Tadinya Yangzi ingin mengikuti acara sampai selesai, tetapi setelah bertemu dengan Zhang Hanhan semuanya batal. Mood Yangzi tiba-tiba hancur, perasaannya tidak tenang, dan otaknya terus memikirkan sosok Zhong Chan Lua.
Sebenarnya apa yang terjadi? Yangzi selalu bertanya seperti itu pada dirinya sendiri, padahal ia pun masih bingung dengan semuanya. Yangzi terlalu takut untuk bertanya, Babanya selalu bungkam jika menyangkut masa lalu, apalagi tentang Zhong Chan Lua. Yangzi pikir, itu adalah luka lama sang Baba yang masih belum mengering sampai saat ini, dan Babanya tidak akan pernah mau membuka suara.
Yangzi bingung, semakin kesini banyak masalah yang menimpa keluarganya. Tidak, mungkin karena Yangzi sudah beranjak dewasa dan bisa mengerti segala hal, maka rasa ingin tahupun bersemayam dalam dirinya.
Yangzi selalu mengira kalau dia sedang berada dalam cerita novel saat ini, dan dia adalah pemeran utamanya. Alur hidup keluarga Zhong sangat plot twist, Yangzi selalu gagal menebaknya. Siapa Zhong Chan Lua? Apa hubungan antara keluarga Zhong dan Zhang? Mengapa sosok Zhong Chan Lua semasa hidupnya disembunyikan? Dan dimana makam Zhong Chan Lua berada?
Apa yang harus Yangzi lakukan? Biasanya, sumber informasi rahasia sang Baba adalah para Bobonya. Ketika Babanya selalu mengunci mulut, maka Yangzi akan mencari tahu lewat para Bobo. Namun, sekarang berbeda, ini benar-benar rahasia bagi keluarga Zhong. Para Bobo tidak mengetahui siapa itu Zhong Chan Lua, Yangzi tidak bisa tinggal diam, ini semua harus beres.
Yangzi tidak ingin berurusan lagi dengan Zhang Hanhan, menurutnya laki-laki itu cukup berbahaya. Gelagatnya persis seperti psikopat, sorot matanya tajam dan tersirat kebencian di dalamnya. Tangan Zhang Hanhan selalu terkepal erat ketika bertemu dengan Yangzi, seolah ingin membunuh Yangzi pada saat itu juga untuk membalaskan dendamnya.
Yangzi tidak punya cara lagi untuk mengetahui semuanya, Yangzi harus berhasil membuat sang Baba buka mulut!
Yangzi tidak akan bisa menang jika berbicara dengan Babanya. Mau setua apapun umur Yangzi, dia tetap menjadi putri kecil Zhong Chenle yang polos. Maka, untuk menjalankan rencana ini, Yangzi sangat membutuhkan para Bobonya.
"Halo?"
"Ada apa, Zi? Perlu Bobo jemput sekarang?"
"Bukan, bukan itu. Kali ini Zizi benar-benar butuh bantuan Bobo."
"Sepenting apa?" tersirat nada jenaka di seberang sana. Ya, beginilah Hendery.
"Bo, ini serius!"
"Ya?"
"Besok pagi ikut Zizi menemui Baba di perusahaan. Bantu Zizi untuk membongkar siapa itu Zhong Chan Lua."
Demi apapun, Yangzi benar-benar serius mulai sekarang.
Sesampainya di mansion, Yangzi tidak langsung mengistirahatkan otaknya. Lantas, secara diam-diam ia pergi ke tempat dimana foto Zhong Chan Lua berada, ia sangat berharap foto itu belum di pindah.
Yangzi bersyukur ketika foto itu masih tersimpan rapi di tempatnya. Ia menurunkan foto yang hampir seukuran badannya itu, duduk lesehan dan menatap foto itu dengan seksama.
Yangzi ingin saja tidak mempercayai jika Zhong Chan Lua itu adik Babanya, tetapi bukti sudah kuat. Foto itu diambil 25 tahun yang lalu, yang artinya Zhong Chan Lua masih remaja. Wajahnya seratus persen mirip Chenle, bisa dikatakan Chenle versi perempuan.
Tidak lama, Yangzi membungkus foto itu dengan kain merah yang sempat menjadi penutup foto itu. Ia beranjak pergi dari sana dan berjalan mengendap-endap kembali sembari membawa foto itu di dekapannya. Untuk sementara, Yangzi menyimpan foto Zhong Chan Lua di kamarnya sampai seluruhnya terbongkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhong Chenle: His Daughter ✔
Fiksi Penggemar[SEQUEL of PRESIDEN CHENLE]. Follow sebelum membaca. Punya jempol? Vote!:) "Ba, aku mau punya adik kembar." "Hah? Kamu nyuruh Baba nikah lagi?" "IH BABA! GATEL BANGET SIH, UDAH PUNYA ANAK SATU JUGA!" Ketika Chenle menghadapi cerminannya sendiri. ***...