12. Om Kevin

136 39 27
                                    

Suasana sunyi menemani perjalanan Atika dan Kevin, hanya ada alunan merdu suara Ed Sheeran membawakan sebuah lagu cinta. Sesekali Kevin menoleh pada Atika, begitu juga sebaliknya, tidak ada yang memulai percakapan. Untuk petama kalinya Kevin merasa canggung berdekatan dengan perempuan, sedangkan Atika masih merutuki pilihan busananya yang menyebabkan ia harus couple malam minggu ini.

“Itu rambut kamu kena pestisida”, Kevin mencoba mencairkan suasana.

Atika meraih kaca dari tas kecilnya, memperhatikan dandanannya, “Emangnya rambut gue kenapa, macih cantik aja tuh”.

“Itu ujung rambut kamu abu- abu, celana juga,belum selesai dijahit udah dibeli, koyak gitu”, goda Kevin.

“Dasar manusia kolot, kono, udik”, desis Atika.

Gadis itu menoleh keluar jalanan macet, mungkin chat dengan satria baja hitam lebih baik daripada berdebat dengan manusia menyebalkan itu.

Satria Baja Hitam

Me: Malam mingguku kelabu, buram, dan gelap

Vita: Mati lampu? 😂

Me: Gue jalan sama calon menantu idaman bokap nyokap 😣

Nova: Kenalin ke kita dong babang tampannya, ❤

Kayna: Wahhhh jadi penasaran nih, gimana sih menantu idamana Tante Ratna

Me: You must know guys, baju gue samaan sama si kolot ini, sebel gue, ntar dikira pacaran

Nova: Bukan pacaran tapi otw lamaran

Me: Apaan sih, mana mau gue sama si nyebelin ini

Vita: Hhaha, jodoh kali, udah deh sama Bang Ke aja, Shandy lo itu biar sama gue

Kayna: Dasar jomblo pelakor. Nyebelin ntar ngangenin hahaha

Me : NOOO, ogah gue. Ini juga karena terpaksa 😑

Vita: Awalnya kepaksa akhirnya cinta 😆

Atika bergidik ngeri membayangkan ucapan Vita. Kevin kesal melihat Atika menterlantarkan dirinya, ia meraih HP gadis itu, memasukkan ke saku celananya. Sontak, Atika mengernyit, mendesah kesah pada tingkah Kevin, ia melipat kedua tangannya, membuang pandangannya dari Kevin. Kevin tersenyum samar.

“Calon suami jangan dkacangin dong”, goda Kevin.

Atika membuang muka, menaikkan volume radio, menyandarkan tubuh seraya menutup mata, Kevin mencolek pipi gadis itu, Atika hanya mengerucutkan bibirnya, tanpa renpon.
***

Atika memasuki BTM Bogor mall dengan langkah besar, meninggalkan Kevin di belakangnya. Atika tidak ingin orang- orang berprasangka bahwa ia dan Kevin adalah sepasang kekasih hanya karena baju sewarna. Kevin sadar dengan perlakuan Atika, tapi ia tidak mau kalah begitu saja, ia mempercepat langkahnya menyusul gadis itu. Saat langkah mereka sejajar, secepat kilat Kevin menggenggam erat jari- jari Atika.

Atika menoleh, memandang Kevin protes, ingin meronta dan melepaskan genggaman lelaki itu, tapi Atika tidak berhasil, pegangan tangan Kevin malah semakin erat, ia memandang Atika, lalu mengedipkan sebelah matanya.
Atika membatalkan niatnya untuk protes, percuma saja, lelaki menyebalkan ini lumayan sulit dikalahkan oleh Atika. Gadis itu mengalan dan membiarkan mereka melangkah bergandengan.

Kevin sedikit menunduk, “Kalau kamu enggak bawel kan keluar cantiknya”, bisik Kevin.
Atika sedikit tersanjung, tapi hanya sedikit selebihnya masih kesal.

Mereka akhirnya memilih untuk makan terlebih dahulu, Atika ingin makan di restoran Jepang, Kevin hanya menurut,mengikuti keinginan putri Pak Juan. Selesai makan, mereka berdua mengitari mall, sebenarnya Kevin menyarankan untuk nonton, tapi Atika menolak, katanya bosan, beberapa film yang sedang tanyang sudah ia tonton bersama satria baja hitam, sisanya film yang kurang menarik bagi Atika, Kevin tidak memaksakan kehendaknya, ia mengiakan saja.

“Bang Ke, eh maksud gue Bang Kev, ke sana bentar yuk”, Atika tampak antusias sehingga tanpa sadar menggandeng Kevin.

Mereka berbaik, menuju toko jam tangan wanita. Pandangannya terhanti ada sebuah jam dengan merk ternama, Kevin pernah membelikan jam merk itu untuk mamanya namun dengan model yang berbeda. Atika memperhatikan lekat, pandangangannya tak lepas dari jam dengan nuansa abu- abu itu. Kevin tahu gadis cantik itu menyukai jam itu, dari caranya  memandang, Kevin bukan sosok yang kurang peka pada perempuan.

“Kita beli ya, kamu suka kan”, tawar Kevin.

Atika menggeleng pelan, “Jangan, nanti gue beli pakai tabungan gue aja, atau gue minta sama Paps”, tolak Atika.

“Biar saya saja”.

“Udah deh, enggak usah, enggak usah sok baik tetap aja gue enggak suka”, Atika menggoda Kevin, ia terkekeh melihat raut kesal Kevin.

“Memangnya kenapa kalau saya yang beli?”, Kevin penasaran.

“Gue nggak suka dibeliin barang sama cowok, kecuali Paps, Bang Rivan, atau jodoh gue nanti. Gue nggak suka ntar dikira matre”, jawab Atika dengan senyum manisnya, “Udah yuk, jangan sok dermawan. Walaupun tipe gue mapan, tampan, dermawan, tetap aja lo nggak masuk, lo nyebelin”.

Kevin pura- pura merajuk sehingga gadis harus itu menarik lengan Kevin, menggandeng keluar toko. Namun gerakan Atika terhenti ketika pandangannya bertemu dengan tatapan seseorang. Wajah Atika pias, jantungnya berdetak tak karuan, tangannya berkeringat,sehingga Kevin merasakan tangan perempuan itu tiba- tiba dingin. Sontak, atika melepas genggamannya pada Kevin.

“Atika, kamu di sini juga”

“Eh Shandy, iya. Shand, ini kenalin om aku, on Kevin, adik bungsu mama gue”, Atika melirik Kevin, wajah lelaki itu berubah kaku.

Ada sedikit perasaan kecewa di dada Kevin, mengapa Atika mengenalkannnya sebagai omnya, lagipula wajah tampannya ini belum layak dikategorikan sebagai om-om. Terbersit di pikiran Kevin kalau Atika pasti ada sesuatu dengan lelaki di hadapannya itu.

“Halo, Shandy, saya temannya Atika”, Shandy mengulurkan tangannya pada Kevin.

Kevin menjabat tanga Shandy, “ Kevin. Sebenarnya saya adalah……”

“Oh maaf ya Shan, aku sama Om Kevin lagi buru- buru, see you”, tanpa menunggu jawaban Shandy, Atika menarik paksa Kevin menjauh dari tempat itu.

Halo gais selamat malam. Semoga kalian suka ya sama ceritanya, sama kaya aku suka kalian wkwkwkwk kalo suka vote bayak2, kaomen banyak banyak juga gratis kok. I love you muahhhh, lagi mode ngawur nih,
Sebenarnya aku pengen nyari cast buat mereka, cuma susah nemunya, pengennya sih mereka Indo bukan yg lain. Kalo ada saran please share to me. Thank you
Salam sayang yolaww ❤

INTEL???  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang