Setelah menunggu beberapa menit, Molla dan Micha pun datang.
"Nih, sotonya!" seru Molla sambil menyodorkan mangkok berisi soto ayam ke gue.
"Makasih Cimol!"
"Gue ngga? Padahal gue sumbang 5.000 tuh buat beli sotonya," Ujar Micha.
"Makasih juga ya, Caca cendol, Love You!"
"Aw, love you too, Lolly-pop kesayangan achu!"
"Alay, skip."
"Tai lu."
"Ly, Ly! Lo liat deh, Ka Argan manis banget anjir walaupun tidur geh," Kata Molla sambil memandang sempurna tubuh Argan yang sedang tidur dikasur UKS itu.
"9 dari 10 pemuda lelaki Indonesia, akan terlihat lebih ganteng saat tidur," Sambung Micha.
"Sotoy lu!" ucap gue dan Molla bersamaan.
"Ini soto," Jawabnya sambil menunjuk mangkuk soto gue.
"Jangan buat tangan gue melayang terus jambak rambut lo ye," Kata Molla geregetan.
"Iya iya, galak amat buset."
* * *
Teng... Teng... Teng...
Bell pulang sekolah udah bunyi. Hari ini gue bener-bener gak ngikutin pelajaran satu pun. Ga kuat gue abisnya. Makin gue coba duduk, makin pusing.
Cuma, pas makan tadi gue paksa, biar perut gue ada isinya, bukan hanya angin.
Gue pun berjalan menuju gerbang sekolah.
Vroom vroom... Ngengg
Bunyi suara motor itu sangat menggangu.
"Motor siapa sih itu?" batin gue dalam hati.
Karena jiwa kepo gue meronta-ronta, gue pun nengok kebelakang dimana suara itu berada. Iya, dilapangan sekolah gue.
Orangnya gak kelihatan, yang jelas perawakannya seperti anak kelas 12. Biasa dicap jelek oleh guru di SMA gue. Eh, kok gue sok tau ya? Gue kenal aja nggak.
Ampun deh, Lolly!
"Woy, Kak!" Suara Lucky mengagetkan gue dari jiwa kekepoan gue.
"Apa hah?"
"Buset dah, bareng ayok, daripada pingsan lu, berabe urusannya."
"Jalan?"
"Kaga, naik helikopter, ya iya lah, naik apa lagi!"
"Ngegas sih anjir!"
"Ya maaf, ayok dah, kalo ga mau, naik angkot aja."
"Kenapa lu ga bawa motor aja sih tadi, Ky?" tanya gue sambil menendang-nendang batu kerikil yang ada telat dibawah kaki gue.
Kasihan kerikilnya, gue tendangin padahal ga salah apa-apa.
"Gue kan pengen bareng kalian jalan kaki, itung-itung jagain kalian lah, kalo ada yang jahat gue bisa sikat, gitu!" jawabnya sambil sok pencak silat.
"Gaya lo sikat-sikat, gue omelin aja diem! Paling juga ngadu papa!" balas gue.
"Nye, ayok pulang anjir!"
"Iye."
Gue sama Lucky pun pulang. Berjalan kaki pastinya. Molla dan Micha udah pulang duluan daritadi.
Gue nungguin Lucky nyalin materi, makanya lama.
* * *
Ting!
Sebuah pesan masuk kedalam handphone gue. Siapakah dia?
0811××××××
Malam!Lolly Kyud
Jg, siapa y?0811××××××
Ada, orang.Lolly Kyud
Ga jelas bgt dh.0811××××××
Suatu saat lo bakal tau gue siapaLolly Kyud
Y.Gue langsung mengeluarkan opsi chat dengan orang tak dikenal itu dan mengganti ke chat Molla.
Lolly Kyud
La, MollaMolla Penjual Nasi Goreng
Apa Ly?Lolly Kyud
Lo jadi nginep lagi kan?Molla Penjual Nasi Goreng
Jadi kok.
Ntar lagi gue otwLolly Kyud
Siap
Molla Penjual Nasi Goreng
Bukain gerbang, biar gue ga kayak anak ilang.Lolly Kyud
Iya njir, bawel dah.Just Read!
Dasar Cimol baperan. Eh, dia tau ngga ya gue bilang baperan? Semoga ga tau deh. Haha.
Mengotak-atik rubik, sama halnya belajar pelajaran Fisika tetapi otak menolak. Akhirnya, gue taro lagi tuh rubik diatas meja, pusing gue.
Gue ga ngerti, gue ga paham!
"Kak, laper!" Teriak Lucky dari kamarnya.
"Laper ya makan dodol!" balas gue.
Tak terlihat seperti orang sakit."Ga ada makanan geblek!"
"Liat dulu dimeja makan, maka nya mata tuh dipake! Jangan cuma liatin game mulu mata lu!"
"Nah kan, males gue, dah tau laper, malah diocehin."
"Salah siapa?"
"Gue iya gue."
"Nah itu tau, makan sono!"
"Iye nanti."
"Lo kata tadi laper, Kyy."
"Udah ga laper."
"Bodo, Ky, bodo, capek gue capek."
"Istirahat lahh, susah amat deng!"
"Gue tau, makanya diem, biar gue bisa istirahat!"
"Nye."
"Lolly! Lolly!" panggil Molla dengan suara seraknya itu. Katanya karena kebanyakan makan gorengan...
"IYA HADIR LA!" sahut gue.
Gue pun langsung membuka gerbang.
"Ga dibukain kan daritadi, males gue, dah lah dah lah," Ucap Molla dengan muka yang pura-pura diciutkan.
"Masih mending sekarang gue bukain pintu ya, kalo gue telantarin lo didepan rumah gue, mau apa lo?"
"Telfon abang gue lah, minta jemput!"
"Udah baikkan emang?"
"Oh iya, belom, lupa kan gue."
"Haha, udah ayok masuk."
"Iya."
Molla dan gue bergegas menuju kamar. Kami udah janjian buat mantengin foto cogan, di aplikasi mana aja. Seketemunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lolly [END]
Teen FictionKenalin, gue Lolly Muzema. Gue biasa dipanggil Lolly, ya, panggilan yang imut menurut gue. Gue adalah anak dari Pak Dito Valenzha Muzema dan Ibu Ardhila Putri. Murid SMA Normezza, kelas 11 Ipa 3 yang bisa dibilang ga pinter, dan sedikit bodoh. Tetap...