Chapter 02

9K 475 78
                                    

Taehyung berdiri di depan kaca rias milik istrinya, dan menatap lekat-lekat pantulan dirinya sendiri dengan sendu.

Jemarinya merambat menyentuh kelopak matanya sendiri. Ia masih tak percaya kalau mata tajam yang mengisi rongga miliknya ini adalah mata milik mendiang putranya.

Taehyung memejam dan setitik bulir bening pun menetes dari sana. Ia menangis. Hatinya sesak mengingat Yeonjun dipanggil Yang Maha Kuasa di usianya yang masih belia.

21 tahun.

Itu terlalu cepat baginya, padahal bulan depan juga putranya itu akan mengikuti acara wisuda di kampusnya. Namun rupanya nasib berkata lain.

“Melamun lagi, hmm?”

Pria itu terlonjak kaget mendengar suara sang istri yang baru keluar dari kamar mandi. Buru-buru ia menyeka air matanya lalu berbalik.

“Sayang, kau mengagetkanku.”

Jennie tersenyum hangat. “Aku tahu kau menangis lagi, Mas.” jemari lentiknya mengusap mata itu lembut. “Aku tahu kau sedih, kita semua juga sama. Tapi mau bagaimanapun juga kau harus bisa bangkit dari semua keterpurukan ini.”

Kini tangannya turun merambati dada bidang sang suami, merapihkan kemeja hitam yang masih tergantung asal-asalan tersebut lalu mulai mengancingkannya dengan benar.

“Kesedihan yang berlarut-larut itu tidak baik, Sayang.” lanjutnya lagi. “Kumohon jangan terus menerus seperti, Mas. Ini sudah lama, aku ingin kau kembali menjalani kehidupan normalmu seperti sedia kala.”

Taehyung hanya diam, dan bisa Jennie lihat kalau netra itu nampak bergetar menahan tangis. Air mata sudah menggenang di pelupuknya, sekali berkedip saja pasti akan tumpah.

“Akan aku coba, Sayang.” balas pria itu pada akhirnya. Ia mengusap air matanya lalu tersenyum meyakinkan.

Jennie turut menyunggingkan senyum cantiknya. Ia mengalungkan lengannya pada leher kokoh itu lalu menyatukan bibir keduanya.

Awalnya Taehyung hanya pasif, tapi lama-lama dia juga mulai membalas lumatan lembut yang diberikan istrinya. Tangan kanannya melingkari pinggang ramping wanita tercintanya tersebut, sementara tangan kirinya menekan tengkuk untuk memperdalam ciumannya.

Saat dirasa tangan suaminya itu mulai merambat ingin membuka bathrobe, barulah Jennie buru-buru melepas pagutannya. “Jangan sekarang, Mas!”

Taehyung terkekeh. “Iya, Sayang. Aku tidak akan menyerangmu pagi ini. Nanti malam saja bagaimana?”

Jennie mengulum senyum malu-malu dan memukul pundak lelakinya itu main-main. “Kau ini! Baru saja semalam kita melakukannya. Tidak, tidak. Aku masih lelah.”

“Lelah? Masa? Siapa yang merengek minta ronde selanjutnya lagi lagi lagi dan lagi, hmm?”

“MAS!”

“Hahaha... Iya iya, Sayang. Aku akan membiarkanmu tidur nyenyak malam ini. Tenang saja. Aku suami yang pengertian.” dan satu kecupan mendarat kembali di bibir Jennie.

“Kalau begitu aku ke bawah dulu ya? Aku mau memanaskan mobilnya. Kau bersiap-siaplah.” imbuhnya kemudian yang dibalas anggukan oleh yang bersangkutan.

ta mátia || Taennie ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang