Bagian 9

552 16 4
                                    

Selamat membaca......

Sudah berjam-jam gadis asing itu tertidur dipangkunya, kakinya sudah terasa kebas sampai kesemutan dari tadi tapi gadis itu masih terlelap

Tapi karena merasa iba dan rasa pedulinya menguasai dirinya akhirnya Eddy memilih diam dan tak menggerakkan kakinya sedikitpun tak ingin nenganggunya

Eddy sedikit mencuri pandang pada gadis asing itu dan baru menyadari kalau dia terlihat cantik, pasalnya karena tadi Eddy hanya melihatnya sepintas tanpa memperhatikannya

Tanpa di suruh tangan Eddy bergerak menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi matanya lalu menyentuh pipinya lembut

"Engh" Sang empunya meringis merasa terusik kala merasakan sebuah sentuhan dipimpinnya

Eddy segera mengambil tangannya dan merogoh saku celananya mencari benda berbentuk persegi lalu dia memainkan handphonenya

Gadis itu terbangun, matanya perlahan terbuka tangannya bergerak mengucek matanya dan sesekali ia menguap

"Kau sudah bangun?" Tanya Eddy langsung saat mendapati gadis itu membuka matanya

"Hah maaf" gadis itu terkesiap dan langsung duduk

Eddy mengernyitkan dahinya menatap gadis itu sejenak untuk memastikan keadaannya yang terlihat gadis itu tengah memainkan handphonenya tanpa rasa bersalah

Eddy hendak berdiri namun kakinya terasa seperti tersetrum sehingga dia kembali terduduk dengan terhentak membuat gadis disampingnya tersentak

"Kau kenapa?" Tanya gadis itu saat mendapati Eddy meringis

"Bukan apa-apa" jawab Eddy menahan aliran listrik yang terus mengalir dari pahanya hingga ke telapak kaki

"Pasti itu karena aku...maaf" gadis itu menundukkan kepalanya

"Hmm" tanggap Eddy, tapi dia tak bermaksud untuk menyalahkannya

Tiit tiit

Seorang lelaki paruh baya mengenakan seragam berwarna hitam turun dari sebuah mobil berwarna silver dan berjalan kearahnya bukan tapi gadis di sampingnya

"Maaf non... Nyonya yang meminta saya untuk menjemput anda, karena nyonya sedang ada urusan mendadak" ujar sang sopir itu

"Huh selalu saja begitu..." Lirih gadis itu

"Iya" tanggap gadis itu singkat dan terkesan jutek

"Terimakasih telah membantuku dan maaf telah merepotkan mu" ujar gadis itu sebelum masuk kedalam mobilnya dan pergi, yang dibalas sebuah senyuman tipis oleh Eddy

"Aduh...kakiku sakit" keluh Eddy setelah dirasa gadis itu tak ada

"Aku harus segera pulang lagi... takutnya Tante udah pulang" monolog Eddy

Akhirnya Eddy memutuskan untuk pulang dengan kaki yang terpincang-pincang, kalian tahu bukan rasanya kesemutan berlebihan bahkan saat berjalan saja kaki serasa tak menapak dan berat sekaligus ada sensasi tersetrum

_____________________

Felicia dan 2sohibnya berencana untuk pergi ke taman dan sekarang mereka tengah berjalan menuju taman tersebut tidak lebih tepatnya joging

Well sesungguhnya ini baru jam 10 kurang 15 menit dan itu masih bisa dibilang pagi, yah pagi menjelang siang

Beberapa saat kemudian mereka berhenti di toko es krim yang ada di pinggir jalan untuk beristirahat dan menghilangkan rasa lelahnya

Tempat toko es krim tersebut tidak terlalu jauh dari taman hanya berjarak 40 meter dari sana

Kebetulan sekali Felicia menangkap sosok Eddy tengah duduk dengan seorang perempuan, entah dia salah lihat atau tidak yang jelas dia sangat penasaran

[C5] Cewek Cantik Cinta Cowok Culun (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang