9. Pingsan

166 59 29
                                    

Hal terbesar yang diinginkan seseorang yang yang mencintai adalah dicintai juga, namun itu belum bisa dirasakan Atika. Tapi ia tidak berkecil hati, karena sejauh ini yang masih ia lakukan hanya melihat Shandy dari kejauhan, belum ada perjuangan, Aatika hanya mengamati keseharian  Shandy di kampus dari mobil, kadang pergi ke tempat tongkrongan lelaki itu karena melihat unggahannya di sosial media, dan sialnya lagi saat perjuangan belum dimulai sudah ada saja penghalang berubi- tubi.

“Masih pagi udah ngelamun aja, gima calon suami lo, ganteng kagak”, goda Nova duduk di hadapan Atika.

Gadis cantik itu mendapati Atika melamun di kantin Ilmu Komputer, yang menjadi markas mereka sejak mereka masih mahasiswa baru. Tadi malam grup chat mereka penuh dengan permintaan agar Atika membagikan pengalaman perjodohan berkedok makan malam, dan tentu saja Atika yang malam itu badmood mengajak untuk bertemu langsung.

“Bentar tunggu Vita sama Kayna dulu, biar gak diulang ceritanya, males gue ngungkit itu terus”.

“Tuh orangnya”, Nova menunjuk kedua tersangka tergesa mendekati mereka.

“Sorry telat, si Vita kebelet laporan laba rugi di tengah jalan, jadi harus nyari toilet dulu di mimarket, terus laporannya lama pake banget”, Kayna gula aren meletakkan cemilan yang ia beli di minimarket di meja.

“Namanya juga mules, ya gak bisa ditahan, bisa keringat dingin gue, Kay. Jadi gimana tampan, mapan, dermawan kagak abang ipar?”, Vita cengengesan tak jelas seraya membuka sebungkus keripik kentang.

“Namanya Kevin, ganteng sih tapi nyebelin, baru ketemu tadi malam dia setuju dijohin sama gue, lo semua tau kenapa, karena gue manggil dia Bang Ke” Atika mencomot keripik Vita “Mapan si iya. Staff  di perusahaan minyak negara, udah bagus kabatannya, gue lupa apa namanya,  tapi tetep aja nyebelin, bukan tipe gue pokoknya”.

“Tampan dan mapan, tapi si tukang minyak itu nyebelin, dijalanin aja dulu, kan gak ada salahnya”, Nova memberi saran, tumben si playgirl bijak.

“Dan lo semua harus tau, usia dia itu udah 27 tahun, mamanya ngebet banget tu anak cepet kawin, makanya heboh nyomblangin, mama gue malah ikut- ikutan antusias, puyeng gue”, keluh Atika seraya mengunyak keripik dengan ogah- ogahan.

“Mapan, tampan, matang, kok mau dijodohin sama kamu. Masa iya dia enggak punya pacar”, Kayna mengerutkan dahinya dengan mulut yang sibuk dengan permen karet.

“Itu dia masalahnya, pati dia Cuma mainin guelah, paling mau balas dendam, lagian gue itu udah klepek- klepek sama Shandy anak manajemen yang sering gue intel”.

Kayna memutar bola matanya, lalu mendesah pelan “Tapi kan belum kenal, cuma diintipin doang, di stalking, syukur syukur dia ngeliat kamu pas lagi berpapasan”. Si manis satu ini kalau ngomong suka benar.

“Makanya gue bingung”, Atika mengacak rammbutnya.

Drtttttttt…

Pak Bambang Ganteng: Atika, saya ada di fakultas, bawa skripsi kamu kemari.

“Prof  Bambang udah di fakultas, gue ke sana bentar ya”.

Atika pamit pada ketiga sahabatnya, padahal curhat cantikknya belum selesai.

