Sekolah.

187 20 7
                                    

Pada dasarnya memang
Aku Yang terlalu Mengharapkanmu.

@Ana Aurelia Natasya.

Suasana kantin SMA Nusa Bangsa Sangat ramai, Semua murid Sedang beristirahat karena jam pelajaran telah selesai. Dan disinilah Ana, Dava beserta Rafanzah, Della yang sedang duduk mengantri makanannya.

" Ini makanannya, selamat menikmati ." Ucap Mba Tini.

" Makasih mb Tini." Ucapnya bersamaan.

Mb Tini mengangguk Lalu pergi, Ana dan lainnya Segera menyantap Bakso mereka Masing-masing.

" Uhuk uhuk uhuk." Ana tersedak.

Davana langsung memberikan segelas air putih. " Pelan-pelan makan nya, baksonya gak akan lari." Cerocos Dava dengan menepuk punggung Ana.

" Uhuk, Ya maaf soalnya gue laper." Sahut Ana kembali menyantap bakso

Davana menggelengkan kepalanya.
" Laper boleh, tapi jangan buru-buru juga Ana."

Ana mengambil segelas air lalu meminumnya." Iya deh, gak lagi."

" Lo selalu bilang gak lagi, tapi masih seringkali lupa." Cerocos Dava lagi.

Ana menghembuskan nafas kasar.
" Gue Manusia biasa kali, yang gak luput dari kesalahan, Udah deh mendingan lo diem."

" Gimana gue bisa diem kalau liat sahabat gue, punya kebiasaan buruk kaya gini."

Ana memberhentikan aktivitas makannya.
" Kebiasaan buruk apa maksudnya?"

Dava menghembuskan nafas pelan.
" Sering tersedak."

Ana memutar bola matanya malas dengan rasa kesal pada Dava.
" Bodo amat yang penting gue kenyang." Ana menjulurkan lidahnya lalu kembali menyantap bakso nya.

Dava hanya menggeleng, dengan kembali menyantap bakso yang ia pesan tadi.

" Kalian berdua tuh, bisa aja bikin gue baper." Ucap Della tiba-tiba dengan tersenyum

Sontak sepasang 4 mata langsung melihat kearah Della.

" Maksud lo baper gimana? Emangnya kita ngapain? Sampai lo bisa baper liat kita berdua." Tanya Ana.

Della tersenyum. " Ya baper aja liat kalian berantem kaya gini, yang satu perhatian dan yang satu keras kepala jadi berasa lagi liat Drakor gitu."

Ana melongo mendengar Jawaban dari Della. " Astaghfirullah gini ya rasanya punya teman yang hobinya ngedrakor, jadi semua hal di sangkut pautin sama Drakor."

" Ya iyalah karena Drakor itu, udah jadi bagian dalam hidup gue. Apalagi aktornya ganteng banget, Duh jadi ingin memilikinya." Ucap Della lagi dengan tersenyum.

" Ahahhahahha halu lo terlalu berlebihan Del, Yakali cowok korea mau sama Mak lampir kaya lo." Celetuk Raffa.

Della menatap tajam kearah Raffa, ia tak terima jika Raffa mengatakan hal itu kepadanya.
" Heh dengernya Raffa bin Saito, biar pun lo anggap gue Mak lampir atau apapun itu, gue gak perduli. Karena meskipun oppa Korea gak bakal bisa gue milikin tapi gue masih bisa berdoa kalau gue pasti bisa jadi jodohnya hahaha." Ucap Della dengan rasa PDnya.

About DavanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang