Chapter 08

7.1K 327 14
                                    

“Uhuk! Uhuk!”

Beomgyu tersedak minumannya kala mendengar cerita Jennie mengenai perkara mistis yang berhubungan dengan ayah dan mendiang kakaknya.

“Serius, Mah?”

Jennie memijat pelipisnya. “Apakah kata-kata Mamah barusan terdengar seperti lelucon bagimu?”

Pemuda itu seketika diam. Dilihat dari raut wajah Jennie yang serius dan datar, ia yakin kalau ibunya yang cantik dan awet muda ini tidak sedang bercanda sekarang.

“Mungkin ya bagi sebagian orang, tapi Mamah tahu kalau kau juga mengalaminya. Kakakmu juga menggentayangimu. Benar, bukan?”

Mata itu seketika melebar. “D-dari mana Mamah tahu?”

“Bibi dan Pamanmu.”

Ah, sudah ia duga.

Jennie sedikit mencondongkan tubuhnya dan meraih tangan Beomgyu yang menganggur di atas meja. “Pulang ke rumah, oke? Mamah tidak bisa menyelesaikan ini seorang diri, Mamah perlu bantuanmu. Ayahmu dalam bahaya.”

Beomgyu tersenyum kecut, lalu menggeleng sebagai isyarat penolakan. “Tidak, Mah. Aku tidak bisa pulang ke rumah—”

Please!”

Helaan nafas lelah terdengar dari mulutnya. Melihat Jennie dengan wajah memohonnya saat ini, tentu saja membuat egonya itu sedikit goyah.

Mungkin hubungannya dengan Taehyung memang berantakan, tapi dengan Jennie? Masih tetap tetap terjaga dan harmonis layaknya ibu dan anak pada umumnya. Jennie menyayanginya, begitupun sebaliknya.

Maka dengan perasaan campur aduk antara ikhlas dan tidak, Beomgyu menganggukkan kepalanya. Ia juga sadar, mau bagaimanapun Taehyung itu adalah ayahnya. Jauh di lubuk hatinya ia juga menyayangi lelaki itu dan merasa khawatir tentunya.

“Baiklah, aku akan pulang.” putusnya kemudian. “Tapi jika sikap Papah kembali membuatku tidak nyaman, aku tidak akan berpikir dua kali untuk kembali angkat kaki dari rumah itu, Mah.”

Sebagai seorang ibu, tentu saja Jennie sedih melihat putranya seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi? Sepanjang hidupnya ia sudah berusaha mengubah persepsi Taehyung, tapi tetap saja suaminya itu seperti batu.

Namun satu hal yang selalu ia yakini, ia percaya kalau suatu saat nanti keluarganya itu akan kembali utuh dan bahagia. Entah kapan semuanya dapat terwujud ia pun tak tahu.

“Baiklah. Tapi Mamah mohon tolong berikan ayahmu kesempatan untuk memperbaiki semuanya.”

“Iya, Mah.”

Senyum cantik terpatri di bibir Jennie. Hatinya merasa lega, dan ia yakin kalau ini akan menjadi awal yang baik bagi Taehyung dan Beomgyu.

“Terima kasih banyak, Nak.”


































.

.

.

Setelah dari café barusan, kini Jennie mengikuti Beomgyu ke apartemennya. Ia akan membantu anak bungsunya itu berkemas untuk pindahan.

ta mátia || Taennie ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang