Chapter 16

7.1K 289 77
                                    

Tiga puluh menit sudah Rosé dan Jimin berada di sana, tiga puluh menit sudah Jennie bercerita ini itu kepada keduanya, dan tiga puluh menit sudah Jimin menelisik Beomgyu yang menurutnya mencurigakan.

Jennie yang sadar belum ada minuman tersaji di atas meja pun menepuk jidat cantiknya. “Ya ampun! Saking asyiknya bercerita aku jadi lupa belum menjamu kalian berdua. Gyu, bisa tolong buatkan minuman, Nak?”

“...”

“Gyu?”

“...”

“Beomgyu?”

Yang dipanggil namanya tersentak kaget. Namun sedetik kemudian senyuman agak creepy terukir di bibirnya. “Baik, Mah.”

Beomgyu langsung beranjak ke dapur dengan langkah pelannya, selang lima menit kemudian kembali lagi dengan nampan berisi dua gelas jus jeruk.

“Maaf agak lama, aku harus mengupas jeruknya terlebih dahulu.” ujarnya seraya meletakan dua gelas itu ke atas meja.

Jimin mengangguk santai. “Tidak apa-apa. Sebenarnya kau tak perlu repot-repot mengupas jeruk sampai-sampai membawa pisaunya di saku celanamu ke sini—”

Deg!

“—Yeonjun?”

Seketika orang-orang di sana langsung geger, Taehyung apalagi. Ia ribut menempelkan diri pada Jennie dan menggandeng serta Jungkook untuk menempelinya di sisi satunya. Berpikir menjadikan dua orang ini sebagai tameng untuknya.

Namun beruntungnya Jimin di sini memiliki refleks yang bagus, ia langsung bergerak cepat mencekal pergelangan tangan Beomgyu lalu menendang perutnya.

Bugh!

“Ya Tuhaaan!” Jennie memekik khawatir melihat putranya tersungkur, namun sedetik kemudian ia memekik lagi, bukan karena khawatir, tapi karena melihat bola mata putranya itu berwarna putih disertai wajahnya yang mulai terlihat aneh.

Hebat juga kau mengetahuiku. Ternyata kau benar-benar paranormal ya? Bukan cuma youtuber yang haus viewers semata.

Yeonjun berkedok Beomgyu itu tertawa remeh seraya memasang raut julidnya, ia berjalan menghampiri Jimin seraya memainkan sebilah pisau itu di tangannya.

Jimin melangkah mundur dan diam-diam memberi kode kepada Rosé menggunakan isyarat tangannya supaya bergerak ke belakang tubuh Beomgyu untuk menerjangnya.

“Aku peringatkan kau, Yeonjun! Tinggalkan tubuhnya! Duniamu bukan di sini! Jangan terus-terusan mencampuri dunia manusia!” sentak Jimin.

Siapa kau menyuruhku pergi seenaknya, hah? Ini rumahku, dasar tamu tak tahu diri! Seharusnya kau yang pergi, sialan! Jangan mencampuri urusanku di sini—”

Bugh!

Akh!

Jennie, Taehyung, dan Jungkook yang masih dempet-dempetan itu terperangah. Tak percaya dengan gerakan cepat Rosé yang dapat melumpuhkan Beomgyu sebegitu cepatnya.

“Ck! Hantu sepertimu bukanlah tandingan untukku, Yeonjun. Dan aku amat bersyukur kau payah dalam hal bela diri di sini. Semasa hidup kau atlet rebahan kan?”

Dengan santainya wanita jangkung itu menduduki punggung Beomgyu yang kini posisinya tengkurap. Tangan kanannya mengunci pergerakan tangan Beomgyu yang memegang pisau, sementara tangan kirinya menekan kepala agar tetap mencium lantai.

Beomgyu yang malang.

“Sayang, ambil pisaunya.”

Dengan segera Jimin menuruti perintah sang istri untuk mengamankan pisau itu, setelahnya ia ikut berjongkok di hadapan wajah Beomgyu untuk mengusir Yeonjun keluar.

ta mátia || Taennie ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang