C13. M€€t & $wèęť

16.7K 1.6K 37
                                    

   "Biarkan aku menjadi seorang yg terbaik untukkmu, sekalipun kamu menolaknya."
~

Jangan lupa vote 😚.
Sorry typo.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
   
     Teriknya matahari tak mematahkan semangat hime untuk ketoko gaun dan aksesoris, tentunya bersama geuri.
  Hari ini dia merasa sangat senang karena telah mengusir pelayan2 bodoh itu dari scratcher.

"Hime, kenapa aku merasa diikuti yah?" Resah geuri.

"Itu karena kita dikawal penjaga keluarga scratcher, sepertinya tuan besar itu mulai memperhatikanku." Jawab hime.

    Mereka sedang berjalan kearah toko yang tinggal beberapa langkah lagi. Hingga tepat didepan pintu toko tersebut mereka bertemu dengan garnix dan gia. Gia berbinar2 melihat hime begitupula garnix walau wajahnya datar.

"Kak hime! Wahh aku senang sekali bertemu kakak disini!" Seru hime.

Hime mengangkat sebelah alisnya.

"Senang bertemu denganku?" Tanya hime  tak yakin. Dia juga agak terkejut karena gia memanggilnya kakak, rasanya dia bahagia sekali tapi tentu saja tertutup wajah datarnya.

"Kakak, aku... ingin minta maaf atas apa yang telah kulakukan. Akuu ... aku.... tauu kalau aku pasti menyakitimu selama ini.. akuu.. hikss... aku benar2.. hikss.. minta maaf..." isak gia.

Garnix dan geuri merasa iba pada gia, sedangkan hime menghela nafasnya.

Kenapa dia harus menangis didepan toko dan membuat moodku berubah, dasar bocah ini. Batin hime.

"Hei!" Panggil hime. Gia mendongakkan kepalanya.

"Jangan menangis disini atau dikira orang aku telah melakukan sesuatu kepadamu. Aku disini ingin belanja bukan melihat tangisanmu dan membuat moodku berubah. Aku heran kenapa semua orang suka mengubah moodku yg ingin belanja, terutama kau! Yang benar saja, 2 kali ini kau telah membuatku berhenti belanja." Jelas hime datar.

"Hikss.. maaf... huuu... aku.. hikss... hanya..."

"Hei ayolah! Dan kau apakah kau akan melihat saja cepat tenangkan dia sebelum aku dibuat malu! " pekik hime kesal.

  Garnix mengangkat alisnya sebelah.

"Apakah kau tidak punya sopan santun? Lagipula kau tenangkan saja sendiri." Dingin garnix yg sebenarnya ingin mengerjai hime.

"Oowww yg benar saja! Andai aku tahu bagaimana cara menenangkan anak kecil pasti sudah kulakukan!" Balas hime.

"Aku bukan anak kecil!" Sahut gia kesal.

"Kalau bukan anak kecil maka jangan menangis!" Pekik hime kembali.

    Dada hime naik turun karena sangat kesal akibat tingkah laku kakak adik menyebalkan ini. Sedangkan geuri hanya melihat sambil tersenyum atas keakuran mereka. Hingga seorang pelayan keluar dari toko itu.

"Maaf, tapi apakah tuan dan putri scratcher juga penyihir bulan agung akan masuk? Karena sekarang semua orang telah melihat kemari." Ucap sopan sipelayan.

MÄĞĮÇÃĹ ŞŤŔĒŚŚ (ÇØMPĻÉŤĘĐ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang