Bagian 8

587 20 15
                                    

Selamat membaca....

"Udah Tante bilang itu bukan lumut kamu bisa tenang nggak sih!" Tante Hanna mulai darah tinggi tapi ditahan

"Trus ini apa?" Tanya Eddy dengan nyali yang menciut

"Yang jelas itu bukan lumut karena itu adalah obat tradisional yang Tante oleskan ke tubuh kamu supaya demam kamu cepet sembuh, masa nggak inget semalam kamu itu demam tinggi, sekarang gimana udah baikan? Kalo mau mandi pake air hangat! Kalo ntar kamu sakit lagi kan Tante yang repot hmm" jelas Tante Hanna panjang lebar

"Oh makasih Tan-te..." Eddy menundukkan kepalanya

"Cepet sana bersihin tubuh kamu, jangan lupa paket air hangat! Abis itu turun kita sarapan" Tante Hanna menatap Eddy agak sinis

"Iya Tan" tanggap Eddy

"Satu lagi gak pakek lama" lanjut Tante Hanna sebelum pergi meninggalkan Eddy

Eddy menatap punggung Tante Hanna yang berjalan menjauh entahlah Eddy merasakan ada sesuatu dalam hatinya sakit(?) Tidak, senang (?) Tidak

Eddy tak merasa Tante Hanna marah padanya karena ia tahu sikap Tante Hanna seperti itu sebab kasihan dengannya, bagaimanapun Tante Hanna tidak pernah menganggapnya anak kandung

Sebelum Eddy melesat ke kamar mandi seorang gadis cantik yang merupakan adik tirinya kebetulan lewat dan tersenyum bukan tapi menyeringai padanya dengan tatapan merendahkan

"Denger yah dungu jangan sok cari perhatian deh Lo nggak guna tau gak?!" Sinis Felicia berdiri di ambang pintu

"Udah dungu nambah culun lagi" sarkas Felicia

"Menyedihkan ya Lo" sebelum Felicia meninggalkan nya

Eddy hanya tersenyum tipis mendengar apa yang terlontar dari mulut Felicia yang pedas seperti sambal jawara enggan untuk membalasnya

. . . . .

Eddy kini duduk di kursi meja makan yang sudah dipenuhi makanan lezat sebagai santapan sarapan pagi ini, mereka bertiga memulai acara sarapannya dengan khidmat dan nikmat

Setelah selesai sarapan Tante Hanna dan Felicia membuka percakapan, mereka berbincang bincang mengenai hari hari nya di sekolah Eddy terkadang menanggapinya saat pertanyaan terlontar padanya

memangnya dia siapa (?) Toh dia hanya menumpang disini, bahkan meskipun ia terlihat mendapatkan perhatian lebih dari Tante Hanna itu jelas salah, buktinya dia hanya menyayangi putri semata wayangnya

Selesai acara berbincang mereka Felicia beranjak lebih dahulu dari tempat duduknya dan kembali ke kamarnya untuk mengambil handphonenya

Tak berselang lama Felicia sudah kembali dan menghampiri sang ibu yang tengah berbicara di telepon di sudut ruangan, Felicia menunggu pembicaraan itu hingga selesai

Sementara Eddy sekarang tengah membereskan piring kotor di meja makan tersebut dan membawa nya ke dapur dan membersihkannya

siapa bilang Eddy tidak pernah bersih bersih atau sekedar beres-beres di rumah bahkan saat Tante Hanna pergi dinas dia sendiri yang mengerjakan pekerjaan rumah, berbanding terbalik dengan Felicia memilih untuk bersantai dan bermalas-malasan

"Ibu hari ini aku ada acara bersama teman bolehkah aku pergi?" Izin Felicia setelah sang ibu selesai menelpon

"Iya, jangan pulang terlalu sore apalagi sampai malam hmm" Tante Hanna lembut

"Baik" Felicia tersenyum manis

Tante Hanna membalas senyuman sang putri sulungnya itu, Felicia pergi keluar dari rumah itu menuju rumah sahabatnya

[C5] Cewek Cantik Cinta Cowok Culun (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang