Chapter 13

7.1K 286 15
                                    

“Kau terlalu kasar kepada ibuku, Wint! Dia jadi terluka karena kau menghempaskannya ke tembok!”

Yeonjun memarahi Winter tanpa ampun. Entah kenapa hati nuraninya mulai bermain saat melihat kondisi terakhir Jennie yang cukup mengenaskan.

“Aku melakukan itu karena aku tahu seberapa dendamnya kau kepada mereka. Seharusnya kau berterima kasih kepadaku, aku sudah membantumu!” balas hantu wanita itu sengit.

“Tapi apa yang kau lakukan itu keterlaluan!”

Winter berdecak sebal, Yeonjun plin-plan sekali menurutnya. “Heh, dengarkan aku ya! Lain kali sebelum menggebu-gebu ingin balas dendam itu lebih baik kau merenung dulu. Kalau tidak tega mending jangan, daripada membuang-buang waktu! Dasar setan aneh!”

Hardikan itu membuat Yeonjun terdiam, sementara Winter memilih pergi lalu menghilang bersama angin. Daripada cekcok dengan Yeonjun lebih baik ia menonton Beomgyu mandi.

Tak lama Karina muncul. “Aku sudah bilang beberapa kali padamu. Cukup fokus pada apa yang kau punya saat ini. Tak semestinya kau mencampuri urusan makhluk yang jelas-jelas berbeda alam dengan kita!” tandasnya.

“Aku tidak akan pernah membiarkan mereka hidup tenang setelah apa yang mereka perbuat padaku!” Yeonjun menatap wanitanya dengan kesal. “Kalau kau tidak berniat membantuku lebih baik tinggalkan aku sendiri.”

“Tapi apa yang kau lakukan itu hanya memperumit hidupmu, Yeonjun!”

“Aku bilang tinggalkan aku sendiri, Karina!”

Karina memejamkan matanya. Ia sadar, mereka berdua sama-sama sedang diselimuti emosi. Bicara pun takkan ada gunanya.

“Baiklah, aku akan pergi. Tapi satu hal yang harus kau tahu, Yeonjun. Kau itu pantas bahagia, jadi kumohon lepaskan semuanya. Kalau kau membutuhkanku, kau tahu harus mencariku ke mana.”








































.

.

.

Brak!

Tidur pulas Jennie harus terganggu saat tiba-tiba terdengar suara derap langkah disusul suara jendela yang terbanting setelahnya. Sepasang mata cantiknya mengerjap-ngerjap, masih mencoba menyesuaikan penglihatannya dengan suasana kamar yang minim cahaya.

Sraaaassshhh~

JDEEERRR!!!

Jennie terperanjat mendengar suara hujan deras yang bergemuruh hebat disertai suara sambaran petir dan kilatannya yang mengerikan.

Ia bangkit terduduk, tatapannya tertuju pada jendela kamarnya yang kini terbanting-banting karena angin kencang. Tangannya bergerak merambati meja nakas, berniat menyalakan lampu namun badai hebat itu sepertinya membuat semua aliran listrik padam.

Ck! Sial!” sambil memeluk dirinya sendiri karena hawa dingin yang semakin menusuk, Jennie memutuskan turun dari ranjangnya untuk menutup kembali jendela yang terbuka itu.

Namun semua itu hanyalah niatnya semata. Karena belum sempat kedua kakinya menyentuh lantai, ia sudah dikagetkan dengan seseorang yang kini sedang berdiri di atas kursi di ambang pintu kamarnya.

Sosok itu membelakangi, dan terlihat seperti sedang berusaha mengikatkan sebuah tali pada kusen pintu bagian atas yang memang dibuat berlubang-lubang.

ta mátia || Taennie ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang