Bagian 32

482 14 3
                                    

Selamat membaca.....

Hahahaha...kalau gitu gw permisi ya" Felicia menepuk pundak Eddy sebelum akhirnya pergi

Felicia langsung melenggang kembali kekamar nya setelah itu dengan senyuman manis yang terukir indah dan terlihat cantik di wajahnya

Dengan santai seolah tak memiliki beban hidup apapun Felicia melangkah kan kakinya memasuki kamar nya dengan anggun bagai sang putri ratu

"Hahaha dasar dungu, naif banget sih lo" monolog Felicia di dalam kamarnya

Tanpa di ketahui dan disadari oleh Felicia ternyata sang ibu yaitu Tante Hanna tengah duduk tenang di pinggir ranjang menunggu kedatangan sang putri semata wayangnya

"Bagaimana perasaan mu?" Tanya Datar Tante Hanna

"Eh mommy..." Felicia kaget ketika mendengar suara mommy nya

'semoga mommy gak dengar apa yang barusan aku ucapin' batin Felicia

"Cia baik baik aja mah..hehehe" Felicia terkekeh

"Mommy kenapa ada di kamar Cia?" Tanya Felicia dengan tampang polos

"Apa mommy gak boleh ke kamarnya putri mommy sendiri?!" Tante Hanna tersenyum kecut

"Tidak bukan begitu maksud cia..." Sanggah Felicia terkejut melihat senyuman mommy nya

"Apa sayang?" Tanya Tante Hanna lembut namun tajam

"A itu.. mommy kesini pasti mau ngobrol sama cia ya" sahut Felicia antusias namun nada bicaranya bergetar seolah ketakutan

"Salah!" Datar Tante Hanna

"Ha' kenapa?" Tanya Felicia heran

Tante Hanna hanya menampilkan senyuman yang cantik dengan tatapan yang tajam namun menyeramkan, seolah terdapat hal tersembunyi yang sudah meledak-ledak

Felicia menelan salivanya dengan  sulit ketika Tante melangkah kan kakinya dengan ringan mendekati sang putri semata wayangnya dengan perlahan

"Mom.." lirih Felicia

Felicia disudutkan Kedinding dibuatnya dibuatnya Tante Hanna masih menampilkan senyuman dan tatapan yang mengerikan itu

Duk

Tubuh Felicia tak sengaja membentur ke dinding dingin berwana cerah yang polos bulu kuduk Felicia meremang keringat dingin bercucuran dikala sang ibu nya mengangkat wajahnya keatas dengan mencengkeram nya pelan

Plak

Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat di pipi kiri Felicia hingga meninggalkan jejak legam di sana, mata Felicia bergetar dan mengeluarkan air mata tanpa disuruh

'kenapa?' batin Felicia tak menyangka orang tua satu-satunya yang tidak pernah memarahinya sekalipun kini dia menamparnya tanpa perasaan

"Mommy..." Lirih Felicia dengan nada bicara (suara) yang bergetar

Plak

"Keterlaluan kamu!" Bentak Tante Hanna setelah mendaratkan tamparan kedua yang tidak kalah keras nya di pipi kanan sang putri semata wayangnya

Kasian nasib kamu___

"Akh... mommy kenapa? Kenapa mommy melakukan ini pada cia?!" Isak tangis Felicia sudah tak bisa terbendung lagi

Tante Hanna tersenyum miring dan menatap Felicia dengan sinis, namun sorot matanya menunjukkan kesedihan dan penyesalan yang mendalam pada putri semata wayangnya itu

[C5] Cewek Cantik Cinta Cowok Culun (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang