reason why i like you

1.7K 294 32
                                    

komennya jangan lupa, biar semangat ngelanjutinnya!💚






"Huah!" seru Yuqi. Gadis itu menurunkan tas ransel besarnya. Ga besar doang, beneran besar banget ngelebihin badan mungilnya sendiri.

Yiren menatap temannya itu sambil menyeruput bubble tea. "Kurang gede tasnya." sindir Yiren.

"Namanya juga mau camping ya harus lengkap dong semua keperluan!" protes Yuqi.

Yiren menganggukan kepalanya lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh lapangan. Lapangan luar sekolah kini di penuhi bus-bus pariwisata berkelas mewah dan siswa siswi yang hendak camping.

"Eh bagi dong." Yuqi mengambil bubble tea Yiren. "Masa pagi-pagi minum bubble tea sih? Bukannya ga sehat?"

"Mumpung ortu gue di luar negri bebas dong mau ngapain aja." jawab Yiren enteng.

"Huft... udah mulai nakal ya sekarang." ledek Yuqi.

Yuqi dengan tidak tahu diri menghabiskan satu gelas bubble tea nya Yiren. Ya udah, Yiren maklumi saja.

"Btw..." ucap Yuqi sambil meraih-raih bubble dengan sedotan, "Chenle mana? Biasanya bareng."

Yiren mengangkat bahu. Gadis itu juga beneran ga tahu cowok itu dimana. Hari ini mereka berangkat terpisah karena masing-masing lagi bawa banyak barang buat camping. Setidaknya Yiren lega, karena gadis itu ga tahu mau bersikap kaya gimana pas ketemu Chenle setelah kejadian tempo hari.

"Yuqi! Yiren!" seru seorang gadis dengan rambut dicepol asal.

"Somi! Kenapa?" sapa Yuqi.

"Gue foto ya, buat dokumentasi." kata Somi sambil mengeluarkan kameranya. Somi memang salah satu pengurus OSIS di kelas. Yuqi dan Yiren mengangguk lalu berpose.

"Sipp makasihh!" Somi melambaikan tangannya, hendak mengambil gambar murid-murid lain.

Dalam beberapa menit, teman-teman sekelas Yiren pada berdatangan. Sambil menunggu pengumuman keberangkatan, mereka semua duduk bersila.

"Buset, Qii. Mau berburu rusa ya? Gede amat tasnya." komentar Renjun.

Yuqi mendelik, "Awas aja lo kalau butuh apa-apa."

"Tasnya lucu kok, Qi." sahut Lia sambil tertawa manis.

"Manis-manis kaya Chani kan?" goda Haechan sambil tersenyum tengil khasnya.

"Ngomong lagi gue timpuk lu." ancam Chani. Padahal dalam hati sih malu-malu kuceng. Meow....

"Eh sisa siapa nih yang belum datang?" tanya Heejin. Bomin menghitung mereka satu-satu.

"Somi, lagi sama anak-anak OSIS. Jinyoung lagi dipanggil pak Taeil. Sisa sultan Zhong Chenle belum nyampe."

Sanha memakan permen karetnya, "Tumben telat? Padahal kalau mau pake helikopter juga bisa."

"Mungkin helikopternya abis bensin." sahut Jeno.

"Kalau abis bensin, pake aja jet pribadi." tambah Hwall.

"Naik odong-odong aja sekalian." ucap Haechan.

KOK MALAH JADI NGOMONGIN INI SIH????

"Eh tuan muda udah datang." kata Hyunjin. "Tumben datangnya lama? Helikopternya rusak ya?" ledeknya.

"Pasti sapi-sapinya belum dikasih makan." Seru Han, makin random.

Chenle duduk di sebelah Hyunjin, berhadapan dengan Yiren. Cowok itu melirik Yiren –yang refleks memalingkan mukanya.

"Telat bangun." jawabnya sambil terkekeh dan dijawab "oohhh" oleh satu kelas.

