Chapter 11

7.2K 334 64
                                    

Dengan tangan gemetar, Jennie meraih kenop pintu kamarnya Beomgyu lalu memutarnya perlahan.

Mengenyahkan rasa takutnya, ia benar-benar berharap sosok Yeonjun masih berada di dalam sana seperti di saat tadi ia melihatnya di bawah.

Katakanlah sekarang ini Jennie sedikit gila dan sangat nekat. Sudah tahu rumahnya menjelma menjadi penangkaran setan, tapi tetap saja memasukinya dengan harapan ingin bertemu Yeonjun untuk meminta maaf.

Ceklek!

Pintu itu terbuka, dan menampakkan situasi yang aneh. Kondisi kamar itu berantakan dengan bantal, guling, dan sprei yang bereserakan di bawah.

Lemari juga sudah terbuka dengan pakaian-pakaian milik Beomgyu yang berhamburan di mana-mana, seperti memang sengaja diacak-acak.

Yeonjun jadi hantu kurang kerjaan sekali memang.

Jennie melangkah masuk. Terasa hening sekali di sini, yang terdengar hanyalah suara dentingan jarum jam yang justru malah membuat suasana semakin mencekam.

Ini masih pagi padahal, masih terang. Tapi entah kenapa auranya terasa sangat berbeda. Suhu sekitar pun seolah turun bersamaan dengan munculnya hembusan dingin yang tiba-tiba menerpa tengkuknya.

“Y-Yeonjun? K-kau di sini?”

Seraya terus mengedarkan pandangannya ke segala penjuru, Jennie mencoba berkomunikasi dengan Yeonjun. Walaupun wujudnya tak nampak, tapi Jennie yakin kalau mendiang putranya itu tengah mengawasi gerak-geriknya. Ia bisa merasakannya.

“Yeonjun, k-kita perlu bicara. Kau di sini, bukan? Kau mendengarkan Mamah kan, Nak?”

Brak!

Jennie seketika membalikkan badan saat suara debuman pintu yang terbanting keras itu mengagetkannya.

Sekujur tubuhnya meremang, hawa-hawa di sini semakin terasa aneh. Namun sebisa mungkin ia tetap berusaha tenang. Pintu yang terbanting barusan, ia anggap itu tanda dari Yeonjun bahwa sosoknya memang tengah berada di sini bersamanya.

Maka dengan cepat, istrinya Taehyung itu langsung menarik nafas dalam lalu melontarkan segala macam uneg-unegnya. Ia tidak boleh melewatkan hal ini. Mumpung Yeonjun belum berulah dan masih berbaik hati tidak mengganggunya.

“Yeonjun, Mamah minta maaf. Sungguh Mamah menyesal, Nak. Seharusnya Mamah tidak melakukan hal itu padamu.”

Hening, tidak ada reaksi apapun, dan Jennie memutuskan untuk melanjutkan kembali kata-katanya.

“Sekali lagi Mamah benar-benar minta maaf. Mamah sadar, matamu tak seharusnya diambil waktu itu meskipun digunakan untuk donor ayahmu—”

“Dia bukan ayahku!”

Jennie terperanjat saat tiba-tiba ada suara aneh yang menyela ucapannya. Asalnya dari belakang, tapi saat ia berbalik tidak ada siapa-siapa di sana.

“Yeonjun?”

“Aku tidak punya ayah. Keparat sialan itu bukan ayahku!”

Jennie menelan salivanya susah payah. Dari intonasinya, Yeonjun sepertinya mulai marah saat Taehyung dibahas.

Jennie mulai ketakutan dan perlahan mengambil langkah mundur hendak meninggalkan tempat itu. Namun semuanya urung ia lakukan saat netranya tak sengaja menatap kaca rias yang ukurannya lumayan besar di sana.

ta mátia || Taennie ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang