Dalam kesendirian, Yeonjun duduk termenung di dekat kaki ranjangnya. Sesekali ia akan menatap kosong pada telapak tangannya sendiri yang telah digunakannya untuk menganiaya sang ayah.
Dadanya bergemuruh hebat, matanya berkaca-kaca. Harusnya setelah melukai orang yang paling dibencinya itu ia akan bahagia, namun semuanya salah.
Perasaannya malah tambah terpuruk dan dibuat semakin bingung oleh hati nuraninya yang mulai terketuk.
“Karina...”
Hantu tampan itu celingukan mencari keberadaan sang kekasih yang biasanya selalu ada di sekitarnya. Tapi kemudian dia ingat kalau Karina sedang marah padanya.
Yeonjun semakin sedih. Ia sadar dalam keadaan apapun Karina adalah tempatnya berpulang. Ia membutuhkan wanita itu untuk bersandar.
Maka dari itu ia pergi ke area pemakaman tempat ia dikuburkan. Di atas pohon besar sana, nampak Karina sedang duduk santai sambil bernyanyi lirih, dan tengah menyisir rambut panjangnya menggunakan jari seraya mengayun-ayunkan kaki.
Pohon angker ini adalah saksi bisu acara pedekate serta momen jadian mereka. Tak heran kalau Karina sangat suka berlama-lama di sini, tempat ini adalah favoritnya.
“Karina...”
“Yeonjun?” hantu wanita itu langsung mendekati sang kekasih yang masih melayang di dekatnya. “Yeonjun, kau kenapa? Hey, Sayang? Jangan menangis.”
Tidak dijawab. Lantas Karina mengusap mata berkaca-kaca itu lalu mengajaknya duduk di atas pohon. Ia penasaran, pacarnya ini berbuat hal apalagi kepada Taehyung?
“Yeonjun, ada apa? Kenapa kau berantakan sekali? Ayo cerita padaku.”
“Aku melukainya, Karina... Aku telah melukainya dengan tanganku sendiri...”
Karina mengerutkan kening. Ia yakin yang dimaksud Yeonjun itu adalah Taehyung, tapi kenapa Yeonjun jadi terlihat hancur begini? Bukankah seharusnya dia bahagia?
“Hiks... Aku membencinya... Aku sangat membencinya... Aku ingin dia mati... Tapi aku tidak bisa membunuhnya, aku tidak bisa. Aku tidak sampai hati melakukannya...”
Tangis hantu itu akhirnya pecah. Karina langsung membawanya ke dalam dekapannya dan menenangkannya.
Yeonjun ternyata dilema. Tapi di sisi lain ia bersyukur hal ini terjadi. Mungkin ia akan lebih mudah menyadarkan Yeonjun untuk menghentikan semua teror ini.
“Kau tahu kenapa aku tidak suka kau mencampuri urusan manusia? Kau tahu kenapa aku selalu bersikap posesif dan selalu saja menginginkan waktumu selama ini, hmm?” tanya Karina sambil mengelus sayang rambut itu.
“Di balik semua sikap menjengkelkan itu aku punya alasan, Sayang. Aku ingin kau fokus padaku dengan harapan agar kau bisa melupakan keluargamu.” tegasnya menjawab pertanyaannya sendiri.
Karina menangkup pipinya dan memaksa mata sendu itu agar bersitatap dengannya. “Dengarkan aku, Yeonjun. Keluargamu itu sumber kesengsaraanmu semasa hidup. Selama kau mengingatnya, hatimu pasti akan selalu diselimuti oleh amarah dan benci. Aku tidak mau kau terus-terusan merasakan hal itu.”
“Hiks... Karina, aku...”
“Aku ingin kau bahagia, Sayang. Kau pantas berbahagia setelah apa yang kau alami di dunia. Aku selalu bilang padamu, tolong lepaskan semuanya. Ikhlaskan semuanya, karena hanya itulah satu-satunya cara agar kau bisa merasakan ketenangan.”
Yeonjun malah tambah sesegukan. Karina kembali mendekapnya, ia sangat berharap Yeonjun mendengarkannya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ta mátia || Taennie ft. YeonRina [END]
Paranormal[COMPLETE] [BLACKBANGTAN ft. AESTXT] Semuanya dimulai semenjak tewasnya putra sulung mereka dalam sebuah kecelakaan hebat. highest rank : #1 mata #1 taennie #1 yeonjun #1 karina #1 paranormal #1 aestxt #1 btsblackpink #1 blackbangtan #2 horror #2 li...