Percayalah jika sesuatu memang
Ditakdirkan untukmu, sampai
Kapanpun tidak akan pernah jadi milik orang lain.@Puji astuti
Selepas pulang dari rumah della, ana Langsung masuk kedalam kamarnya. Bahkan saat ayahnya memanggil dirinya, ana tidak menghentikan langkahnya. Kedua orang tua ana heran dengan sikap anaknya.
" Ana kenapa ma? Apa dia, marah sama papa." Tanya harto.
Rani menggeleng. " Aku juga gak tau pa, dari pulang sekolah dia sikapnya aneh banget. Mama rasa, ada sesuatu yang dia sembunyikan dari kita." Ujar Rani.
Harto berfikir sejenak.
" Yaudah, mama tanya sama ana. Tapi kalau ana gak mau jujur, mama jangan paksa ana. Takutnya dia marah, terus gak mau ikut kita, makan malam." Ucap Harto pada istrinya.Rani mengangguk, kemudian pergi menuju kamar ana. Rani sudah sampai di depan pintu ana, Ia mulai mengetuk pintu.
" Sayang, ini mama nak." Teriak Rani.
Ana yang sedang berada dikamar mandi, untuk mencuci mukanya sedikit terkejut. Namun dengan cepat ana mengelap wajahnya, dan melangkah untuk membuka pintunya.
" Iya ma, ada apa?." Tanya ana dengan nada gelagapan.
" Kamu kenapa sayang? Kenapa mukanya basah gitu, terus mata kamu kok seperti habis menangis." Curiga mamanya.
" Emmm itu ma, aku tadi dirumah Della nonton drakor. Jadi aku nangis deh, sampai kebawa perasaan. Habisnya filmnya sedih banget ma, jadi aku sama Della nangis kejer deh." Ucap Ana berusaha menyakinkan Rani.
Rani sedikit curiga dengan nada ana, nadanya semacam orang yang ketakutan.
" Kamu bener kan? Kamu gak lagi bohongin mama kan ana." Kata mamanya.
Ana menggeleng. " Enggak mama, oiya hari ini jadikan makan malam sama papa." Ana Mengalikan pembicaraan.
Mamanya menggunakan cepat.
" Iya Sayang, yaudah cepetan mandi terus siap-siap. Mama tunggu dibawah, sama papa." Sahut mamanya melangkah pergi.Ana menutup pintu kamarnya, dan bergegas untuk mandi. Setelah beberapa menit ana keluar dari kamar mandi, memakai baju yang telah ia pilih tadi. Ana memakai baju biru belang-belamg, serta dibaluti jaket mocha. dan rok hitam, selutut. Beserta rambut yang diikat setengah dan hayhil hitam, tak lupa dengan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan ana.
" Perfect." Ucapnya pada dirinya sendiri dengan berkaca didepan cermin.
Ana menuruni anak tangga dengan anggun. kedua orang tuanya yang sudah menunggu diruang keluarga, melihat kearah anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Davana
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] JANGAN LUPA VOTE! Perasaan yang selalu membuat seseorang gelisah dan perasaan rasa cinta bisa muncul secara tiba-tiba. Meskipun kamu tidak mau mengakui bahwa kamu mulai memilik rasa padanya. Namun menurut ku perasaan rasa...