Chapter 01

12.9K 624 26
                                    

Tengah malam, Jennie dengan ponsel yang masih menempel di telinga kanannya itu tak kuasa menahan jerit tangisnya. Kala sang penelpon yang ternyata dari pihak kepolisian tersebut mengabarkan kabar buruk yang sukses membuat hidupnya hancur.

Sekujur tubuhnya melemas seperti tak bertulang, ia merosot terduduk di atas lantai seraya terus menangis meraung-raung.

Taehyung yang masih berada di atas tempat tidurnya mulai gelisah mendengar istrinya menangis histeris. Ia belum tahu apa yang membuat Jennie seperti itu.

“Jane? K-kau kenapa? A-ada apa, hmm?” tanyanya khawatir seraya menggeser tubuhnya, mencoba menjangkau Jennie yang ia rasa berada di dekat nakas sebelah kiri tempat tidurnya.

“Hiks... Mas Taehyung...”

Belum sempat Taehyung meraihnya, Jennie sudah terlebih dulu menghambur ke pelukannya. Tangis wanita tercintanya itu semakin pecah tak terbendung. Bisa ia rasakan juga tubuh istrinya itu kini bergetar hebat.

“Mas, Yeonjun... Yeonjun...”

Nafasnya tersenggal-senggal, dan Taehyung semakin penasaran ada apa gerangan. Perasaannya mulai tak enak sekarang.

“K-kenapa dengan Yeonjun?”

Jennie semakin mengeratkan pelukannya, ia terbatuk hebat sebelum akhirnya melontarkan ucapan yang sukses membuat suaminya itu sama-sama merasakan kehancuran.

“Yeonjun kecelakaan dan meninggal di tempat kejadian.”






























































.

.

.

Beomgyu yang baru tiba di kantor kepolisian itu membanting pintu mobilnya keras. Kaki jenjangnya langsung bergerak menuju ke arah bangunan yang sudah diberitahu Jennie sebelumnya.

Namun tiba-tiba ia tak kuasa melanjutkan langkahnya saat netranya menangkap motor besar milik Yeonjun yang kini sudah ringsek tak berbentuk di sana.

“Ya Tuhan, Kak…” air matanya tumpah begitu saja, hatinya sesak tak karuan.

Dari kondisi hancurnya kendaraan itu, bisa ia bayangkan bagaimana parahnya tabrakan tersebut sehingga membuat kakaknya itu tewas seketika di tempat.

Tertatih, Beomgyu berusaha bangkit. Ia menguatkan dirinya sendiri, ia tak boleh terlihat sama hancurnya dengan Jennie. Ia harus tegar untuk Jennie.

“Mah?”

“Beomgyu?”

Jennie yang mendengar suara anak bungsunya itu langsung bangkit dari duduknya. Ia menghambur memeluk Beomgyu dan terisak hebat lagi untuk yang kesekian kalinya.

“Hiks... Kakakmu, Gyu. Kakakmu...”

Beomgyu memeluk tubuh ringkih ibunya itu erat, ia juga menangis dalam diam. Mereka berdua sama-sama hancur sekarang.

“Hiks... Kakakmu, Gyu. Kakakmu pergi meninggalkan kita.” Jennie terus meracau di ceruk lehernya, dan Beomgyu memutuskan untuk membawa ibunya itu kembali duduk.

“Yeonjun... Hiks... Yeonjun... Kenapa kau meninggalkan Mamah secepat ini, Nak? Hiks... Yeonjun...”

Beomgyu mendongak agar air matanya tidak jatuh, kemudian ia berlutut di hadapan Jennie. “Mamah kuat, Mah. Aku tahu itu. Takdir sudah berkata seperti ini, kita bisa apa pada akhirnya? Mungkin ini yang terbaik dari segalanya. Mamah harus tegar.”

ta mátia || Taennie ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang