flashback: start

1.1K 202 12
                                    

Absen dulu! udah pada vote belum?

Tuan Zhong membaca sebuah surat resmi dari sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuan Zhong membaca sebuah surat resmi dari sekolah. Matanya meneliti tiap kalimat lalu beralih menatap Chenle tajam.

"Turnamen basket?" katanya.

Chenle dengan wajah datarnya itu mengangguk sebagai jawaban.

"Saya baru tahu kamu bisa main basket." pria itu tertawa sarkas, "ternyata hobimu tak berguna. Sama seperti ibumu."

Tanpa sadar Chenle mengepalkan tangannya, berusaha menahan emosi. Lagi-lagi pria tua itu menyebut mamanya. Benar-benar menyebalkan.

Tuan Zhong menyenderkan punggungnya pada kursi kerjanya, "Bagaimana hubunganmu dengan Wang Yiren?"

Namun saat mendengar nama cantik itu Chenle tersenyum tipis. Amarahnya perlahan surut. Hanya sesimpel itu.

"Makin baik." jawab Chenle.

Chenle dapat melihat tatapan menyelidik yang tuang Zhong lemparkan padanya.

"Dia menemaniku latihan basket kemarin." Lanjutnya.

Tuang Zhong tersenyum, "Bagus. Tetaplah seperti itu."

Remaja itu refleks mengerutkan keningnya. Sejak kapan papanya itu mau tersenyum padanya?

Oh semakin dekat Chenle dengan Yiren, semakin dekat juga kemungkinan Tuan Wang akan menanam saham pada perusahaan papanya, begitu?

"Saya izinkan kamu ikut turnamen itu. Walau sebenarnya saya tidak bisa berharap banyak sama kamu."

Chenle diam-diam mengumpat. Ayahnya benar-benar menganggapnya remeh. Tak mau berlama-lama, Chenle membungkuk lalu pergi dari ruangan papanya.











"Ya Chenle! Fokus fokus!"

Chenle terasa ditarik kembali ke realita.

Ah... iya sekarang sedang latihan.

Pak Jungkook berteriak pada Chenle yang sibuk mendribble bola. Chenle berusaha untuk mengabaikan teriakan pelatihnya itu. Percuma, semakin diteriakin makin ga fokus.

Chenle melempar bola ke dalam ring. Cowok itu mendesah malas saat bola itu tak berhasil masuk ke ring melainkan malah memantul ke arah lain.

Pak Jungkook langsung meniupkan peluitnya dan menyuruh mereka semua berkumpul.

"Chenle ada apa denganmu?!" bentak pria berbaju hitam dengan peluit di lehernya tersebut.

"Maaf pak."

Pak Jungkook menghela napas, "Sebentar lagi turnamen. Kamu harus bisa mengendalikan fokusmu. Belakangan ini saya lihat kamu seperti orang linglung saja."

Chenle hanya diam ditempat namun diam-diam mengiyakan ucapan pak Jungkook.

Memang ini cowok itu merasa tiba-tiba kehilangan semangat. Ucapan ayahnya tadi pagi benar-benar menancap sempurna di hatinya.


Diamonds |Chenle × YirenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang