Kevin memasuki rumah dengan gontai, raut lelah jelas terpancar di wajahnya, ditambah lagi kantung matanya mulai menghitam. Kevin disibukkan dengan tumpukan laporan yang memaksanya harus begadang selama seminggu.
Setelah deadline selesai bukannya bisa bersantai di apartemen, malah ia harus menempuh perjalanan Jakarta- Bogor selama berjam- jam karena macet weekend. Kevin sudah kembali pada rutinitasnya semula, proyek di Cibuluh sudah clear, ia kembali ke kantor pusat, tinggal di Jakarta, dan pulang setiap Jumat sore ke Bogor.
“Udah pulang lo, Bang. Macet pasti, langsung mandi aja gue tunggu di meja makan,” sebuah sambutan dari Marc yang sedang berkutat dengan laptopnya di ruang tamu.
“Papa mana?”
Marc menoleh sekilas. “Tadi sore ke kondangannya anak temennya di Tangerang, sama mama.”
“Papa sama mama jadi liburan ke Kuala Lumpur?”
Marc mengangguk.”Langsung gerak dari Tangerang, dua minggu, sekalian mampir ke rumah om yang di Selangor.”
“Ohh…Yaudah gue mandi bentar.”
Marc meninggalkan laptopnya masih menyala, ia memilih beranjak ke ruang makan, menata makanan yang sudah ia pesan dari aplikasi ojek online karena bik Wid sedang pulang kampung. Maklumlah sebagai adik yang berbakti, ia tahu abangnya pasti lelah dan lapar, memang tampang Marc saja yang coolboy tapi tetap saja hati mermaid.
“Jadi kita makan berdua nih?” tanya Kevin sambil menyantap Ayam geprek.
Marc menusuk- nusuk ayamnya dengan garpu, menyusun kata- kata yang tepat disampaikan pada Kevin. “Bang, ada yang rindu sama lo.”
Kevin meneguk lemon tea lalu meraih tisu, keringatnya bercucuran menyantap geprek lebel enam.
“Siapa? Abang tukang sayur? Mbak jamu langganan mama? Anak kampus lo, atau…”
“Atika,” jawab Marc cepat.
Kevin tidak berkomentar.
“Beneran lo sama sekali nggak suka dia?”
Kevin mengatur suhu AC, apakah perasaannya saja suhu ruangan mendadak panas.
“Dia putus dari Shandy minggu lalu.”
“Tapi dia juga nggak mau lagi berurusan sama gue.”
Marc mencebik. “Gue nggak ngangka lo secemen itu, Bang. Gue tau kok lo pasti mulai suka sama dia, cuma hati lo dibutakan sama Kak Seruni, coba deh temui dia, lo buka hati, dia juga pasti ada rasa kok.”
Kevin tersenyum mengejek. “Dasar anak kecil jangan sok tau, lo tahu darimana dia ada rasa?”
Marc menatap tajam pada Kevin. “Saat dia marah karena lo gagal move on dari Kak Seruni itu tandanya cemburu, gimana sih, muka aja yang ganteng kayak gue, otak lo karatan sama cinta buta.”
“Tapi dia selalu bilang suka sama Shandy temanmu itu,” balas Kevin.
Marc menggaruk kepala. “Cuma obsesi, Bang. Lo umur udah 27 tapi kaya anak SMP deh.”
Marc geram dengan ketidakpekaan abangnya, ia bergegas kembali ke ruang tamu. Berdebat dengan Kevin hanya menguras tenaga, ia membiarkan Kevin merenungkan nasibnya.
***Kevin memberanikan diri berkunjung ke kediaman Juan Laksono. Setelah mencerna baik- baik omongan Marc, Kevin membenarkan mungkin rasa nyaman saat berdekatan dengan Atika secara tidak langsung Kevin mulai menaruh hati padanya. Kevin membulatkan niatnya untuk memulai lembaran yang baru bersama Atika.
![](https://img.wattpad.com/cover/228877966-288-k912019.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INTEL??? [TAMAT]
Romansa[Follow mumpung gratis] [TAMAT] Ketika seorang gadis manja si pencinta Martabak bernama Atika mengikuti pilihan hatinya untuk mengintel seorang lelaki tampan di kampusnya, ia selalu dihalangi seorang lelaki yang sangat menyebalkan. "Heh, pengunti...