Bagian 7

574 21 5
                                    

Selamat membaca.....

"Aku harus kuat" gumam Eddy

Eddy kembali membuka matanya dan melanjutkan aktivitasnya untuk pergi ke dapur dan mencari obat yang harus diminum setelah makan

Akhirnya Eddy sampai dengan selamat sentosa sampai di dapur kini ia sedang membuka rak dapur mencari obat masuk angin

Brukk

Eddy tak kuasa lagi menahan rasa sakit di kepalanya yang semakin pening, pandangannya tiba-tiba kabur sampai tubuhnya ambruk dan tak sadarkan diri

"Astaga Eddy!" Kaget Tante Hanna yang tengah berjalan ke meja makan langsung berlari menghampiri Eddy

Tante Hanna mengangkat tubuh lemah Eddy dan menyimpan kepalanya di pangkuannya

"Astaga! Kau sangat panas" Tante Hanna menyentuh kening Eddy

"Kau sepertinya demam tinggi! Kenapa tidak bilang kalau kau sakit" Tante Hanna cemas

Tante Hanna memopong Eddy membawanya ke sofa tempat untuk menonton televisi dan menidurkannya di sana

"Tunggu di sini Tante akan mengambil sesuatu untuk menurunkan panas mu" Tante beranjak pergi

"Hrzz ibu hhh jahngan... Jangan pergi hrzz" gumam Eddy menggigil

"Hrzz dinghinn i-ibu" Eddy menggigil dan berkeringat dingin

"Digin~" tubuh Eddy bergerak gelisah

"Hrzz tolong heuh dingin" suhu tubuh Eddy naik hingga 40,2°

Tante kembali dengan membawa sebaskom air dingin bersamaan dengan sebuah saputangan dan obat tradisional

"Hzz dingin" perasaan Eddy tak jelas

Tante Hanna yang melihat kondisi Eddy sekarang yang terlihat gelisah, berkeringat dingin, napas yang tak beraturan dan suhu tubuhnya yang naik membuatnya semakin khawatir

Dengan cekatan Tante Hanna mengompres kan sapu tangan yang sudah di basahi air pada kening Eddy lalu membuka kancing piyama Eddy satu persatu dan mengoleskan obat tradisional pada bagian dada dan perutnya

*Nama obatnya di rahasiakan kalo maksa kepo bisa dicari ada kok di buku resep obat tradisional orang zaman dulu, well karena aku kurang tau

Sehabis itu Tante Hanna kembali mengancingkan piyama yang dikenakan Eddy dan pergi mengambil selimut yang tebal juga tidak tipis juga tidak untuk menutupi/menghangatkan tubuh Eddy

Beberapa saat setelah itu wajah Eddy yang tadinya terlihat gelisah mungkin karena menahan rasa sakit kini terlihat damai dan parasnya terlihat sangat lugu ketika tertidur

Tante Hanna tersenyum merasa tenang melihat paras Eddy yang begitu damai sekaligus lugu ketika terlelap deru napasnya yang normal menghilangkan rasa cemas yang sempat terlintas

_________________


Ceklek

Pintu terbuka menampilkan seorang gadis berparas cantik dengan dress panjang berwarna putih dan sebuah jepit bunga di rambutnya terlihat lesu juga lelah

Felicia menutup pintunya dan menghembuskan napas lelah lalu melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 10.25 AM

"Wah mampus gw bisa-bisa ntar kena marah mommy nih" gumam Felicia

Felicia menoleh kesana kemari mencari keberadaan seseorang, setelah dirasa tak ada siapa-siapa dia berjalan mengendap-endap mencoba tidak menimbulkan suara sedikitpun

[C5] Cewek Cantik Cinta Cowok Culun (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang