"SANHA SIALAN ITU KENTANG GUE!" jerit Yeji melihat Sanha tiba-tiba merampas kentang gorengnya dan berlari pergi.
"Maklumin aja. Jam segini emang suka jadi monyet mendadak."
Yeji mencibir ke arah Jeno yang menepuk pundaknya.
"Udah neng jangan cemberut gitu. Nih, biar hati jadi tenang." Jaemin ikutan nimbrung lalu menyodorkan minuman.
"Ga jelas lu." balas Yeji namun akhirnya tetap menerima minuman tersebut.
"Eh bukannya itu mobil Guanlin?" seru Hyunjin.
Chani melompat histeris, "CEPET SEMBUNYI!!!"
Semuanya langsung mematikan lampu dan bersembunyi. Haechan dan Chani sampai harus berdesakan di bawah meja karena buru-buru.
"1, 2, 3."
"HAPPY BIRTHDAY SHUHUA!!"
Lampu hidup seketika. Konfeti berhamburan dan terompet berbunyi nyaring, membuat Guanlin menutup kedua telinganya.
"Loh, Shuhua nya mana?" tanya Renjun heran.
Mereka semua langsung keheranan saat melihat hanya Guanlin yang datang dengan wajah murung.
"Kenapa?" Yiren menatap mata Guanlin.
Guanlin hanya menghela napas berat.
"Gagal."Yiren menatap Guanlin tak percaya. Ia maju dan menghampiri cowok itu, "Shuhua–"
"Yep." Guanlin mengangguk lesu, "She rejected me."
"Guanlin maaf."
Dunia Guanlin terasa runtuh ketika kata yang sama sekali tak diharapkannya itu keluar dari mulut Shuhua.
"Aku ga bisa, Lin." Shuhua menundukkan kepalanya. "Aku udah nganggep kamu seperti Chenle, sekedar teman baik. Ga lebih."
Napas Guanlin memberat. Hatinya seperti baru saja ditancapkan seribu panah.
"Aku minta maaf. Aku sama sekali ga bisa. Aku ga bisa membalas perasaan kamu."
Shuhua juga merasakan sesak di dadanya. Bagaimana bisa Guanlin menyukainya? Gadis penyakitan dan sangat biasa seperti dia? Guanlin sangat berbeda jauh dengannya.
Shuhua selalu menepis pikiran "lebih dari teman" sejak awal. Ia juga tak pernah menyangka Guanlin akan menaruh perasaan padanya.
"Kita bisa jalanin aja dulu." jawab Guanlin setelah lama membisu.
Shuhua menggeleng, "Aku ga bisa memaksakan perasaan, Guanlin. Kamu juga yang akan sakit kalau aku tetap ga bisa menyukai kamu. Maaf."
Guanlin menatap Shuhua putus asa, "Gapapa. Kita ga tahu apa yang terjadi di masa depan, kan?"
"Maaf, aku mau pulang." potong Shuhua.
Mau bagaimana pun, Guanlin tetaplah seorang sahabat di mata gadis itu. Dia tak ingin menyakiti perasaan Guanlin lebih dari ini.
Mencoba berpacaran dengan Guanlin agar perasaan itu tumbuh bukanlah pilihan yang bagus.
Toh, masih banyak perempuan yang kaya dan cantik dibanding dirinya.
Guanlin menghela napasnya, "Maaf gue egois." ucapnya pelan. "Gue bakal menghargai keputusan lo."
"Im truly sorry." Shuhua meremas roknya. Matanya terasa panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamonds |Chenle × Yiren
Fanfiction"your eyes drowned me, princess." "be careful with your sweet mouth, mr. zhong chenle. I'll never fall for you." start: 110220