Mereka kembali mengobrol banyak hal. Mulai dari berdebatan Haechan dan Renjun, sampai mereka menggoda Chani yang naksir Lia. Yiren tertawa dengan guyonan teman-temannya. Ryujin yang melihat itu langsung berbisik pada Heejin,

"Gue kira dia sombong." bisiknya.

Heejin menoyor jidat Ryujin, "Makanya jangan suudzon mulu."

Dan tanpa Yiren sadari, Chenle diam-diam memperhatikannya. Ada rasa bersalah yang hinggap di hatinya saat ia menyatakan isi hatinya yang berhasil membuat Yiren tak nyaman. Tapi bukannya wajar kalau dia menyukai Yiren? Toh juga bakal ditunangin.

Chenle sibuk bergelut dengan pikirannya sampai suara Jinyoung menginterupsi.

"Guys, udah boleh masuk bus. Kita di bus 05. Baris yaa."

Haechan dan Hyunjin bersorak lalu berlari ke arah bus disusul yang lain. Yiren berdiri hendak menggendong tasnya, namun sebuah tangan menarik pergelanggan tangannya.

"Kita duduk bareng." ucap Chenle.

Yiren kaget. Anehnya, jantungnya langsung berdetak kencang. Gadis itu bengong sebentar namun akhirnya menunjuk Yuqi.

"G–gue duduk sama Yuqi."

"Ga, lo sama gue."

Chenle menarik tangan Yiren. Yiren pasrah aja sambil memberi isyarat ke Yuqi kalau dia duduk sama Chenle. Yuqi mah iyes iyes aja sambil cengengesan.

Yiren duduk di dekat jendela. Dia mengambil airpodsnya lalu memakainya. Suasana dalam bus cukup ramai karena Haechan dan Renjun bertengkar lagi.

"Minggir! Gue duduk disini."

"Kok gitu? Gue yang duluan nyampe kali!"

"Ga, tadi kan sepakat kalau gue duduk deket jendela.

"Tapi kan sepakatnya siapa yang cepat dia yang dapat.

"Sejak kapan kaya gitu bambang????"

"Udah gue duduk sama Haechan. Lo duduk sama Jaemin biar bisa duduk di deket jendela." sela Jeno akhirnya.

Renjun mengangguk lalu pindah ke sebelah Jaemin sambil menatap Haechan sinis.

"Dasar bocah telat puber." Seungmin menggeleng-gelengkan kepalanya  sambil memainkan game di hpnya.

"Guys guys busnya jalan!" seru Chaeryoung diikuti oleh sorakan seisi bus.

Selama perjalanan anak-anak kelas heboh dangdutan. Sampai Haechan dan Chani minjem kacamata hitam pak supirnya buat properti dangdut. Hyunjin sibuk bernyanyi ria dengan microphone dan suara fals yang dibuat-buat.

Yiren yang mau ga mau harus ikut joget kaya yang lain. Awalnya malu banget busettt, tapi Heejin maksa buat ikutan. Chenle juga ikutan sambil dikit-dikit ketawa terbahak-bahak ngeliat tingkah teman-temannya.

Setelah asik nyanyi-nyanyi sampai satu jam, semuanya pada kebo di kursi masing-masing. Cuma Hwall, Chenle, dan Seungmin yang masih bangun sibuk sama urusan masing-masing.

Chenle menatap Yiren yang ga sadar udah tertidur di pundaknya. Chenle tersenyum saat mendengar dengkuran halus Yiren.

Hal pertama yang membuatnya tertarik dengan gadis ini
adalah pas Yiren ikutan tertidur di basecamp a.k.a kelas kosong gedung utara. Dan sekarang, Chenle melihat pemandangan yang membuatnya berdebar untuk kedua kalinya.










Namun akhirnya senyuman Chenle luntur saat mendengar dengkuran keras Haechan.





💎

vommentnya juseyo😢💚











Diamonds |Chenle × YirenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang