Latihan

56 11 0
                                    

Aku akan tetap
Mencintaimu, meskipun
Cintaku tidak akan pernah
Kamu Balas.

@Ana Aurelia Natasya.

Hallo Gaess kembali lagi kecerita aku Tetep baca kelanjutannya Yah🤣

Sebelum membaca diharapkan vote ya gaesss biar aku tambah semangat ngelanjutin ceritanya oke!

Happy Reading 🥰

" Mama sama papa, dari mana aja sih." Turun ana dari tangga dengan mengucek matanya.

" Belanja bahan-bahan dirumah, kamu bangun tidur ya." Tanya mamanya melihat wajah anaknya seperti muka batal.

Ana menjatuhkan kepalanya dimeja makan, dan kembali menutup Matanya. Mamanya duduk disamping ana, mengusap rambut anaknya lembut.

" Cape banget ya sekolahnya." Ucap mamanya.

Ana mengangkat kepalanya dengan mata sedikit terbuka.
" Iya ma, gak tau hari ini cape banget." Ana menutup bibirnya dikarenakan dia menguap.

" Lebih cape mana menurut kamu? Memperjuangkan dava atau pelajaran disekolah." Ledek Mamanya membuat mata ana Melotot." Jangan melotot gitu sayang, nanti mata kamu copot hahaha." Lanjut mamanya Tertawa.

Papa ana hanya menggelengkan kepalanya melihat istrinya yang Menjahili anaknya. Sedangkan ana mengembungkan pipinya dengan bibir yang maju.

" Kalau menurut papa sih, lebih cape memperjuangkan seseorang yang gak pernah peka sama perasaannya kita. Rasanya tuh seperti batu yang di hatam Dikepala sakit." Tambah papanya membuat ana semakin kesal.

" Papa sama Mama apaansih, malah ngeledekin anaknya. Seharusnya tuh kasih semangat, ini malah di ledek ih sebel." Timpal ana dengan nada kesal.

" Mama dan papa itu cuma bercanda sayang, yang jelas kita akan selalu ada disamping kamu. Karena kita sayang sama ana, apapun yang ana mau lakukan selagi masih hal positif, mama dan papa akan mendukung kamu." Sahut mamanya memeluk anaknya, disusul dengan papanya.

" Aku sayang sama kalian berdua." Mencium pipi kedua orang tuanya secara bergantian.

" Papa juga sayang sama kamu." Ucap papanya mencium pipi kiri Ana. "Mama juga sayang banget sama princess ana." Lanjut mamanya mencium pipi kanan Ana.

" Yaudah kita makan yuk, Ana udah laper banget nih nungguin kalian pulang." Ia memegang perutnya.

Orang tuanya Tersenyum.
" Iya sayang." Ucap papa dan mamanya bersamaan.

Rani Mengambilkan nasi berserta lauk untuk suaminya, kemudian Ana. Hemm sungguh harmonis dan bahagia sekali keluarga ana, huemm author juga pingin;(

" Untung ya ma, bibi udah masak buat kita jadi, mama papa pulang tinggal makan deh." Ujar Ana memasukan sesuap nasi dimulutnya.

" Iya dong sayang, soalnya tadi mama nyuruh bibi masak. Takutnya pas kamu pulang, kelaparan gak ada mama. Tapi kamu malah nungguin mama dan papa pulang." Jawab Mamanya.

" Iya Ma pa, soalnya lagi pengen makan bareng kalian." Ana Tersenyum memamerkan deretan giginya.

" Assalamualaikum." Salam seseorang.

About DavanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang