04

556 99 26
                                    

“Kyaaaaa!!” Maria menggaruk area wajah dan badannya bergantian, bintik-bintik merah tiba-tiba muncul di kulit putihnya. Tidak hanya itu, tenggorokannya pun ikut sakit, beberapa kali batuk kering.

Sejak beberapa menit yang lalu Maria berdiri di depan cermin wastafel dalam toilet kantor. Badannya panas sekali dan kulitnya perih karena di garuk berkali-kali tanpa ampun. “Huaaah gatell!” teriaknya di depan cermin.

“Zizi kurang ajar! Untung anak bos aku! Arghh kenapa nggak ikut Mamanya aja sih ke neraka!” dada Maria rasanya bergemuruh, napasnya juga terengah-engah karena terasa sesak. Di saat seperti itu saja Maria masih sempat memaki Yangzi.

Sebenarnya itu semua bukan sepenuhnya salah Yangzi, bahkan itu ide dari Hendery. Hendery dan Xiaojun tahu kalau Maria ini alergi seafood, Hendery sengaja memesan banyak-banyak makanan berdasar seafood dari restoran yang dia dan Yangzi kunjungi kemarin. Yangzi menelpon Chenle dan meminta ganti uang Hendery, lagi pula itu kan keperluan Yangzi, dia tidak mau menguras uang Hendery.

Hendery memang memesan makanan untuk di kirim pagi tadi, kebetulan setengah hari ini Chenle tidak pergi ke kantor, Chenle harus mengecek keadaan Zhong Dai. Hendery menitipkan kepada salah satu OG dengan mengatas namakan Chenle, Hendery harus menyogok OG tersebut agar bersedia tutup mulut.

Ketika Maria datang, sang OG langsung meletakkannya di meja sekertaris. Maria memekik bahagia ketika melihat kiriman makanan atas nama bosnya yang uwu uwu itu, akhirnya dia di notice doi, pikirnya.

Saat membuka beberapa kotak kiriman, Maria meneguk salivanya melihat macam-macam hidangan berbahan dasar seafood. Haruskah Maria memakannya? Dia kan alergi seafood. Karena Maria yang memang sejak awal menyukai Chenle dan bucin akut dengan Chenle, tanpa pikir panjang dia menghabiskan makanan itu.

Oh iya, tentang Maria yang ingin merebut tahta dan harta di keluarga Zhong itu memang benar adanya. Walaupun Hendery dan Xiaojun yang barbar parah nan tidak punya akhlak seperti itu, tapi mereka termasuk orang yang cerdas, jujur dan setia. Hendery dan Xiaojun tidak pernah menyebarkan berita hoax, mereka sangat menyayangi Chenle seperti saudara sendiri, begitu juga dengan Yangzi. Namun karena tingkah Hendery dan Xiaojun yang kurang serius itu membuat Chenle tidak percaya akan cerita mereka tentang Maria, jadilah Hendery dan Xiaojun bersekongkol dengan Yangzi.

Maria selesai dengan makanannya, setelah perutnya terasa kenyang ia langsung melanjutkan pekerjaannya. Namun menjelang siang, Maria merasa aneh dengan dirinya. Gatal-gatal diseluruh tubuh, kulit perih karena terus digaruk, tubuhnya juga terasa panas, napasnya pun sesak. Segera Maria pergi ke toilet, mengecek keadaannya.

“Sial, aku terlalu nekat. Ya ampun, alergi ku kambuh, ini kan sulit sembuhnya.” Maria mengeluh seraya menggaruk area tubuh dan wajahnya yang terasa gatal. Selang sepuluh menit, Maria mendapatkan notifikasi pesan dari ponselnya, ia meraih ponsel dan tertera nama anak bosnya disitu.

Zhong Yangzi.

Siang A yi!
Gimana rasa seafood kiriman dari Zizi?
Enak gak?
Itu dari restoran paling mahal di pusat kota loh.
Semoga baik-baik aja ya, A yi. Hahaha.

Maria membelak lebar, sial sekali ditipu gadis tujuhbelas tahun yang polos akut itu. Darimana Yangzi tahu kalau dia alergi seafood?
Ya ampun, Maria potek. Ternyata itu semua bukan dari Chenle dan dia tidak sama sekali di notice si bos!

Ting!

Maria kembali membaca pesan yang datangnya dari Yangzi lagi.

Makanya jangan genit sama Baba Zizi!

“Zhong Yangzi!!!” teriak Maria setelahnya.

Dan berakhilah dengan Maria yang memaki-maki didalam toilet kantor.

Zhong Chenle: His Daughter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang