C1. Mafia Girl

43K 2.6K 144
                                    

"Perubahan akan terjadi jika kamulah yang memulai, bukan orang lain."
~

Jangan lupa vote 😉 gratis loh yahh...






DORR...
TANG....

Dentingan suara tembakan memenuhi seluruh ruang gudang gelap nan senyap, yang hanya berisi suara langkah kaki menghentakk..

Tap..tap..tap..

Terlihat seorang pria paruh baya yang berlari ketakutan sambil terseok-seok dengan darah kental yang melumuri wajahnya.

"BERHENTI!!"

Pria itu semakin ketakutan kala suara itu menggema bagai petir menghadang. Seluruh tubuhnya bergetar kala dia menemukan dinding yang berdiri kokoh menghalanginya. Dia terjebak.

" Mau lari kemana lagi lo pak tua bangka!?"

Pria itupun jatuh bersimpuh dengan matanya yang melotot ketakutan menatap seorang gadis dihadapannya dengan membawa pistol.
Yah.. seorang gadis.

" Tt..tolong ampuni aku." Ucap pria itu sambil sujud.

Gadis itu semakin mendekat, kemudian berdiri tegak ditengah celah2 cahaya bulan. Hingga nampaklah dengan jelas sosok gadis tersebut.

Dia memiliki rambut lurus berwarna ungu muda dihiasi dengan jepit pita disisi rambutnya dan warna mata yg senada. Tatapannya begitu tajam hingga mampu membuat mati rasa.
Dialah Hanashi Mira Ayuna.

Seorang gadis pelajar pemimpin mafia diusia yang masih belia, yaitu 17 tahun. Dia adalah gadis turunan Jepang yang tinggal di indonesia. Akan tetapi dia juga telah memimpin banyak perusahaan cabang ditengah2 dia masih sekolah.
Tidak ada yang tau bahwa dia adalah seorang mafia karna orang akan berpikir berulang kali terhadap gadis yang rajin, pintar, cantik, dan berprestasi seperti dia.

"Ampunan?? Cuihh... takkan gue berikan karna kesempatan lo udah habis ditangan gue." Ucap Mira.

Kemudian dengan gerakan cepat, mira menodongkan pistolnya dan menembak pria itu tepat dikepalanya. Lalu dia mengambil pedang disisi sakunya dan menebas kepala itu hingga memuncratkan darah busuknya.

" Bajingan!" Desis Mira.

Langkah kaki berlari pun terdengar, muncullah sosok kawanan berbaju hitam. Salah satunya menghampiri mira.

"Nona muda, are you okay?" Tanyanya.

" You late" tekan Mira.

Laki2 itupun tegang kemudian membungkuk.

" maafkan saya nona muda." Ucapnya sekilas karna dia tau mira takkan menerima penjelasannya.

Yahh.. sosok2 yang dimaksud tadi adalah anak buah dari mafia yang dipimpin Mira. Mafia tersebut dinamakan PHOENIX ALASKA.

Mira pun berbalik dengan tatapan yang datar dan tajam. Tanpa menghiraukan anak buah itu dia berjalan dengan tenang tapi yang merasakannya akan bergemetar bagai diwilayah es karna aura yang dipancarkannya.
-------------------------------------------------------------

Trringgg...triiinnngg....

"Widihhh udah bell aja nih! Eh btw mana gadis Jupun?" Tanya seorang gadis kepada teman sebangkunya.

" btw jepang kali! Mira? Ntar juga dateng." Jawab temannya sambil membalikkan buku yang dibaca kemudian tanpa sengaja dia melirik pintu kelas.

" lah itu dia!" Serunya.

Welcome at SMA 24 Kerana. Dimana sekolah ini adalah sekolah yang ditempati oleh Mira si gadis mafia yang sekarang ini menduduki kelas 12. Dia berada dikelas unggulan yang sebenarnya dia bisa saja lulus diusia 15 tahun karna kepintarannya akan tetapi, dia lebih memilih untuk menikmati masa sekolahnya. Mira begitu pintar dikarenakan dia adalah keturunan pertama dari 4 saudara Hanashi rouka, seorang mafia yang paling ditakuti diseluruh dunia. Itulah mengapa darah mafia menurun pada dirinya dan adik2nya.
Mira sendiri memiliki raut wajah keturunan ibunya yang cantik jelita.

Mira sendiri memiliki raut wajah keturunan ibunya yang cantik jelita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanashi Mira Ayuna

"MIRA!!" seru cewek yang menanyakan mira. Aliska Putri Chandra.

"Hm napa?" Ucap mira yang berjalan menuju bangku dibelakang aliska dan teman sebangkunya, Meliana Sabilah.

" kemana aja lo, udah bell baru masuk." Sentak aliska.

" tidur."

" weii... bangun jam berapa loo??"

" kepo."

"Iiihh nih anak dikhawatarin juga loo malah kayak gitu emang-"

" udahlah lis, bukannya mira sering gitu." Sela liana.

Aliska pun merengut kesal, sedangkan mira tak peduli dan duduk dibangkunya dengan tenang sambil mengeluarkan buku bacaan.

Tak asing bagi satu sekolah melihat sifat Mira yang dingin dan cuek karna mereka sudah terbiasa perihal hal itu. Bahkan tidak ada yang berani duduk dengan Mira karna dia menolak memiliki teman sebangku yang menurutnya berisik. Mira hanya dekat dengan 2 anak cewek dikelas, siapa lagi kalo bukan aliska dan liana. Itupun terpaksa.
-------------------------------------------------------------

Jam istirahat adalah jam yang ditunggu oleh semua siswa karena mereka akan mengisi kekosongan perut mereka yang berderit kencang. Tapi tidak dengan Mira, yang lebih memilih berdiam dikelas sambil tidur. Itu sudah rutinitas dia.

"Mira lo titip gak?" Tanya liana.

"Hmm.. gak laper" singkatnya.

"Ada yah manusia tahan mikir tanpa makan." Sindir aliska.

" udah ah ayokk! Kita kekantin ya ra!" Seru liana.

"Hmm" gumam mira.

Selang beberapa menit mereka keluar, suara Hp berdenting membangunkan mira yang kemudian berdecak kesal. Dia melihat notif dilayar Hpnya, kemudian setelah melihat notif itu dia menyeringai kejam.

" Start again" tekannya.

MÄĞĮÇÃĹ ŞŤŔĒŚŚ (ÇØMPĻÉŤĘĐ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang