Kesedihan dan Amarah.

26 2 3
                                    

Jika takdir memang akan
Menyatukan kita, bisa saja
Kita akan ditakdirkan untuk
Bertemu dan Bersatu di dunia
tidak ada yang tidak mungkin
Jika Allah sudah berkehendak bahwa
Kamu takdirku maka kita akan di
Satukan.

@Ana Aurelia Natasya.

" Papa." Panggil Ana membuat Harto menoleh kearah Ana dan Mamanya.

Saat ini Rani dan Ana sedang berada di Supermarket, Rani mengajak Ana untuk belanja bahan-bahan dirumah. Disinilah mereka dipertemukan, dengan Harto beserta Istri barunya.

Harto sedikit terkejut akan panggilan itu, kenapa mereka harus bertemu disaat Harto sedang bersama istri dan Anaknya.
" Kalian." Hanya itu yang terucap dari mulut Harto.

Istri Harto menatap Rani dan Ana dengan tatapan tidak suka, sedangkan Anak Harto yang bersama istri sirihnya sedang di dalam toilet.

" Papa, Aku kangen." Ucap Ana dengan spontan memeluk tubuh Papanya.

Rani terkejut melihat Ana yang memeluk Papanya. Harto hanya diam ia tak membalas pelukan Ana, sebenarnya dari hati Harto yang paling dalam ia juga rindu dengan Anaknya bahkan ia menyesal telah membuat Ana terluka.

Merasa tidak ada balasan dari Harto, Ana pun mendongak menatap Papanya.
" Papa gak kangen sama Ana? Kenapa papa gak mau balas pelukan Ana." Pertanyaan Ana membuat lamunan Harto buyar, saat ingin membalas pelukan Ana dengan cepat Maura mendorong tubuh Ana hingga tersungkur dilantai.

Rani beserta Harto kaget melihat Maura yang mendorong tubuh Ana dengan tiba-tiba.

" Aww." Rintih Ana dengan dibantu Rani untuk berdiri.

Rani melihat kearah Maura tajam, ia tidak rela jika Anaknya diperlakukan seperti ini.
" Maksud Anda apa dorong Anak saya? Dia itu hanya rindu Papanya, dia cuma butuh balasan pelukan dari mas Harto. Oh atau anda khawatir jika Ana mengambil Mas Harto kembali? Anda gak usah takut, Ana itu bukan pelakor kaya Anda perusak rumah tangga orang!." Seru Rani membuat Maura semakin geram.

" Sekali lagi saya tegaskan, saya bukan pelakor! Mas Harto menikahi saya karena dia sudah menghamili saya." Bentak Maura dengan penuh ketegasan, hal itu membuat Rani dan Ana bingung apa maksud dari ucapan Perempuan ini.

" Maksud Tante apa ya? Papa saya menghamili tante, gak mungkin itu pasti akal-akalannya Tante aja kan." Ana bertanya dengan tubuh gemetar.

Harto memegang lengan Maura, mencoba menenangkan Maura. Ia tidak ingin jika Ana dan Rani tau yang sebenarnya, Harto juga tidak ingin jika Ana akan membencinya.

Maura melihat kearah harto dengan tersenyum miring.
" Udahlah mas, biarin aku ngomong tentang rahasia kita selama ini. Supaya mereka gak nuduh aku terus, aku gak mau di tuduh sebagai perusak rumah tangga orang. Dan mungkin sekarang adalah waktunya, untuk aku membongkar semuanya." Maura kembali melihat kearah Rani dan Ana dengan tatapan liciknya.

" Rahasia? Rahasia apa Maura, cepat katakan!." Seru Rani dengan rasa yang penuh Emosi.

Maura melipat kedua tangannya di dada dengan tersenyum miring dan tak lama kemudian Maura menunjuk kearah Rani dengan emosi.
" Kamu! Kamu adalah orang yang memisahkan aku, dengan mas Harto. Di saat aku masih berpacaran dengan mas Harto. Orang tua mas Harto meminta aku untuk pisah dengan mas Harto, itu semua salah kamu! Karena kamu udah rebut mas Harto dari aku lewat perjodohan paksa itu!!!!!." Maura membentak Rani dengan mengangkat dagu Wanita itu, sedangkan Ana hanya ketakutan melihat tingkah Maura. " Waktu itu kamu menerima perjodohan itu, tanpa memikirkan nasibku pacar dari mas Harto. Kamu menerima perjodohan itu karena kamu memang suka dengan masa harto, di saat itu aku di tinggalkan di campakkan hingga pada akhirnya pikiranku sudah campur aduk, di situpun aku memutuskan untuk mengajak Mas harto berbuat yang tidak-tidak karena aku tidak ingin kehilangannya! " Maura meneteskan air matanya didepan mata Rani. " Semua itu gak ada gunanya, mas Harto tetap dipaksa menikah dengan kamu! Dan dsitulah aku benci dan bersumpah untuk merebut mas harto, kembali untuk hidup denganku beserta Anakku!." Ucapannya selesai membuat Tubuh Rani lemas, sedangkan Ana menahan tubuh Mamanya agar tidak ambruk.

About DavanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang