MÄĞĮÇÃĹ ŞŤŔĒŚŚ (ÇØMPĻÉŤĘĐ)

C4. Change

  "Bersinarlah dengan begitu terang, jangan pikirkan oranglain!"
~

JANGAN LUPA VOTE😉
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
    Setelah menyetel ulang memori si gadis lemah ini yang bernama hime, dimana yang terakhir dia bunuh diri karena tidak kuat melawan arus, mira menghela napas kemudian mendongakkan kepalanya lalu melihat kearah geuri yang tetap pada posisinya, berdiri dengan menundukkan kepala.

     Mira mengerutkan alisnya melihat posisi geuri yang bertahan selama 15 menit itu.

" Sampai kapan kau begitu?" Tanya Mira.

  Geuri tersentak.
" tuan puteri menuruh saya diam, maka saya diam." Jawabnya gugup.

Mira menghela napas kembali. Entah kenapa melihat tingkah laku geuri mengingatkannya cerita pada jaman kerajaan dimana pelayan harus patuh kepada tuannya kalau tidak dia akan dihukum cambuk.

" Apakah jika aku menyuruhmu jatuh ketebing kau akan melakukannya?" Tanya mira kembali.

" tentu tuan puteri." Jawab geuri dengan mantap.

Mira sedikit terkejut akan jawabannya dan memijit pelan pelipisnya. Kehidupannya telah berubah, dia benar2 bertransmigrasi ketubuh seorang gadis lemah. Yah.. gadis ini memang lemah tapi itu gadis pemilik tubuh ini bukan dirinya. Jadi, karna gadis ini telah mati, maka tubuh ini menjadi miliknya dan dia tidak akan menjadi selemah gadis itu. Never.

     Himenika scratcher. Sekarang nama itu adalah jati dirinya, tidak mungkinkan dia mengubah namanya menjadi mira, bisa2 dia akan dicurigai. Akan tetapi gadis lemah bukanlah dirinya. Dia tak akan mau ditindas dan dicemooh oleh semua orang. Mungkin namanya boleh diubah tapi jiwanya tetap mira, Hanashi Mira Ayuna. Seorang gadis dingin, egois, cuek, dan bukan ditindas tapi menindas. Itulah dia.

Hime berusaha untuk bangun dari kasurnya kemudian berjalan kearah jendela yahh.. senantiasa geuri dibelakangnya. Dia melihat kearah luar jendela besar itu dimana terlihat pemandangan hamparan bunga yang cantik. Hime berbalik badan menatap geuri.

" Geuri, maafkanlah aku yang membentakmu tadi, aku hanya terkejut dan sempat tidak mengingat apapun." Ucap hime.

" tidak apa tuan puteri asalkan puteri baik2 saja itu sudah cukup." Tutur geuri.

"Geuri sebenarnya aku masih belum mengingat semuanya jadi aku mohon bantuanmu nanti dan tolong jangan heran jika sikapku berubah." Sambung hime.

" apapun akan saya lakukan untuk puteri."

Hime pun menengok sedikit kearah jendela kemudian dia melihat secara perlahan seluruh isi maldisnya.

" apakah aku ada menanam tanaman herbal?" Tanya hime.

"Ada puteri, puteri suka sekali menanam tanaman, entah itu tanaman herbal maupun bunga yang cantik." Jawabnya.

Hime mengangguk.
" kalau begitu ambilkan aku tanaman lidah buaya, lemon, minyak zaitun dan oh apakah disini ada madu?"

" ada puteri, sebentar akan saya ambilkan."

Geuripun segera pergi keluar dan mengambil beberapa tanaman dan madu yang diminta. Sedangkan hime kembali duduk ditepi kasur sambil kembali melihat lihat tempatnya. Kemudian tanpa sengaja dia melihat tongkat sihir diatas meja riasnya. Hime mengambil tongkat tersebut dan melihatnya secara seksama tongkat kusam itu.