Ep. 23. Waktunya.

565 73 3
                                    

Lucas menatap datar pohon di atas bukit belakang sekolahnya. Angin berhenbus kencang, namun tak mengurungkan niat Lucas untuk membalas dendam atas serangan beberapa minggu lalu.

"Dia ada si sekitar sini berhati - hatilah!"

Lucas mengeratkan gengamannya pada pedang di tangan kanannya. Ia berjalan mendekat kearah pohon rindang yang berada telat di puncak bukit.

"Wah - wah lihat ini siapa yang datang kemari!"

Lucas berhenti, menatap datar pria yang berada di depannya beberapa meter.

"Kenapa diam saja? Mau menyerangku bukan ayo!" Tantang Aeternitas.

Lucas masih diam, tatapannya semakin dingin. Aura disekitarnya semakin mencengkam.

Syut!!!

PRANG!!!

Lucas bergerak dengan gesitnya mengarahkan oedangnya kearah Aeternitas. Tatapannya dingin namun teliti akan setiap hindaran Aeternitas, mencoba mencari celah agar bisa merobek tubuh bedebah di depannya.

Aeternitas terus menghindari serangan Lucas menggunakan pedang yang ia panggil dengan sihirnya. Pemuda di depannya ini benar - benar akan menghabisinya saat ini, namun Aeternitas tak mau menyerah.

"Hah? Kau ini pengecut sekali bocah!! Menyerang lawanmu disaat lawanmu terluka!!" Ejek Aeternitas.

PRANGG!!!

Lucas tersenyum sinis saat mendengarnya. "Haha... kau ini banyak omong sekali pak tua! Kau yang pertama menyerangku saat tertidur jadi ini balasannya!!"

PRANG!!

SYAT!!!

PRANG!!!

"ARGH!!!" Erang Aeternitas saat pedang Lucas mengenai perut kanannya.

Lucas tersenyum sinis melihatnya. "Anggap itu sebagai balasan atas kejadian beberapa hari lalu!"

Rahang Aeternitas mengeras saat mendengar ucapan Lucas yang terdengar mengejeknya. Ia mengangkat tangan kananya keatas dan munculah bola api raksasa lalu mengarahkannya kearah Lucas, tak lupa dengan senyum remehnya.

"Makan itu bocah!"

Lucas diam memandang bola api raksasa yang mengarah kearahnya.

BLAR!!!

Aeternitas tersenyum penuh kemenangan saat bola apinya meledak tepat di tempat Lucas berpijak.

"Senang karena bola sialanmu mengenaiku pak tua?"

Syat!!!

"ARGHH!!!

Lagi - lagi pedang Lucas mengenai tepat di badan Aeternitas, membuat darah kembali keluar dan mengenai mata pedangnya.

Aeternitas melompat menjauh dari Lucas yang tiba - tiba berdiri di belakangnya.

"Ba-bagaimana bisa?!" Ucapnya tak percaya.

Lucas diam enggan menjawab pertanyaan Aeternitas. Ia mengangkat pedangnya kesamping dam mulai berlari berusaha menyerang Aeternitas lagi dan lagi.

SYUT!!

PRANG!!!

TANG!!

PRANG!!!

TANG!!

TANG!!

PRANG!!

Reikarnasi Season 1 ( WMMAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang