Menara Hitam.
9.45 Malam.Lucas menatap rembulan yang kini tengah menyinari langit kerajaan Obelia. Ia duduk di jendela tertinggi menara hitam. Menatap kerajaan yang hanya terlihag seperti bayang - bayang hitam. Angin berhembus menerpa rambut hitam panjangnya.
Malam sunyi untuk kesekian kalinya bagi Lucas. Biasanya Lucas akan ke kamar sang putri dan mengobrol dengannya. Tapi kini ia dan sang putri berbeda dimensi.
"Harusnya aku datang sebelum pria sialan itu!!"
Lucas marah! Sangat marah! Raut wajahnya datar dan dingin. Mata rubynya menyala di kegelapan malam. Perlahan - lahan muncul cahaya kemerahan yang berasal dari tubuh Lucas. Menandakan bahwa sang penyihir tengah marah sekarang.
Mananya meluap karena emosi yang tak teratur.
Tapi Lucas dapat mengendalikannya, berbeda dengan Athanasia.
"Hah! Kau disana begitu lama tuan putri! Kalau kau kembali kau tak akan ku lepaskan!"
Aura kemerahannya lenyap saat Lucas berguman. Mata rubynya terpejam sesaat menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.
"Lucas bagus kan??"
"Lucas gimana aku cantik kan?!"
"Dasar gila! Kau penyihir gila!!"
"Hehe.... iya - iya maaf"
"Mau pakai wujud apapun kau itu tetap cantik!!"
"Sini peluk hehe...."
Lucas membuka matanya dan tersenyum saat mendengar suara Athanasia yang terlintas di benaknya.
"Wah..... nampaknya aku benar jatuh hati padamu putri bodoh!!"
Hanya Athanasia yang mampu membuat Lucas berbuat hingga sejauh ini.
Rela membaca buku yang di anggapnya hal paling membosankan.
Rela tak tidur hanya untuk menemukan gadis bersuai pirang itu.
Hanya Athanasia.
Cuma Athanasia yang Lucas butuhkan tak yang lain.
Cukup Athanasia.
"Pasti kau akan jatuh hati padaku! Aku jamin itu!!"
Lucas kembali tersenyum saat suara Athanasia tergiang di kepalanya.
"Kali ini kau menang Athanasia!" Gumannya sambil menatap langit. Membayangkan wajah Athanasia yang tersenyum padanya penuh kemenangan.
Kadang Lucas berpikir, bagaimana bisa dia jatuh hati pada sosok Athanasia? Padahal gadis itu selalu merepotkannya! Selalu menyuruhnya melakukan ini dan itu seenaknya. Tapi Lucas juga tak bisa menolaknya.
Ntah sejak kapan melihat tawa dan senyuman Athanasia membuatnya tak mampu menolak perintahnya.
"Nampaknya saat kau pulang aku harus meresmikanmu menjadi milikku!" Guman Lucas dengan senyuman penuh arti.
"Pak tua! Aku berhasil menemukannya!"
"Hah? Kau serius?"
"Menurutmu saja! Lalu apa yang harus aku lakukan?"
"Tunggu aku tanya dimana tempatnya?"
"Bukit belakang sekolahku! Aku melihatnya disana dan membuka portal. Batu peninggalanmu juga mengeluarkan reaksi jadi aku yakin disana markasnya"
"Bagus! Kan ku susun rencana! Ku kabari nanti!"
Lucas tersenyum senang saat mendengar kabar itu. Ia bangkit dari duduknya memandang langit Obelia dengan senyum remeh.
"Mari kita tuntaskan kaisar gila yang selalu memdapat pujian itu!!" Ujar Lucas sebelum menghilang dari menara.
Hallo selamat malam teman - teman 😄
Apa kabar kalian? Masih nunggu gak? Wkwk
Ini chap terpendek di ceritaku v:
Maapkan aku karena gak bisa up untuk beberapa hari kedepan:(
Kesehatan author menurun gak sempet nulis:( ini aja udah ketikan beberapa saat sebelum aku drop:( jangan marah yah:/ aku kan manusia biasa gak selalu sehat :(Author bakal balik minggu depan kalau kesehatan udah baik:) minta doa supaya cepat sembuhh
Jangan lupa vote dan comment yah:*
Mdn,4Juli2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reikarnasi Season 1 ( WMMAP )
FantasiaApa kalian percaya renkarnasi? Semacam kalian pernah hidup di masa lalu dan terlahir kembali di masa sekarang. Itu yang dialami Lucas Alvaro, cowok bersurai hitam, bermata merah ruby. Ia puluhan kali bermimpi akan sosok gadis berambut pirang, berma...