"Selamat sayang aku, udah sah sarjananya", teriak Kayna menyambut Atika yang baru saja keluar dari ruang ujian skripsi fakultas Ekonomi.
Atika setengah berlari menghampiri Kayna, gadis itu berdiri di bawah sebuah pohon yang lumayan rindang, siang ini matahri cukup terik.
"Kayna, gue seneng banget semuanya lancar, nilai gue juga bagus, gue lulus cum laude", ujar Atika seraya menerobos memeluk Kayna.
Kayna melepas pelukan mereka, memutar tubuh Atika, di belakangnya ternyata Vita dan Nova sedang berjalan ke arah mereka. Vita menenteng sebuah paper bag pink dengan ukuran lumayan besar, tidak ketinggalan di tangan kirinya ada beberapa balon dengan warna yang cerah. Sedangkan Nova, membawa buket bunga matahri berukuran besar dan mengalungkan sebuah kamera digital di lehernya.
"Selamat sahabat gue yang paling kece", Vita meraih selempang bertuliskan nama dan gelar Atika. Atika Sari, S, Ak.
Atika sedikit menunduk ketika Vita memaikan selempangnya, setelah itu ia mengulurkan tangan menerima paper bag dan balon warna-warni. Belum sempat ia mengucapkan terimakasih, Nova menyarahkan buket bunga kesukaanya seraya memeluknya erat.
"Selamat ya, beb".
Atika memeluk ketiga sahabatnya itu bergantian, "Makasih kesayangan- kesayangan aku, tadi terharu deh".
"Gue jalanin tugas dulu deh, gue ambil foto lo semua, khususnya si Tika", Nova meraih kameranya, mengambil setiap momen dalam hari spesial sahabatnya itu.
"Foto gue sendiri dulu dong, biar gue pajang di kamar gue", ujar Atika seraya berpose.Atika merasa sangat senang hari ini, selain menerima kejutan dari satria baja hitam, teman- temannya yang lain juga turut hadir memberi ucapan selamat, bahkan mereka semua memberi hadiah macam- macam pada Atika. Untungnya lagi, khusus hari ini, selain punya tukang poto keliling, ia juga punya asistem pribadi, Vita dan Kayna siap sedia merapikan setiap kado dari teman- temannya.
Atika memutar bola matanya melihat tumpukan hadiah di bagasi mobil Kayna, sejenak ia termenung sendiri. Setitik kecewa timbul di hatinya, hampir semua teman yang ia undang sudah datang, namun seseorang yang paling ia harapkan belum juga datang padahal hari sudah hampir sore, bahkan mereka sudah bersiap untuk pulang. Kayna dan Vita sudah masuk ke mobil, Nova membantu Atika merapikan bagasi, dan Atika sengaja menyusun barang selambat mungkin untuk mengulur waktu.
"Kenapa melamun, neng?", tanya Nova.
Atika menggeleng, "Capek gue, setiap temen gue datang, lo suruh foto bareng gue, kering nih gigi senyum terus", Atika nyengir berusaha menyembungikan kekecewaannya.
"Nungguin seseorang ya?", Nova dapat melihat raut yang tidak biasa di wajah Atika.
"Guys, ada cowok ganteng jalan kesini", Vita mengintip dari spion penumpang.
Sontak Atika menoleh ke belakang, wajah lesunya kembali bersinar, Shandy datang membawa buket super besar berisi mawar pink yang sangat manis.
"Selamat ya. Ini buat kamu, semoga suka", ujar Shandy seraya memeluk Atika.
Tubuh Atika mendadak kaku, tidak pernah sedikitpun Atika akan berpikir Shandy akan berbuat seromantis ini, namun ia ikuti saja hatinya, pelan ia membalas pelukan itu seraya merapalkan doa dalam hatinya, berharap untuk kali ini saja Marc tidak merusak harinya.
"SATU DUA TIGA SENYUM", teriak Nova yang tidak menyia- nyiakan kesempatan untuk mengambil foto tersebut, setelah memastika jepretannya maksimal, ia tersenyum pada Shandy, lalu masuk ke mobil menyusul Kayna dan Vita.
Atika mendengus sebal dengan kelakuan usil Nova, namun tetap saja di dalam hatinya, Atika tetap bersyukur sahabatnya itu sudah berperan menjadi juru foto yang sangat sigap, tahu mana momen penting nan romantis untuk ditunjukkan pada anak cucu kelak.
Shandy menoleh ke arah Atika, sejak pelukan mereka, gadis itu hanya menunduk, "Kamu enggak suka bunganya?".
"Shand, gue suka. Makasih ya", Atika melirik bunga pemberian Shandy.
"Syukurlah kalau senang, tapi aku harus pergi nih, ada janji sama temen", ujar Shandy pelan.
Atika mengangguk dengan senyum malu- malu kucing, "Nanti ada syukuran di rumah, lo datang ya".
Mendengar undangan Atika, sontak Shnady menepuk jidatnya, "Aku lupa nanti malam ada turnamen futsal, maaf banget ya. Lain kali kita jalan deh, aku janji", tolaknya pada gadis itu.
***Selama di perjalanan ketiga sahabat Atika tidak berhenti mengoceh, mereka masih heboh membahas adegan yang mereka saksikan saat di kampus. Jangan bilang mereka tidak melihat, ketiga orang itu sibuk mengintip dari spion selama adegan berlangsung.
"Jadi itu yang namanya Shandy?, Keren juga", pinta Vita.
"Ganteng ya, mirip Shawn Mendes, bukan bukan, mirip Darren Wang, bukan juga, mirip Chanyeol atau Baekhyun, enggak tau deh mirip siapa, pokoknya ganteng banget, tapi tetap lebih ganteng Yovie pacar aku", ujar Kayna seraya fokus menyetir.
"Lumayan sih, tapi kok gue kurang suka ya".
Tiga pasang mata seketika melotot pada Nova. Dari empat orang penghuni mobil Kayna, hanya Nova seorang yang tidak tertarik pada Shandy.
"Kenapa?", tanya Atika bingung.
Nova hanya mengedikkan bahu, bukannya menjawab, gadis itu malah menggeledah mobil Kayna, mencari keripik. Tak perlu mencari lama, mudah bagi siapapun untuk mencari keripik di mobil itu.
"Oh iya, Kevin yang dijodohin sama kamu enggak datang ya", tanya Kayna tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya.
"Dia kerja, Na", jawab Atika malas.
"Jadi kapan si doi mau dikenalin ke kita?" Vita menoleh ke belakang.
"Ntar di rumah, nyokap gue heboh ngundang dia".
Vita, Kayna, dan Nova saling melirik seraya tersenyum. Sebentar lagi mereka akan bertemu dengan lelaki yang dijodohkan dengan Atika, bagaiman sebenarnya Kevin itu, orang yang selama ini selau membuat Atika kesal.
Halo temen temen, gimana nih malam minggunya? Happy satningt ya dari aku. Pada keluar nggak nih? Yang di rumah aja, sabar yaaa, yang jomblo sini deh merapat, vote dan komen banyak- banyak biar nggak gabut- gabut amat hahaah 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
INTEL??? [TAMAT]
Romance[Follow mumpung gratis] [TAMAT] Ketika seorang gadis manja si pencinta Martabak bernama Atika mengikuti pilihan hatinya untuk mengintel seorang lelaki tampan di kampusnya, ia selalu dihalangi seorang lelaki yang sangat menyebalkan. "Heh, pengunti...