdangan Jungkook turun ke area paha Celine yang dipenuhi bekas sayatan yang belum mengering sepenuhnya. “Kau melukai tubuhmu lagi?” tanyanya prihatin.
Celine duduk di samping Jungkook. “Aku selalu melakukannya setiap kali aku lepas kendali.”
“Kau harus belajar mencintai dirimu sendiri, Lin.” Jungkook berkata lembut sebagai seorang teman yang peduli dengan kesehatan mental Celine.
“Sampai kapan kau terus menyakiti dirimu sendiri hanya karena harapanmu tidak menjadi kenyataan?” Jungkook mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos Celine.
Jungkook menghormati Celine. Sekali pun tubuh sempurna yang sangat indah dan proporsional itu begitu menggodanya, Jungkook tidak akan sampai hati menyentuhnya.
Setetes air mata Celine turun. “Aku melakukan segalanya untuk mendapatkan Taehyung, Jung. Tapi dia selalu mengabaikan aku. Ayah marah besar karena pertunangan itu batal. Apa yang harus aku lakukan? Aku harus mendapatkan Taehyung kembali.” Tangisannya semakin keras.
Jungkook merasa iba. Dia senasib dengan Celine. Mencintai orang yang bahkan tidak sudih melihat ke arah kita sekali saja memang benar-benar menyakitkan. Jungkook merasakan itu karena Ann memperlakukannya demikian.
Setiap hari ibu Jungkook selalu semangat membicarakan rencana masa depannya bersama Ann. Ibunya menginginkan mereka kuliah bersama di Harvard sampai program magister. Lalu kembali ke Alhambra untuk meneruskan perusahaan Jeon Textiles Inc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You | KTH
FanfictionTaehyung berjuang mengejar mantannya. Namun tunangannya yang abusif menghalalkan segala cara untuk memiliki Taehyung seutuhnya. ----- "Aku putus dengan Ann dan memiliki tunangan sakit jiwa. Kurang drama apa lagi hidupku?" -Taehyung ----- "Jangan be...