***
Atika keluar dari ruangan Pak Bambang dengan raut bahagia, tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang bingung  menyaksikan ia berjalan sambil nyengir- nyengir kuda. Skripsi yang sudah ia kerjakan berbulan-bulan sudah mendapat restu untuk dibawa ke jenjang yang lebih serius. Tidak lama lagi gadis itu bisa mengikuti ujian skripsi, selangkah menuju gelar sarjana.

“Atika Sari”

Atika menghentikan langkahnya, menoleh ke arah sumber suara. Diperhatikannya orang yang ada di hapannya itu. Orang itu tersenyum, manis sekali. Itu adalah senyum yang hanya bisa Atika nikmati dari kejauhan. Shandy. Kini ia ada di hadapan Atika, apakah ini nyata, atau sebatas halusinasi. Atika mencubit lengannya, dan ini bukan halu, ini nyata. Pandangan Atika buram dan tiba- tiba gelap.

Shandy bereaksi cepat menopang tubuh Atika. Bagaimana bisa gadis itu tiba- tiba oleng. ia menuntun Atika pada salah satu bangku koridor dekat ruangan dosen. Mendudukkan gadis itu sambil mengipasnya dengan map yang dipegangnnya, berharap itu bisa membantu menyadarkannya.

“Atika”, panggilnya sembari menepuk pundak gadis itu.

Beberapa detik kemudian Atika sadar, menegakkan tubuhnya, menggeleng- gelengkan kepalanya sembari memijit pelipis kepalanya.

“Kamu baik- baik aja kan?”, tanya Shandy bingung.

Atika mengangguk pelan. Ada perasaan bahagia di dadanya saat mengetahui ini nyata, namun tidak bisa dipungkiri Atika juga bingung mengapa lelaki ini bisa mengenalnya. 

“Kamu Atika bukan?”

Atika mengangguk lagi. Ada apa dengan lidahnya tiba- tiba sulit berucap”Ke… kenapa bisa tahu?”

“Beberapa kali saya pernah melihat kamu, terus kita juga berteman di Instagram, saya sering melihat unggahan kamu”.

Atika mendongak memperhatikan Shandy, ia tidak menyangka selama ini ternya Shandy juga memperhatikannya. Seulas senyum terbit di wajahnya. Rasanya ada sedikit rasa lega di dadanya, mengetahui bahwa Shandy tidak menutup mata dengan keberadaannya.

“Atika, gue Atika, walaupun lo udah tau gue dari sosmed, tapi kenalan langsung itu juga harus”, Aatika mengulurkan tangan kanannya.

“Shandy Fahrian, terserah deh mangginya apa”.

“Panggil sayang boleh”, Atika bergumam tidak jelas.

“Kenapa?”, tanya Shandy yang kurang jelas mendengar gumaman Atika.

“Bukan apa- apa, Shan. Efek puyeng nih”.
Shandy menggaruk kepalanya “Hmmm… Atika gue duluan ya, mau bimbingan”, Shandy beranjak dari duduknya lalu bergegas setelah gadis itu mengangguk.

Atika memperhatikan punggung kokoh Shandy semakin menjauh, lalu terkekeh pelan mengingat kembali momen Shandy begitu baik saat oleng beberapa waktu tadi, “Keren juga akting pingsan gue tadi”.

“Ternyata selain jago nguntit, lo juga jago akting”.

Samar- samar Atika mendengar sebuah kalimat bernada sinis dari arah tangga dekat di belakang tempat duduk gadis itu, Atika terkejut dengan keberadaan orang itu,Marc, entah sudah berapa lama ia ada di sana. Kening Atika berkerut memikirkannya, entah apa maksud lelaki itu, padahal baru saja Atika merasakan terbang ke langit bersama pujaan hati, dalam beberapa detik dijatuhkan lelaki menyebalkan ini ke dalam lumpur bersama tikus got.

Halooo selamat malam. Makasih ya udah baca, kasih vote kalo suka, komen juga yakkk.
Salam sayang yolaww

INTEL???  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang