Chapter 24

5K 172 34
                                    

Taehyung dan Jennie menatap sendu rumah megah yang berjarak beberapa meter di depannya tersebut. Raut sedih tak bisa mereka tutupi. Beomgyu yang baru bergabung jadi merasa tak enak hati.

“Aku minta maaf, Pah, Mah. Aku benar-benar salah menuliskan nama.”

Paham dengan perasaan bersalah putranya, Taehyung langsung merangkul bahu itu seraya mengulas senyum lembutnya.

“Sudahlah, Nak. Ini bukan salahmu, Papah dan Mamah baik-baik saja.”

“Tapi rumah ini menyimpan banyak kenangan indah untuk kalian berdua.”

Jennie tersenyum kecut. Mata cantiknya menatap plang besar bertuliskan ‘DIJUAL’ yang dipasang di salah satu pilarnya.

“Tidak semuanya indah, Gyu. Beberapa ada yang buruk, sangat buruk. Kita semua pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan di rumah ini.” tutur wanita cantik itu.

Taehyung setuju. “Ya, ibumu benar, Gyu. Walaupun jujur saja Papah agak sedikit tidak ikhlas rumah ini dijual, tapi ya sudahlah. Lagipula kita juga tidak akan pergi jauh-jauh kan?”














































.

.

.

Sraaasshh!

Sedan putih yang ditumpangi oleh tiga bersaudara itu melaju membelah jalanan kota yang tengah diguyur hujan deras.

“Kai, hati-hati menyetirnya. Jalanannya licin.” peringat Lea, si kakak tertua.

“Ya ampun, Mbak Lea! Ini sudah yang kedua puluh kalinya kau mengatakan hal itu padaku.” jengah pemuda yang dipanggil Kai tersebut.

“Kau sungguh menghitungnya? Perasaan aku baru mengatakannya sekitar tujuh kali?”

“Tujuh kali apanya? Kau mengoceh terus sepanjang jalan.”

Bahiyyih yang duduk di jok belakang hanya mampu memutar bola matanya malas mendengar topik tak penting dua kakaknya itu. “Mas, Mbak, ini masih lama kah?”

“Sebentar lagi, Hiyyih.” sahut Kai sambil melirik sekilas ke belakang. “Sabar, jalanannya licin. Aku tidak bisa mengebut.”

“Baiklah. Hati-hati, Mas. Astaga, aku sudah tidak sabar ingin melihat rumah baru kita! Daddy bilang wujudnya seperti istana. Benarkah itu?”

Lea tersenyum lebar mendengar keantusiasan adiknya. “Ya, dan kita akan segera melihatnya.”

Huening family, begitulah namanya. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak sulung perempuan, anak tengah laki-laki, dan anak bungsu perempuan ini adalah penghuni baru singgasananya Taehyung.

Decakan kagum pun keluar dari mulut ketiganya begitu sudah sampai di lokasi. Rumah super megah dua lantai dengan luas halamannya yang tak kira-kira itu ibarat istana di negeri dongeng.

“Kenapa rumah sebagus ini dijual? Apa yang terjadi dengan penghuni lamanya?” heran Kai.

Lea merogoh kunci lalu membuka lebar-lebar pintu kembar yang kokoh itu. “Katanya pindah.”

ta mátia || Taennie ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang