“Kue sus buatan tante emang juara banget”, ujar Kayna seraya mencicipi kue yang terhidang di meja makan Atika.
Bu Ratna melirik Kayna seraya tersenyum hangat, “Makan yang banyak, jangan sungkan. Seharian kalian udah capek nemenin Tika.”
Kayna terkekeh, gadis manis itu sudah menganggap keluarga Atika adalah keluarganya juga, jadi ia tidak akan malu- malu untuk menyantap hidangan syukuran Atika, malah yang ada jadi malu- maluin. berbeda dengan Kayna yang lebih memilih makan banyak, ketiga gadis lainnya asyik berkutat dengan kamare, memeriksa hasil jepretan Nova sepanjang hari spesial Atika.
“Tan, keluarga om Surya udah di depan.”
Keempat personil satia baja hitam plus Bu Ratna menoleh pada Anggun, tunangan Rivan, tiba- tiba muncul ke dapur.
“Ya ampun calon besan udah datang”, Bu Ratna menatap tajam pada Atika, “Tika kamu nanti jaga sikap, jangan macam- macam sama di depan Kevin.”
Atika meletakkan kamera, lalu ia berdiri serya merapikan dress navy blue yang ia kenakan. Dengan malas- malasan ia menggerakkan kakinya menuju ruang tamu.
“Tika!”, panggil Vita.
Atika menoleh, “Kenapa?”
“Kita balik aja deh, udah malam juga, tapi lo kenalin kita ya sama si doi”, Vita menaik- mnaikkan alisnya membujuk Atika.
Atika memandang ketiga sahabatnya itu, mereka sedang memasang tampang memelas, mau tidak mau Atika hanya mendesah pelan, jika ketiga manusia itu sudah niat ingin berkenalan dengan Kevin, ia bisa apalagi.
“Oke”.
Sesampainya mereka di ruang tamu, Om Surya dan Tante Rima tengah asyik berbincang dengan Bu Ratna dan Pak Juan. Nirma, Rivan, dan Anggun juga sudah bergabung dengan mereka. Rasa cemas mendadak mengahampiri Atika, mungkinkah Kevin tidak peduli padanya, sehingga ia tidak datang. Namun dengan cepat Atika berkilah, bukannya bagus jika Kevin tidak ikut.
“Atika, sini sayang gabung, ajak teman- teman kamu juga”, ajak Pak Juan.
Atika berjalan ke ruang tamu, diikuti oleh Vita, Nova, dan Kayna.
“Om, Tante, Tika anterin teman Tika dulu ya, abis itu Tika langsung balik kok”, ucap Atika.
Setelah mendapat anggukan dari Om Surya, kemepat sejoli itu berjalan ke arah teras, namun Atika mendapati sosok Kevin dan Marc duduk di kursi rotan, sedang serius bermain game online. Ada sedikit rasa lega muncul di dada Atika, ia tersenyum tulus ketika pandangannya dan Kevin tidak sengaja bertemu.
“Hai kakak ipar, mau kemana nih?”, tanya Marc membuka percakapan.
Atika menghela nafas panjang sambil menoleh pada sahabatnya, “Guys, ini Kevin dan Marc, anaknya tante Rima”, lalu Atika beralih memandang Kevin dan Marc, “Mereka sahabat gue.”
Ketiga perempuan cantik itu saling berjabat tangan dengan Kevin dan adiknya, Marc. Setelah itu mereka izin untuk pulang. Atika mengantar mereka sampai gerbang.
***Atika menghampiri Kevin dan Marc yang asih duduk di teras, belum bergabung bersama keluarga mereka di dalam. namun kini kedua lelaki itu sidang berhenti bermain game. Aatika mengambil duduk di samping Marc.
“Selamat ya! Ini ada hadiah tak seberapa dari gue”, Marc menyerahkan sebuah paper bag dengan logo dari brand terkenal.
Atika melirik isi pemberian Marc, mulutnya terngaga, “Astaga, Markum, seharusnya lo enggak perlu repot beliin gue tas ginian. Ini enggak murah, gue jadi enggak enak.”
Atika menatap Marc dengan tatapan bersalah, namun Marc hanya nyengir kuda. Lelaki itu terkekeh mengingat ia mati- matian meminjam uang kepada Kevin, untuk membrlikan tas yang ia beri pada Atika.
“Mohon maaf nih ya, gue masuk aja deh, biar lo berdua nggak canggung”, ujar Marc seraya melirik Kevin yang belum ada angkat bicara.
Atika hanya memandang punggung Marc sampai tidak terlihat lagi, setelah itu ia hanya menunduk sambil merutuki jantungnya yang berdetak kencang. Atika jadi bingung sendiri, ada apa sebenarnya dengan dirinya, sejak kapan ia jadi gerogi berdekatan berdua dengan Kevin.
“Sayang?”
Atika berdecak, kemudian menegakkan kepalanya memandang Kevin,”Enggak usah panggil sayang!”
Kevin tersenyum memandang gadis berambut abu- abu itu, sudah beberapa hari tidak bertemu dan membuatnya marah, Kevin merasa rindu. Perlahan tangannya terangkat, ingin mengusap rambut Atika. Namun kali ini Atika lebih sigap, dangan cepat ia menarik badannya bersandar pada kursi, sehingga Kevin tidak sempat menyentuh kepalanya.
“Enggak kena!”, Atika menjulurkan lidahnya.
Kevin hanya terkekeh seraya geleng- geleng. Lagi- lagi tingkah Atika selalu berhasil mebuatnya nyaman. sebuah pertanyaan timbul di hatinya, sudahkah ia jatuh cinta pada pilihan orang tuanya itu. Namun ia sedikit pesimis mengingat gadis itu menyukai lelaki lain.
“Tika”, panggil Kevin seraya meraih papar bag yang lebih kecil dari milik Marc, “Ini hadiah buat calon istri, karena sudah sarjana”.
“Apaan sih, calon istri, emang siapa yang mau jadi istri lo, enggak usah ngaco deh”, omel Atika sambil menerima bingkisan Kevin.
“What?”, pekik Atika.
Atika tidak dapat menyembunyikan perasaan senang. Sebuah jam berwarna abu- abu yang pernah ia pandangi di mall, kini resmi menjadi miliknya. Padahal ia sudah berusaha irit belakangan ini, demi mendapatkan benda itu. Di samping rasa bahagianya, Atika tetaplah Atika, ia tiba- tiba tertunduk lesu, merasa tidak enak dibelikan barang mahal oleh laki- laki, ia takut dianggap matre. Ia memasukkan kembali ke dalam kotak. Kevin sadar akan hal itu, ia masih ingat saat Atika menolak ketika Kevin menawarkan untuk membeli.
Kevin mengeluarkan kembali jam itu, meraih tangan Atika, lalu memakaikannya dengan lembut. Atika tersedekap, ternyata dalam sisi menyebalkan Kevin, kini Atika melihat manisnya lelaki itu.“Aku memang ingin beli ini buat kamu, murni sebagai hadiah. Aku tahu kamu bukan perempuan matre, jadi jangan pasang muka bersalah gitu, jadi berkurang kadar kecantikannya.”
Atika merasa sedang terhipnotis, lidahnya kelu, tidak bisa mengomel seperti biasa. Tanpa sadar ia berdiri, menuju kursi Kevin, tiba- tiba ia mengikuti nalurinya untuk memeluk lelaki itu.
"Bang Ke, gue terharu."
Halo, thanks ya teman- teman udah udah sempetin baca. Maafkan kehaluan aku ini hahha. mau naya nih, kalian suka sama tokoh siapa? Aku tuh sukanya si Markum, eh Marc, walaupun nyebelin, suka nongol dimana- mana, tapi manis juga punya adik ipar kaya dia hahahah udah ah ngawur deh 😁😛
KAMU SEDANG MEMBACA
INTEL??? [TAMAT]
Romansa[Follow mumpung gratis] [TAMAT] Ketika seorang gadis manja si pencinta Martabak bernama Atika mengikuti pilihan hatinya untuk mengintel seorang lelaki tampan di kampusnya, ia selalu dihalangi seorang lelaki yang sangat menyebalkan. "Heh, pengunti...