sudden

1.6K 281 12
                                    

Vomentnya jangan lupaa💚



Yiren meletakkan penanya. Gadis itu sedikit meregangkan badannya setelah berhasil nguras otaknya untuk  meyelesaikan pr fisikanya.

Yiren melangkahkan kakinya mengambil baju dan handuk. Kebiasaannya setiap malam berendam di air hangat. Setelah berendam, biasanya Yiren membaca buku dulu sebelum tidur.

Tapi sebuah pesan dari seseorang tampaknya akan menggagalkan rencana "membaca sebelum tidur"nya.

Zhong Chenle

|Gue ntr lagi nyampe rmh lo
|mau ngerjain pr


Yiren melototkan matanya. Pasalnya, ga biasa Chenle mampir ke rumahnya selain buat antar jemput ke sekolah. Dan bukannya waktu itu hubungan mereka lagi ga baik?

Apasih yang di otak itu cowok? gerutu Yiren dalam hati.

"Permisi nona, tuan Chenle menunggu nona di bawah." ujar Kun setelah mengetuk pintu.

Yiren menghela napas.



💎

"Yang ini gimana sih?" Chenle mengacak-acak rambutnya pusing. Sedangkan Yiren sibuk tiduran di sofa sambil memainkan hp nya ga peduli.

Chenle mendengus, "Bantuin kek! Lo kan pinter kaya ginian."

Yiren mendengus. Sebenarnya Yiren malas, tapi daripada berdebat, gadis itu terpaksa mengganti posisinya menjadi duduk agar bisa melihat soal dengan nyaman.

"Mr. Zhong Chenle, ini baru nomor satu. Daritadi lo cuma ngestuck disini doang??" Yiren memegang kepalanya frustasi melihat kertas tersebut masih kosong jawaban.

Chenle menyengir kuda.

"Perhatiin baik-baik!" tegas Yiren lalu meraih pena.

Chenle memperhatikan Yiren yang sibuk mengoceh tentang rumus dari samping. Wangi rambut khas Yiren sehabis mandi menyeruak sampai ke hidung cowok itu. 

Chenle ternseyum. Sebenarnya dia datang kesini dengan sangat sengaja.

Chenle bisa mengerjakan soal-soal fisika itu dengan mudah. Tapi cowok itu pengen ketemu Yiren. Rencananya, sehabis ini Chenle mau ngajak Yiren sekedar jalan-jalan sebentar trus pengen ngejelasin soal Shuhua dan berbaikan dengan gadis itu.

"Jangan bengong!" Yiren melempar pena yang digenggamnya ke kepala Chenle. Cowok itu tersentak lalu meringis mengelus kepalanya.

"Jangan galak-galak dong!"

"Ya makanya kerjain, udah gue jelasin nih!"

"Iya iya." sungut Chenle lalu meraih pena yang dilempar Yiren.

Yiren mengangkat sebelah alisnya, "itu bisa lo kerjain. Untung deh lo fast learner."

Chenle tersenyum mengejek, ga tahu aja lo dulu gue pernah ikut olimpiade fisika.

"Oh iya, Ren." ujar Chenle tiba-tiba.
"Abis ini mau ngapain?"

Yiren menyeritkan keningnya bingung.

"Ya mau tidur."

"Kalau gue ajak keluar mau ga?" tanya Chenle.

Gadis itu mikir sebentar trus melirik jam dinding. Belum larut malam. Tapi memangnya, Chenle kenapa tiba-tiba ngajakin dia keluar?

"Emang mau ngapain?" Yiren balas bertanya.

"Gue–"

Ucapan Chenle terputus saat cowok itu melihat hpnya berdering.

Shuhua is calling...

Yiren melihat nama si penelpon. Gadis itu mendengus pelan, "angkat tuh."

Chenle mengambil hpnya lalu beranjak keluar buat menjawab telpon. Setelah menutup telpon, cowok itu langsung mengambil tasnya dengan sedikit tergesa. Berhasil membuat Yiren kaget.

"Gue cabut dulu ya. Prnya lo simpen aja besok dibawa." kata Chenle terburu-buru.

"Lo mau kemana?" tanya Yiren heran.

"Ada urusan penting."

Yiren menatap punggung Chenle yang udah menghilang di balik pintu dengan pandangan bingung bercampur kecewa.




💎

Chenle memberhentikan mobil BMW hitamnya di depan sebuah ruko yang sudah tutup. Chenle langsung keluar dari mobilnya lalu menghampiri seorang gadis yang duduk di depan ruko tersebut dengan kepala bertumpu pada lututnya.

"Shuhua..."

Gadis itu reflek mengangkat kepalanya. Mata sembabnya menatap Chenle dengan pandangan ketakutan. Dengan sigap, Chenle meraih kepala Shuhua ke dekapannya. Berhasil membuat gadis itu terisak.

"Aku... takut banget..." isaknya.

Chenle menepuk-nepuk kepala Shuhua pelan, "udah gapapa, ada gue."


💎

lanjut??

lanjut??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Diamonds |Chenle × YirenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang