Lolly 19

22 4 0
                                    

"Nah kakak juga ada akhlak kek tadi?"

"Ada lah!"

"Ya udah kita sama-sama punya akhlak!"

"Asu dek, akhlak mu kan ilang di gondol cicak," Ledek gue.

"Matamu iku! Udah diem tohh, aku tuh lagi ngegame."

"Iya adekk"

Ini kita, kalo lagi akur manggilnya kakak adek, atau aku kamu. Kalo lagi cuek lo gue. Tapi Lucky ga pernah manggil nama ke gue walaupun cuma beda setahun. Karena udah dibiasain dari kecil sih.

Terus Lucky tu manja parah!
Kalo mode manja nya lagi on, pasti kepalanya minta dielus-elus, udah mirip Pusy banget kan?

"Ky, beli bubur sana gih, di depan _laundry_ situ," Suruh gue.

"Aih ga suka, ayamnya masih agak keras gituu, mending beli ketoprak!" sahutnya.

"Ya udah serah lu, beli sono!"

"Lu juga ikutan, males sendiri aku."

"Ish, bawel emang, cepetan panasin motor sana!"

"Siap kakak Tuan putri Lolly."

"Ga nyambung lu sumpah ga nyambung."

Dia langsung keluar. Gue cuma nyisir dan iket rambut doang terus turun deh. Males banget gue mandi.

"Buka gerbang dulu, Kak"

"Kunci gembok di?"

"Gantungan biasa"

"Oke bentar"

"Iyaa"

Lumayan susah dibuka gemboknya, soalnya udah agak berkarat gitu. Tapi ga papa deh, orang jahat jadi susah masuk.

Gue sama Lucky langsung _caps_ ke mamang ketoprak di deket pasar. Enak banget rasanya, apalagi kalo bakwan dipotong dadu terus dicampur, gila ga ada saingan dah!

By the way, ada yang mau mesen gak? Gue beliin nih, tapi nanti uangnya transfer ya, haha!

"Lu bawa duit, Ky?" tanya gue.

"Bah, dompet gue ketinggalan dicelana satunyaa!" jawabnya sambil menepuk jidatnya.

"Nah kan, pance males gue, udah pake duit gue aja dulu," Balas gue pasrah.

"Tenang, nanti Lucky ganti kok!"

"Ga usah kali, kek apa aja."

"Udah ntar gue ganti hih," Paksa nya.

"Ya udah, terserah lo dahh"

Habis bayar, gue sama Lucky ke Cat Mall. Jadi tempat ini tuh khusus dengan semua yang berkaitan dengan kucing. Misal tempat tidur kucing, bantal, baju, selimut, mainan, makanan, jajan dan sebagainya.

Gue kesana karena makanan, shampo dan parfum Pusy habis.

"Yang gede apa yang kecil?" tanya gue bingung.

"Kalo kecil cepet abis, kalo yang gede..." Lucky sengaja menggantung ucapannya.

"Ya udah, yang gede aja, eh Pusy makan ini kan?"

"Iya lah, ga mungkin makan ayam tetangga!"

"Ngegas mas nya? Trus parfum sama shampo nya"

"Iya, disanaaa."

"Ih kok shampo yang biasanya harganya naik?!" Gue terkaget saat melihat harga shampo itu. Ga sampe sesak nafas kok, ckck.

"Ya namanya dagang, masa harganya segitu mulu? Kan enggak Kak." Lucky masih meladeni ucapan gue yang ga ada faedahnya.

"Iya sih, itu parfumnya, yang wangi nya kayak permen karet."

"Hooh."

"Nih duitnya, lo yang bayar ya?" tanya gue.

"Siapa? Gue?"

"Bukan, anak RT noh!"

"Ih cantik loh anaknya Pak RT," sambungnya.

"Tapi cantikan gue ya kan..."

"Cantik gebetan gue lah!"

"Ih alay, bucin lu bucin!" Ledek gue.

"Eh nggak deng, cantikan mama."

"NAH INI BARU VALID, NO DEBAT!" teriak gue dikuping Lucky.

"Kak, sakit kuping gue, penga tau ga?" Katanya lalu tersenyum marah.

"Maaf dedeekk, tayang tayangg cup cup cup."

"Geli su, sana tunggu di parkiran, biar gue bayar."

"Okee siap"

Gue berjalan keluar dari toko itu dan duduk di motor Lucky.
Udara segar segera masuk kedalam hidung gue saat gue menghirupnya. Tiba-tiba bahagia aja gitu masih bisa hidup udara dingin dan segar gini.

"Ey kak!" panggil Lucky.

"Iya," sahut gue.

"Ngelamun ae, awas kesambet!"

"Eh masih pagi ini ye, jangan buat gue emosi jiwa."

"Iya iya, galak banget dah, PMS lu?"

"Kagak"

"Oalah."

"Cepetan heh, Pusy belom makan," Gue mengingatkan.

"Urusin diri lo dulu baru kucing ya."

"Iya Lucky"

Pulang deh. Cuci kaki abis itu rebahan lagi hehehe.

"Ky, ambilin pi—"

"Nih, sama sendok plus minum kan?" tanya Lucky dengan membawa piring, sendok, dan minum ditangannya. Terharu banget hiks.

"Ish baik banget emang adek gue, makasih Uky!"

"Iyaa sama-sama."

"Lo mau makan kapan Ky?"

"Ntaran bae, gue mau rundingan sama temen."

"Buat? Ngebasket?"

"No, ngeskate di Liva Park tapi ga tau jam berapa," Jawab Lucky.

"Oalah, sambil makan aja"

"Iya, lu mau ikut gak?"

"Ah males, ga kenal semua gue!" tolak gue.

"Ntar gue kenalin dahh."

"Heem"

"Jam 2 siang kata Putra"

"Oke, eh Ky, masa si Galang maksa ketemuan ama gue ntar malem," Ucap gue membuka topik.

"Asek, jangan-jangan dia suka sama lu kak!"

"Jangan ngada-ngada lo ye, gue kan anaknya ga suka dipaksa!" seru gue.

Lolly [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang