“Kenapa menatapku begitu?” tanya Taehyung menaikkan alisnya. Dia tersenyum, terlihat begitu tampan mengenakan kaus hitam polos dan celana jeans biru dongker.
Aku baru saja terbangun tengah malam, berniat hendak ke kamar mandi. Namun tidak jadi karena melihat penampakan di depanku. Apa dia benar-benar Taehyung atau aku sedang bermimpi sekarang?
"Taehyung?" gumamku seperti orang bodoh. Duduk was-was di sisi tempat tidurku.
Mengucek mata, aku memastikan bahwa sosok pria yang kurindukan di hadapanku ini nyata. Bukan hanya ilusi karena aku terlalu memikirkan dirinya akhir-akhir ini. "Kenapa kau ada di sini?"
"Karena aku rindu. Apa kau tidak merindukanku juga?” Dia merentangkan kedua tangannya sebagai isyarat agar aku mendekat dan memeluknya.
Bergeming, aku menatap horror jendela yang terbuka lebar di belakang pria itu. “Bagaimana bisa kau masuk ke kamarku?” tanyaku berdesis.
Taehyung pura-pura berpikir. “Dengan menggunakan bubuk Floo yang diberikan oleh Harry Potter,” jawabnya bercanda.
“Aku serius, V. Apa kau memanjat ke balkon kamarku? Pakai apa? Tali, tangga, atau jangan-jangan kau memanjat pohon di dekat kamar? Memangnya para pengawal Isabella tidak memergokimu kabur sampai ke sini?” tanyaku bertubi-tubi.
"Calm down, Baby. Bertanya lah satu-satu. Aku memiliki banyak waktu menjawab semua pertanyaanmu."
Taehyung adalah pria yang sangat nekat. Jarum jam sudah menunjukkan pukul tengah malam tepat. Kendati demikian, dia berani datang ke sini dan bisa meloloskan diri dari para pengawal yang tentu saja tidak mengizinkannya datang ke mari.
Taehyung memelukku erat. “Before answering your questions, let me hug you first, please. I miss you so bad."
"Aku sangat merindukanmu sampai-sampai aku berpikir akan gila sebentar lagi jika tidak bertemu dirimu hari ini. Bagaimana kabarmu, Ann? Semua baik-baik saja?”
"Tidak, semua tidak baik-baik saja tanpamu,” jawabku mengusap punggungnya. "Terasa kosong, V. Aku memikirkanmu setiap hari."
"And so do I." Tangan besar Taehyung mengusap belakang kepalaku dan mencium puncaknya. “Ya Tuhan, baru satu minggu tidak bertemu denganmu. Tapi rasanya seperti sudah bertahun-tahun,” ujarnya semakin mengencangkan pelukannya.
“Eughh, aku susah bernapas, V,” cicitku merasakan debaran jantung Taehyung karena dadanya menempel di pipiku.
"Nice pajama by the way." Komentar Taehyung mengulum bibirnya ke dalam, tersenyum usil menatapku sesaat setelah mundur mengurai pelukannya.
Aku menunduk memperhatikan pakaian tidur tipis yang kukenakan. Refleks aku mendorong kuat tubuh Taehyung agar menjauh.
Tergesa, aku melompat meraih selimut untuk membungkus seluruh tubuhku.
“Ka-kau ti-tidak seharusnya masuk ke kamar wanita tanpa izin. Goshh, Mom bisa membunuhku jika mengetahui kau diam-diam menyelinap masuk ke kamarku,” ucapku terbata-bata.
“Apa kau tahu kalau kau sangat menggemaskan saat gugup? Minta dicium hmm?” ledek Taehyung mencubit ujung hidungku.
Aku meringis. “Astaga, ini salahku karena selalu membiarkan jendela terbuka agar angin malam masuk. Lain kali aku akan menguncinya supaya kau tidak sembarangan masuk, V.”
"Memangnya kau tidak senang aku datang ke sini?"
"Sangat senang, Bodoh!!" seruku menjawab terlalu cepat dan bersemangat.
"That's my girl, always honest and cute."
Tatapan pria itu turun pada selimut biru Doraemon yang membungkus tubuhku seperti kepomppong.
![](https://img.wattpad.com/cover/225483709-288-k994922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You | KTH
FanficTaehyung berjuang mengejar mantannya. Namun tunangannya yang abusif menghalalkan segala cara untuk memiliki Taehyung seutuhnya. ----- "Aku putus dengan Ann dan memiliki tunangan sakit jiwa. Kurang drama apa lagi hidupku?" -Taehyung ----- "Jangan be...