Epilog

187 12 2
                                    

Jadi bagus yang mana?”
Atika mengangkat dua kain kebaya dengan jenis brokat semi Prancis lembut dengan warna berbeda, yang satu peach dan satunya lagi abu- abu gelap.

Vita melirik sekilas lalu mengalihkan pandangan. “Enggak usah sok buat pilihan, kita semua tahu pilihan lo pasti yang abu.”

Atika terkikik, meletakkan kain pink ke rak semula. “You know me so well, babe. Jadi fix nih we choose this one?” Atika menunjuk pilihannya disambut anggukan dari ketiga sahabatnya.

“Ternyata jauh- jauh ke Manchester kesukaan lo tetap sama,” cibir Nova.

“Suka abu-abu dan tetap suka sama Kevin,” ujar Vita to the point.

Atika terkekeh, memanggil pelayan toko untuk menyiapkan kain pesanan mereka. Setelah si mbak pelayan datang membawa bungkusan berisi potongan kain sesuai permintaan tiga gadis Satria Baja Hitam yang akan menjadi pendamping Atika, mereka memilih nongkrong di kafe yang letaknya cuma beberapa ruko dari toko kain.

Well, sebenarnya aku terkejut banget, Atika baru tiga hari loh di Indo, tiba- tiba aku dapat undangan plus permintaan jadi Bridesmaids,” tutur Kayna sambil menyeruput jus melon pesanannya.

Sorry for surprising you guys, tapi ini semua idenya nyokap gue dan mamanya Kevin, gue kan pernah bilang orangtuanya Kevin ngebet banget ngawinin anak jadi ya gitu deh,” Atika tersenyum.

“Tapi lo suka kan?” ledek Nova.

“Ya iyalah, dua tahun LDR pas ketemu taunya udah nikahan aja,” balas Atika sambil cengengesan.

“Kamu doain aku sama Mas Yovie nyusul, kalau Nova sih masih bingung mau milih siapa, Vita I don,t know.”

“Gue sih mau kuliah lagi ngambil S2 lagi tuntutan kantor,” tutur Nova, kemudian meniup expressonya.

Nova mengedikkan bahu lalu beralih menatap jahil Vita.

“Kenapa ngeliat gue gitu?” Vita menyendok salad buah.

“Tika bilang groomsmannya kita cari sendiri, maunya sih pacar dong, karena temen- temen Kevin udah pada nikah, so you will get big problem,” Nova menaik- naikkan alisnya.

“Yaelah makanya jangan betah banget jadi jomblo,” tambah Kayna disambut cengiran Atika dan Nova.

“Kok kalian yang rempong sih, soal pasangan gue di nikahan Atika gampang itu mah, tinggal pinjem gebetan lo, Nov. Gue yakin lo pasti ready stock.”

Ketiga gadis itu hanya geleng- geleng kepala dengan tingkah Vita manusia kelewat cuek dan santai penghuni Bumi. Namun akhirnya mereka berempat tetap tersenyum menyambut hari bahagia teman mereka yang paling manja se galaksi Bima Sakti.
.
.
.
Udah selesai yah gess, hapoy ending dong buat mereka. Aku mau bilang terimaksaih buat kamu yang udah baca cerita Intel ini. Eittsss tapi walaupun ini udah kelar, jangan berpaling ya. Aku ada work baru di sebelah judulnya Before Empat Belas.
Akhir kata Kevin dan Atika pamit, salam manis dari mereka.
Love you ❤

INTEL???  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang