Apa papa berubah karena
Orang ketiga? Jika memang
Iya katakan iya pa!@Ana Aurelia Natasya
Setelah membaca komentar foto Dava, ana memasukan ponselnya kedalam tas.
" Ma, papa mana sih. Lama banget deh, aku pengen pulang nih." Ucap ana." Gak tau sayang, udah 10 menit lo papa pergi." Sahut Mamanya.
Tiba-tiba Harto datang dengan wajah sedikit kebingungan. Ana berdiri dengan tangan dilipatkan di dada.
" Papa dari mana aja? Telfonan kok lama banget. Pentingan mana sih, keluarga atau pekerjaan papa." Kata ana membuat harto menatap tajam kearah ana.
" Jaga ucapan kamu ana, kita ini lagi direstoran jangan buat ribut." Tunjuk harto tepat didepan mata ana.
Rani yang melihat Pertengkaran anak dan istrinya, langsung menengahi keduanya.
" Udah-udah, Jangan ribut disini Malu diliatin orang. Ayo pa, lebih baik kita pulang." Ujar Mamanya.
" Maaf ma, papa harus ke kantor sekarang. Ada berkas yang harus
papa tanda tangani, malam ini juga." Ucap Harto langsung melangkah pergi meninggalkan istrinya dan ana.Ana memukul meja dengan nada yang cukup keras. Brak! Membuat seisi pengunjung restoran melihat kearah meja ana.
" Ahk, Papa keterlaluan ma." Seru ana.
Rani melihat orang-orang yang melihat kearahnya, langsung mengajak ana keluar dari tempat itu.
" Ana sekarang kita pulang ya, kita bahas masalah ini dirumah. Kamu liat, kita jadi tontonan mereka." Ujar Mamanya memegang pundak ana.
Ana melihat sekelilingnya, dan teryata benar dirinya menjadi tontonan. Akibat memukul meja dengan keras.
Ana mengangguk paham, kemudian mengikuti langkah Rani dari belakang. Ana hanya diam, dalam fikiranya saat ini adalah sifat papanya yang membuatnya sedikit curiga bahkan kesal.
" Sayang, ana!." Teriak Rani membuyarkan lamunan ana.
Ana melihat kearah Rani, yang sedang memberhentikan taksi. Ia berjalan mendekati mamanya.
Rani Tersenyum." Ayo sayang kita pulang, ini mama udah pesan taksi." Ucap mamanya membelai rambut ana.
Ana hanya tersenyum tipis, ia tau mamanya pura-pura kuat didepannya. Namun meskipun Rani tampak biasa saja didepan ana, seseorang putrinya ini dapat merasakan apa yang dirasakan mama tercintanya ini.
Ana masuk kedalam taksi begitupun mamanya, selam diperjalanan hening tidak ada pembicaraan diantara ana dan mamanya. Mereka masih bergelut dengan pikirannya masing-masing.
Apa benar dugaan ku selama ini, sikap berubah dari papa ada kaitannya dengan perempuan lain. Tapi Waktu itu papa berperilaku manis denganku dan ana, tapi sekarang sedikit berubah. Batin Rani melihat kearah luar.
Ana melihat ekspresi mamanya yang seperti memikirkan sesuatu. Ana paham yang sedang dipikirkan rani, pasti tentang perilaku papanya tadi.
" Ma." Panggil ana memegang pundak rani.
Lamunan Rani buyar,Ia melihat kearah anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Davana
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] JANGAN LUPA VOTE! Perasaan yang selalu membuat seseorang gelisah dan perasaan rasa cinta bisa muncul secara tiba-tiba. Meskipun kamu tidak mau mengakui bahwa kamu mulai memilik rasa padanya. Namun menurut ku perasaan rasa...