Terimakasih sudah
Ada disaat aku
Sedang rapuh.@Ana Aurelia Natasya
Ana dan dan saling berkejar-kejaran ditengah lapangan, ana yang terus menghindar dari tangkapan dava. Putri merasa lelah menunggu dava dikantin, ia pun memutuskan untuk kembali ke kelas. Di posisi lain raffa dan della yang sedang berjalan menuju kelas juga, tidak sengaja melihat ana dava berlarian dilapangan. Della melihat kearah putri yang baru saja keluar dari kantin, della langsung berlari menarik tangan Raffa. Untuk menghadang putri, agar Ia tidak melihat ana dan dava. Sudah di pastikan jika putri melihat mereka berdua, pasti akan ada keributan dan kesalah pahaman.
Della menarik tangan raffa, dan sengaja menabrak putri. Hingga putri terjatuh.
" Aww, sakit." Seru Putri.
Della menutup mulutnya.
" Duh sorry put, gue sama raffa buru-buru. Jadi gak ngeliat kalau disini ada lo, maaf ya." Ucap della dengan penuh akting.Raffa memilih diam, dan melihat akting della saat ini.
Putri berdiri dengan wajah yang sudah dipastikan marah.
" Lain kali, kalau jalan pake mata." Bentak putri pada della.
" Put, jalan itu pake kaki. Bukan pake mata put." Jawab Raffa.
della menahan tawanya.
" Duh raf, tumben lo pinter."" Udah-udah terserah kalian, sekarang aku mau ke kelas. Minggir, kamu berdua." Putri mendorong mereka berdua.
Namun tangan Putri ditahan oleh della, serta putri ditarik menuju uks. Raffa yang bingung hanya mengikuti langkah della dan putri.
" Della, lepasin tangan aku. kamu mau, bawa aku kemana." Tanya Putri disela-sela perjalanan mereka.
" Ke UKS, sebagai pertanda minta maaf. gue sama raffa mau obatin lo." Jawab della lebih cepat melangkahkan kakinya.
" Orang aku gak papa, cuma pantat aku yang sakit. Tapi sekarang, udah mendingan." Sahut Putri berusaha melepaskan tarikan della.
" Gue obatin, patat lo biar sakitnya ilang. Kalau perlu, gue kompres." Ujar della dengan wajah yang menahan tawa.
Raffa dirinya ingin sekali tertawa, namun ketika ia ingin tertawa. Ia sudah mendapat tatapan tajam della.
" Kamu gila della, aku gak mau. Lepasin tangan aku della, kalau kamu gak lepasin tangan aku sekarang. Aku bakal bilang sama kepsek, kalau kamu udah maksa-maksa aku." Kata Putri membuat della memberhentikan langkahnya serta melepaskan tarikannya.
" Beraninya, main laporan lo." Sahut della beranjak pergi meninggalkan Raffa dan putri.
Putri melihat kearah raffa sinis.
" Ngapain, kamu masih disini. atau jangan-jangan kamu, pengen deket-deket aku. Secara kan aku primadona sekolah ini, tapi maaf aku udah ada yang punya. Jadi mendingan, kamu mundur aja deh."Raffa Tersenyum miring.
" Pede banget lo, najis gue deket-deket lo. mending Deket della, jadi lo gak usah sok kecakepan deh. menurut gue, lo itu bukan primadona. Yang lebih cocok jadi primadona itu ana, udah baik, cantik dan sopan. Beda sama lo, dan yang paling penting ana lebih cocok sama dava ketimbang sama lo." Ucap raffa dengan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan putri sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Davana
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] JANGAN LUPA VOTE! Perasaan yang selalu membuat seseorang gelisah dan perasaan rasa cinta bisa muncul secara tiba-tiba. Meskipun kamu tidak mau mengakui bahwa kamu mulai memilik rasa padanya. Namun menurut ku perasaan rasa...